khatami1998Avatar border
TS
khatami1998
Coffe Love Story - Prolog


COFFEE LOVE STORY - PROLOG

Pernahkah kau mengingat awal kali aku menaruh pandangan padamu?
pelopak mataku menahan rindu kala itu. Nanar matamu memberi harapan akan indahnya masa yang akan aku hadapi bersamamu. Ah, itu hanya khayalanku kala itu. Aku masih takut, menaruh pandangan kala itu pun dengan sangat terpaksa; daripada aku terus bergulat mendustai perasaan? Aku berusaha meyakinkan diri bahwa aku tak cuma bisa meratap menaruh asa di bagian hatimu, namun aku harus mampu berusaha dan disertai doa yang panjang agar Tuhan mengaminkannya.

Quote:


Responmu kala itu sungguh biasa, senyummu bukan senyum cinta, apalagi ketulusan. Mungkin ada ketulusan yang tertanam disana, tulus tersenyum hangat kepadaku sebagai teman, teman yang selalu ada untuk menemanimu nyeruput kopi jos di terotoar selatan Tugu Pal Putih Jogja. Aku tau kamu sungguh bahagia menyantap kopi sembari menikmati alunan nyanyian musisi jalanan yang seakan tau apa yang kita rasakan; lewat lagu yang ia bawakan.

Jogja terlalu romantis bahkan untuk kita yang masih sekadar teman ngopi. Aku kadang berpikir, kemustahilan cinta yang seperti ini apakah mungkin menuai benih-benih perasaan di kamu, dan di aku, disaksikan Tugu Jogja, Tukang Angkringan, Musisi jalanan dan orang lalu lalang menikmati malam Kota Jogja. Ah, itu ekspetasi yang sungguh melewati angan.

Aku pun teringat nasihat Ayahku, jalinlah kisah kasih dengan seseorang yang kau cintai, perjuangkanlah dia hingga kau dapat apa yang kau impikan. Jika rasamu tidak juga terbalas, maka pulanglah, dan pindah ke hati yang bisa menerimamu. Aku menghargai pesan itu. Namun, prinsip cinta yang meyakinkanku adalah; bahwa ada saatnya kau akan membalas, ada saatnya kau lelah dengan pergulatan cintamu dengan yang lain, ada saatnya kau benar-benar kacau dan memutuskan kembali kepada orang yang benar-benar ada untukmu, meski dia hanya seorang teman kopimu.

Mengopi bersamamu, Berbagi kisah tentang rintangan kehidupan yang kau hadapi. Hangat suasana di antara kita yang kau nikmati di tengah keramaian pejalan kaki yang menapaki kebingungan atas apa yang ada di hatimu. 'peka', itu yang aku butuhkan sekarang darimu. Namun pahitnya kopi tidak bisa menyampaikan pesan sesungguhnya.

Kita sepasang teman ngopi yang tak terpasang dalam kasih, entah sampai kapan. tawa bahagia darimu menjadi penyemangatku untuk terus memasung keinginan menyerahku. Dalam hati kacau dan hancur siapa yang mau mengerti? Ketidakjelasan takdir menggelayap rongga hati. Namun lagi dan lagi, tatapan nanar dan senyum tulusmu menjadi cambuk semangat; untuk terus membuatmu tersenyum, bersama kopi.

Selamat malam teman ngopiku, degup jantung yang mendebar sejak awal jumpa, kuharap tak usang tergerus dingin nestapa malam Kota Jogja.

Iqbal Khatami - (01-01-18)

Quote:


Coffee Love Story - Part 1
Coffee Love Story - Part 2
Coffee Love Story - Part 3
Coffee Love Story - Part 4
COFFEE LOVE STORY - PART 5
COFFEE LOVE STORY - PART 6
COFFEE LOVE STORY - PART 7
COFFEE LOVE STORY - PART 8
COFFEE LOVE STORY - PART 9
COFFEE LOVE STORY - PART 10
COFFEE LOVE STORY - PART 11
COFFEE LOVE STORY - PART 12
Diubah oleh khatami1998 04-02-2019 14:36
2
8.3K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread•41.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.