Jepang merupakan salah satu negara maju dengan teknologi yang sangat memukau bagi kita. Selain itu negara Jepang juga dapat menciptakan inovasi-inovasi terbaru yang membuat kita semua takjub. Maka dari itu tidak heran negara Jepang menjadi negara yang cukup disegani karena hal tersebut. Tetapi tahukah kalian bahwa walaupun Jepang merupakan negara yang hebat ternyata Jepang memiliki masalah yang cukup serius?

Masalah tersebut adalah karena berkurangnya populasi yang miliki oleh Jepang dari tahun ke tahun sehingga di khawatirkan Jepang akan mengalami krisis populasi yang parah. Menurut laporan dari Kementrian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang rata-rata ada satu orang meninggal setiap 23 detik, satu bayi lahir setiap 34 detik, dan satu pasangan menikah setiap 52 detik. Hal ini berarti angka kematian di Jepang lebih banyak dibandingan dengan angka kelahiran. Hal ini menyebabkan Jepang mengalami piramida populasi terbalik.

Hal ini kemudian diperparah oleh warga Jepang sendiri yang dikenal sebagai orang yang ogah menikah karena berbagai alasan. Beberapa alasannya adalah karena tidak suka dikekang, tidak mau berumah tangga, dan masih banyak hal lainnya seperti pekerjaannya yang terlalu berat sehingga mereka memutuskan untuk tidak mau menikah.

Selain itu bagi pasangan yang menikah juga ternyata kebanyakan tidak mau mempunyai anak. Survey mengatakan bahwa dari seluruh wanita di Jepang hanya 63% mengatakan bahwa mereka ingin mempunyai anak, jumlah ini lebih kecil jika dibandingkan dengan negara lain dengan survey serupa.

Kurangnya populasi di Jepang juga menyebabkan banyaknya rumah kosong yang ada di Jepang dan rumah-rumah tersebut diberikan secara gratis kepada orang-orang. CNN melaporkan bahwa pada tahun 2013 tercatat di Jepang ada 61 juta rumah dan 52 juta rumah tangga dan keadaannya semakin memburuk sekarang karena semaking berkurangnya populasi.

Masalah ini sendiri merupakan masalah yang sangat serius bagi pemerintah Jepang sehingga mereka berencana untuk meningkatkan jumlah kelahiran mereka pada tahun 2025 mendatang.