agrinegritoAvatar border
TS
agrinegrito
BUNGA PERTAMA UNTUK DIRGA
Halo kaskuser sekalian, masih inget gue? gue adalah TS di cerita sebelumnya Kutemukan Cinta Di Kota Tahu dengan ini bermaksud menambah lagi koleksi bacaan buat kalian

Kali ini gue akan berbagi sebuah cerita, tepatnya sebuah kisah yang dialami langsung oleh sahabat gue sebut saja Dirga, cerita ini bermula dari hasil obrolan iseng kami berdua pada suatu malam mengenai sebuah acara reality show yang cukup fenomenal akhir2 ini, yaitu Karma, terinspirasi dari beberapa partisipan yang hadir di acara tersebut, akhirnya beliau turut juga membagikan pengalaman hidupnya pada gue yang sedikitnya telah berhasil gue kulik dan rangkum disini, dari beliau sebelumnya gue sudah meminta ijinya dan beliau memang tak keberatan jika kisah nya gue post disini, semoga kedepan dapat diambil hikmah dan dijadikan sebuah pengalaman bagi kita bersama, sebelumnya gue beritahukan disini, bahwa cerita ini bukanlah kumpulan kisah mistis, atau kejadian diganggu makhluk astral dll, kisah ini murni tentang pengalaman hidup beliau, gimana jatuh bangun usaha beliau dulu dalam menemukan jati diri sekaligus juga mendapatkan jodohnya

So langsung aja ke cerita, biar lebih dapat fell nya cerita ini sengaja gue tulis dari sudut pandang beliau, sedang mengenai alur gak ada sedikitpun yang gue rubah, tanpa menambah dan mengurangkan, semua masih tetap original dan sesuai pada benang merahnya

BUNGA PERTAMA UNTUK DIRGA



PROLOG
Pertama-tama perkenalkan dulu, gue adalah bungsu dari lima bersaudara yang kesemua saudara gue lainya adalah perempuan, lahir dan dibesarkan di sebuah kota kecil di jawa timur yang terkenal akan hasil buminya berupa buah pisang, mungkin sebagian dari kalian ada yang tak asing mendengar nama Kota Lumajang, sebuah kota yang kebetulan diapit oleh beberapa kota besar lainya di jawa timur seperti Malang, Jember dan Probolinggo

Tumbuh dan dibesarkan dengan didikan semi militer dimana Bokap berprofesi sebagai anggota TNI dan Nyokap seorang Pegawai Kejaksaan, dan kebetulan saat itu kami tinggal dan menempati sebuah rumah dinas tempat Bokap bertugas

Cukup perkenalan tentang Orang Tua gue, sekarang ke anggota keluarga gue lainya yaitu kakak2 gue, entah mesti gimana jelasinya gue sendiri juga sedikit bingung karena mungkin sedikit kurang relevan jika masih terjadi pada jaman sekarang, jadi dulu gak tau dari akibat apa? apakah saking cintanya beliau (Bokap) terhadap negara ini, Bokap memberi nama kami anak2nya sedikit berbeda, walau dimaksudkanya dengan tujuan mulia, tapi malah jarang sepertinya orang sekarang yang mau bahkan rela menyandangnya, karena namanya sangat2lah nasionalis

Contoh saja :
  • Kakak Pertama gue kebetulan diberi nama “Bhakti Bumi Pertiwi”nama panggilan “Tiwi”
  • Kakak Kedua, dinamainya “Bela Nusa Bangsa”, biasa dipanggil “Bela”
  • Kakak Ketiga dinamai “Kibar Benderaku” dan nama panggilanya “Dera"
  • Kakak Keempat dinamai “Sang Saka Merah Putih”, dan dipanggilnya “Saka”
  • Sedang gue sendiri “Dirgahayu Indonesia”, dan cukup panggil gue “Dirga” aja


Kurang Nasionalis gimana lagi coba, bukankah nama kami sudah sangat2 Indonesia, tapi kedepanya dari nama ini kami malah sering dapet namanya pengalaman absurd/ konyol, yang biasa sih suka dijadiin becandaan sama anak2, gak terlalu parah sih tapi seringnya bikin gondok juga, selebihnya mungkin karena banyaknya kesalah pahaman yang nantinya terjadi, dimana seringnya orang ngira tanggal lahir kami bertepatan pada hari2 besar kenegaraan tertentu, dan gue terutama, banyak yang ngira gue lahir tanggal pada 17 Agustus

Singkatnya jadi satu-satunya anak cowok dalam keluarga sedikitnya justru menyulitkan gue, tentu saja dalam hal pengaruh dan juga gaya didikan, sebab dari semenjak gue bayi hingga beranjak remaja gue sudah terbiasa diasuh serta dimanja kakak2 gue, yang tentu saja sedikitnya merubah kepribadian gue kedepanya, dimana seharusnya anak cowok seusia gue pada waktu itu gemar melakukan permainan melibatkan fisik, seperti bermain layangan atau mandi dikali, gue justru malah terpenjara dengan harus mengikuti ajakan kakak2 gue bermain masak2an, dokter2an, maenan bongkar pasang, bahkan hingga boneka barbie, itulah yang mengakibatkan kepribadian gue nantinya jadi sedikit lembut, bahkan terkesan feminin, ditambah gue yang juga payah dalam segala hal di sekolah, mulai olah raga, akademis, begitupun dalam bersosialisasi, karena mereka pikir gue itu aneh, malah lebih parahnya banyak dari mereka yang kemudian menganggap gue banci

Perlakuan kurang menyenangkan itu bahkan terus gue rasakan hingga hampir genap 6 tahun gue menamatkan Sekolah Dasar, dimana setelahnya saat memulai awal masuk SMP gue terpaksa harus diungsikan ke rumah seorang kerabat untuk dirawat dan diasuh oleh mereka, dikarenakan seminggu setelah hari kelulusan gue, tepatnya Bokap harus dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa untuk selama2nya, sebuah pukulan telak buat gue, hilang sudah sosok panutan sekaligus juga pelindung gue, masih ada beliau aja gue ngerasa hidup gue sudah teramat sulit, apalagi setelah sepeninggal beliau, terlebih gue harus dijauhkan dengan saudara2 gue lainya, Nyokap waktu itu ngerasa gak mampu ngebiayain kami berlima jika hanya beliau sendirian, walaupun menggunakan tunjangan pensiunan dari Bokap sepertinya belum mencukupi untuk memfasilitasi pendidikan kami semua ke jenjang lebih tinggi, jadi waktu itu gue akhirnya dititipkan ke Om gue di Kediri sedang Mbak Saka dan Mbak Dera di titip ke Pak Dhe di Trenggalek
Diubah oleh agrinegrito 27-11-2020 11:45
Kurohige410
nona212
manusia.baperan
manusia.baperan dan 7 lainnya memberi reputasi
8
6K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.