salmanparfumAvatar border
TS
salmanparfum
Inilah Penyebab Waktu Yang Semakin Cepat!!
inilah cerita pengalaman ane mengenai waktu yang semakin singkat

Dulu waktu tahun 2003 saat ane menunggu 1 hari waktu terasa lama bray menunggu 1 hari rasanya kayak menunggu 2 hari trus pas ane lihat jam jarum panjangnya lama geraknya kayak jam mati gitu tapi pas januari 2013 waktu 1 hari jadi terasa cepat

Inilah Penyebab Waktu Semakin Cepat


1. Karena zaman kini, manusia semakin sibuk
David Allen dalam buku produktivitasnya “Getting Things Done” menggambarkan dengan tepat betapa padatnya kesibukan manusia zaman sekarang, dimana pekerjaan seolah tidak mengenal batas penyelesaiannya. Pada zaman dulu, pekerjaan dianggap selesai bila suatu batasan tertentu telah tercapai, misalnya bila hewan buruan telah ditangkap dan dimasak. Namun sekarang, pekerjaan modern bisa dibilang sangat “berlapis-lapis”. Kalaupun jam pekerjaan kantor telah usai, masih ada setumpuk laporan, e-mail, sms, dan panggilan telepon yang harus dikerjakan di rumah.

Manusia modern pun telah bersaudara dengan yang satu ini: DEADLINE. Dengan tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi dan harus “cepat, cepat, cepat”, orang-orang pun lebih fokus ke “bagaimana menyelesaikan pekerjaan anu dalam waktu X”. Tenggang waktu sebulan pun semakin tak ada artinya – bahkan terasa seperti seminggu atau dua minggu.

2. Waktu memiliki bobot
Teori ini masih berdasarkan fisika relativitas. Sejak awal tahun 1993, waktu memang telah berjalan lebih cepat. Hingga saat ini, waktu telah 1,3 hingga 1,4 kali lebih cepat – dan akan lebih cepat 2 kali lipat 10 tahun kemudian. Menurut beberapa penelitian, kecepatan revolusi solar system kita memang tengah bertambah lebih cepat, di mana hal ini juga berpengaruh terhadap waktu di bumi. Karena waktu berjalan lebih cepat, ruang pun semakin merapat dan gravitasi meningkat. Bisa dibilang, ruang dan waktu semakin bersatu. Atau seperti kata hadits tersebut, “zaman semakin berdekatan”.

3. Karena Frekuensi Bumi Meningkat

Waktu yang semakin cepat bisa terjadi karena meningkatnya frekuensi bumi jadi gini semakin besar frekuensi bumi maka waktu akan semakin memendek atau menyingkat berikut daftar frekuensi bumi dari zaman ke zaman

1950: 7,8 Hz
1980: 11 Hz
2013: 12 Hz
2023: 13 Hz


4. Antisipasi dan persepsi
Tentang hal ini, Albert Einstein pernah berkata “Kalau Anda duduk di atas kompor yang menyala, pastilah 4 menit terasa seperti 4 jam. Coba kalau Anda duduk di sebelah wanita cantik, 4 jam akan terasa seperti 4 menit”.

Untuk menjelaskan tentang persepsi ini, akan saya berikan contoh. Misalnya Anda mendengarkan lagu yang boringnya minta ampun padahal durasinya hanya 1 menit, bisa jadi di benak Anda, seolah-olah lagu itu durasinya 4 menitan, ‘kan? Tapi coba kalau Anda mendengarkan lagu kesayangan Anda, mungkin lagu durasi 4 menit terasa lebih cepat, atau terasa lebih lama tapi durasi lama yang menyenangkan.

Dalam buku “Why Life Speeds Up as You Get Older”, Douwe Draaisma menjelaskan bahwa persepsi memori memberikan kesan kepada kita bahwa waktu berjalan cepat atau lambat. Ketika kita masih kecil misalnya, kita selalu “ingin jadi dewasa”. Atau ketika kita baru masuk kerja dan kita menanti naik pangkat. Antisipasi terhadap penantian itu membuat waktu terkesan lama sekali. Begitu juga memori kita terhadap fase hidup yang kita anggap menyenangkan atau sangat buruk – biasanya waktu akan terasa lama tapi “berisi”. Namun halnya dengan fase hidup yang “biasa-biasa saja”, maka hanya akan teringat samar-samar dalam memori kita dan dianggap “berlalu cepat begitu saja”.

5. Karena Bumi/alam semakin nyata
Jadi semakin nyata bumi/alam kita maka waktu yang di hasilkan akan semakin cepat.

6. Pendapat penulis: tanda bergantinya zaman menuju kebangkitan dunia baru
Meski tak sepenuhnya, saya sependapat dengan Harun Yahya dan Dr. Ahmad Syauqi tentang pertimbangan ilmiahnya. Bahkan saya bisa menambahkan, bahwa Akhir Zaman (kiamat) yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW itu maksudnya bukan Hari Kiamat Kubro (besar), melainkan Kiamat Sugro (kecil). Artinya, memang akan ada Akhir Zaman (kiamat) yang disertai dengan bencana alam, pemusnahan massal, dll. Di setiap akhir periode zaman pun seperti itu. Namun pada saat ini, itu hanya sebagai pertanda akan hadirnya zaman yang baru, yang di dalamnya akan ada perubahan yang mendasar dalam kehidupan manusia.

Jadi, kehidupan kita sekarang ini telah sampai di penghujung periode zamannya (zaman ke tujuh). Atau dalam artian bahwa kita saat ini sedang berada dalam masa-masa transisi antara kedua zaman yang berbeda (ke tujuh – ke delapan), dan tentunya akan ada puncaknya suatu saat nanti. Sedangkan puncak yang dimaksudkan disini bisa saja kehancuran yang dahsyat, yang akan terjadi dimana-mana di seluruh dunia. Dan tentunya Anda sekalian sudah merasakannya bukan? Dimana sering terjadi bencana dahsyat di berbagai belahan dunia, peperangan dan tentunya perubahan iklim. Untuk itulah, satu alasan mengapa waktu pun di atur semakin cepat berlalu, itu hanya untuk bisa menghadirkan azab Allah SWT lebih cepat. Karena manusia yang hidup di akhir setiap periode zaman akan berlaku kufur dan jauh dari jalan kebenaran Tuhan. Sehingga pantaslah bagi mereka ini untuk meneriman azab-Nya yang sungguh perih.

Ketahuilah, bahwa manusia pada masa yang akan datang (di periode zaman yang baru – periode zaman ke delapan) setelah periode zaman kita sekarang)) akan hidup sesuai dengan hukum Tuhan dan menata dunia ini dengan keindahan yang sejati. Semua yang ada di periode zaman ke tujuh ini akan banyak yang ditinggalkan, terutama yang berbau syirik dan maksiat. Dalam kehidupan mereka nanti, maka ada perubahan yang mendasar tentang keyakinan, gaya hidup, cara pandang hidup, sifat dan sikap kehidupan dan tata aturan hidup (ketatanegaraan) yang sempurna. Yang itu semua akan dimulai dari Nusantara, insya Allah. Ini akan terjadi, karena secara tersirat Allah SWT telah menjelaskan tentang hal ini di dalam Al-Qur`an surat Ali `Imran ayat 140 berikut ini:

“…, Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir)…”

Jadi, masalah waktu yang terasa singkat saat ini adalah konsekuensi dari hilangnya kebiasaan untuk mengingat Allah SWT (zikir) dalam hati, sementara kesibukan dunia terus menempati posisi terpenting dalam hati seseorang. Manusia di masa lalu juga pernah merasakan hal yang serupa, sebelum mereka harus menerima azab dari Allah SWT. Dan ini adalah ketentuan-Nya, yang akan terus berlaku disaat manusia telah lalai pada aturan Tuhan dan melupakan hakekat kehidupannya sebagai khalifah di muka bumi.

Selain itu, hal ini terjadi lantaran tidak banyak lagi orang-orang yang benar-benar meluangkan waktunya untuk mengkaji Ad-Din (agama) secara mendalam dan menjalankannya dengan benar. Mereka begitu terlena dengan kesenangan duniawi, sehingga terus terbuai dalam tipuannya. Hidup hanya dilalui dengan banyak kegiatan yang melulu hanya bersifat foya-foya, tanpa mengindahkan arti pentingnya mempersiapkan bekal akherat. Mereka lupa dengan Tuhan karena telah menuhankan dunia dengan teknologi di dalamnya. Bahkan di antara mereka ini banyak sekali yang munafik, lantaran ia sebenarnya mengetahui aturan agama tetapi justru senang melanggarnya. Sehingga tidak banyak lagi yang mau mencegah perbuatan mungkar, karena mereka pun ikut di dalamnya. Maksiat dan perzinahan kian merajalela dimana-mana, bahkan tak mengenal tempat, usia, jenis kelamin, hubungan darah dan hewan atau manusia. Banyak pula terjadi kezaliman dan pembunuhan, keserakahan dan korupsi, sehingga memperkeruh kondisi sosial di masyarakat. Sementara waktu dirasakan semakin cepat berlalu, lantaran seseorang merasa tidak pernah puas dalam menikmati kesenangan sesaat duniawi ini.

*****

Wahai saudaraku ingatlah! Waktu itu telah diciptakan dengan penuh pertimbangan dan tujuan. Ia ada sebagai wadah bagi semua makhluk untuk senantiasa melakukan aktifitasnya tetapi dengan penuh kebijaksanaan. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu yang masih tersisa, dan jangan pula lalai untuk terus memperbaiki diri. Karena sejatinya kehidupan di dunia ini hanyalan bersifat sementara. Ada kehidupan yang abadi, yaitu kehidupan setelah kematian (akherat).

Allah SWT telah mengingatkan dengan berfirman di dalam Al-Qur`an surat Al-Ashr ayat 1-3, seperti berikut ini:

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”

Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa mawas diri dan terus mempersiapkan bekal akherat. Tidak pernah menyia-nyiakan waktu yang masih tersisa dan berharap bahwa akan ada perubahan kebaikan di hari nanti.



السلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


بِسْمِ اللّهِ الرحْمَنِ الرحِيْمِ 

Semoga thread ini bisa menjadi manfaat untuk agan agan semua
Diubah oleh salmanparfum 16-01-2019 02:26
0
853
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.