pilihyangkerjaAvatar border
TS
pilihyangkerja
Please Yang Jawab Cewek Saja Ya, Makasih
Gue kerja di Semarang sudah sejak tahun lalu. Hari pertama kerja gue langsung dekatin satu orang teman kantor, namanya Mega, dan sikap dia lumayan terbuka. Gue ajak ngobrol soal topik tertentu, dia nyambung. Gue cerita sedikit tentang kehidupan, dia tertarik. Pokoknya nyaman deh ngobrol sama doi. Tapi bodohnya gue kehabisan topik dan situasi jadi agak awkward, jadi gue tiba-tiba cabut ninggalin dia sendiri. Aduh sampai sekarang gue sangat menyesal...

Di kantor yang sama ada cowok yang dekatin gue, kayaknya dia homo. Anggap saja namanya Didit. Nah si Didit ini kacau banget gan, agresif tenan. Sampe main-main ke kos gue tanpa izin. Nge-WA terus, stalkin IG gue, dsb. Ngerilah pokoknya.

Hari kedua kerja, gue coba lagi dekatin si Mega. Obrolan sudah mulai tertata dan mulai hangat. Tiba-tiba si homo datang, nyamperin kami, terus bertanya, "Udah?" Terus nyalamin kami satu-satu, terus ngeloyor pergi. Sumpah ga jelas tenan itu homo. Percakapan gue sama Mega langsung terganggu dan Mega pergi.

Melihat sikap si homo yang agresif, gue jadi khawatir sama Mega. Soalnya dulu waktu gue kuliah di kota A, pernah ada kasus homo bunuh korban sampai mutilasi di apartemen hanya karena cemburu. Dan kasus kayak gitu pernah beberapa kali gue baca di koran. Kalau kata beberapa psikiater, pengidap homoseksualitas cenderung lebih posesif daripada orang normal, karena sulit bagi mereka mencari pengganti.

Ya udah demi keselamatan Mega, gue jauhin dia. Dan si homo masih menghiasi hari-hari gue dengan berbagai tingkah menjijikannya. Dia sampe datang ke ruangan gue, ngajak pulang bareng, ngajak wisata kuliner, ngirimin hadiah, banyak deh pokoknya, gue jadi mual.

Sampai suatu hari si homo hengkang dari kantor. Gue merasa lega dan bisa mulai dekatin Mega lagi. Dan Mega respons positif. Gue ga tau sih. Mungkin gue cuma GR. Opini gue tentang Mega bisa sangat subjektif karena gue naksir dia. Tapi yang gue rasakan misalnya: pernah suatu hari kantor kirim Mega keluar untuk sebuah proyek, dan Mega ngajak gue. Wah gue jadi punya kesempatan ngobrol sama dia sepanjang penerbangan pulang-pergi. Jadi lebih dekat.

After that dia juga ngajak gue nge-cover lagu-lagu gitu untuk di-upload ke Youtube. Dan sebagainya dan sebagainya. Gue jadi makin GR kan, gue kira dia juga suka sama gue dan ingin lebih mendekat, tapi entahlah. Bisa jadi hanya penilaian yang bias dari seorang pengagum.

Beberapa kawan kasih saran, "Kalau lu penasaran, lu ngomong aja ke dia langsung." Gue bukannya nggak mau ngomong langsung, tapi gue masih ragu. Masalahnya Mega ini datang dari suku yang berbeda dari gue, dan keluarga gue keras mengenai ini. Gue ga mau mengorbankan Mega hanya demi perasaan gue. Tapi gue masih coba perjuangkan. Diam-diam gue ngomong sama keluarga untuk melobi, siapa tahu mereka akan luruh hatinya.

Beberapa bulan lalu nyokap gue wafat. Dan hati gue sangat hancur. Gue ga selalu tunjukin ke orang, di luar gue suka berusaha terlihat bahagia. Tapi tiap sendirian pulang ke apartemen, sepanjang malam susah tidur. Teringat semua kesalahan yang gue perbuat sama nyokap. Kadang dada gue panas, sesak, keringatan, gue ga tahu kenapa bisa seaneh ini. Dan kadang pulang kantor itu mengerikan buat gue. Karena gue akan sendirian di apartemen sepanjang malam.

Gue bersyukur ada Mega. Sudah beberapa kali dia dan temannya nongkrong di kafe sama gue, ngobrol ngalor-ngidul ke sana ke sini ketawa-ketiwi hingga membuat gue lupa akan segala masalah. Bisa pulang ke apartemen larut malam adalah sebuah anugerah. Buka pintu langsung tidur, nggak sempat pikir aneh-aneh.

Besoknya Mega dan temannya ngajak gue ke kontrakan mereka. Gue ga nyangka mereka nawarin untuk masak untuk gue. Mereka tanya gue mau makan apa, mereka buatin. Asli itu menyentuh hati gue banget Gan, gue jadi merasa ada yang perhatikan. Gue stay di kontrakan mereka sampai larut. Lagi-lagi bisa balik ke apartemen dalam keadaan lelah dan langsung tidur. Bukan cuma sekali hal baik macam itu dia lakukan ke gue. Gue merasa mungkin saja dia merasa empati terhadap apa yang gue rasakan. Gue pikir dia orangnya pemalu dan agak sedikit introvert. Jadi dia nggak selalu ungkapkan apa yang dia rasakan. Kadang dia sembunyi juga kayak gue. Tapi kalau kami sama-sama sembunyi dan pura-pura bersikap "casual", gue nggak paham ke mana ending cerita ini.

Apalagi kontrak gue di perusahaan ini hanya beberapa bulan. Dan sebentar lagi akan sudah ditanya apakah mau lanjut atau nggak. Gue super-galau. Ada satu sisi di dalam jiwa gue yang ingin pulang ke kota asal. Karena keluarga gue masih sedih kehilangan nyokap. Gue pengen bantu-bantu bokap yang sudah tua, gue pengen bantu saudara-saudara gue dalam pekerjaan dan sekolah mereka. Tapi hati gue ada di Semarang ini. Gue pengen lanjut kerja di kantor yang sama dengan Mega.

Pernah beberapa malam lalu di kafe, temannya Mega bertanya. Apakah gue akan lanjut kerja di sini, gue bilang nggak. Mendengar itu Mega langsung bereaksi pelan. Yang tadinya duduk tegap dan semangat ngobrol, jadi tidur-tiduran di meja. Kalau kata temannya si Mega lagi galau, pas gue tanya galau karena apa, dia nggak jawab.

Sebenarnya teman si Mega itu udah berkali-kali nanya sama gue, sebenarnya apa yang gue rasakan terhadap Mega. Tapi gue nggak pernah mau jawab. Karena bukan Mega yang tanya. Dan seharunya gue nggak perlu tunggu Mega nanya. Secara gue yang cowok, harusnya gue bertindak duluan. Kapan hari Mega pernah ngasih kode pas main kartu. Jadi dia udah menang duluan, dan kami masih main lama banget ada yang kalah. Tiba-tiba Mega berkata lirih: "Menunggu itu menyakitkan."

Nah gue nggak tau itu kode atau bukan, gue cuma khawatir bahwa gue mengalami opini bias. Menurut aganwati gimana? Asli gue nggak ngerti perempuan sama sekali. Gue heran hidup ini mau diapain lagi.
Diubah oleh pilihyangkerja 25-01-2019 08:47
0
3.3K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Ask da Girls
Ask da Girls
icon
3.7KThread5.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.