Kokonata
TS
Kokonata
Niatnya Berbagi Kebahagiaan, Malah Jadikan Anak Mangsa Pedofil

Annie suka membagikan foto anak-anaknya ke media sosial. Hampir setiap hari ia membagikan foto putrinya yang berusia 3 dan 5 tahun. Baik foto di dalam rumah, maupun foto di luar rumah.
 
Ada kesenangan tersendiri bagi Annie saat mendapat komentar positif dari warganet seperti:
 
Duh, cantiknya…
Bikin gemez deh…
Pengen penyuk penyuk…
 
Respon atau komentar negatif diabaikan atau dihapusnya dari kolom komentar.
 
Anni juga kerap menambahkan tagar ternetu di foto anak-anaknya. Tagar yang ia anggap biasa agar orang mudah menukan foto anak-anaknya. Beatifulgirl, cutegirl dan sebagainya.
 
Annie tidak menyadari, ada sekelompok orang yang sering memerhatikan kiriman fotonya. Mereka mengunduh dan membagikan foto anak-anak Annie, terutama foto berpakaian dalam saja, topless, seperti foto-foto anak sedang mandi, di kolam renang atau pantai.


Annie juga sering membagikan foto disertai lokasi. Bahkan pada saat masih berada di satu lokasi, ia sudah membagikan foto si anak. Hal itu memudahkan seorang pria yang sudah lama ‘tergila-gila’ pada anak-anak Annie untuk melancarkan aksinya. Anak-anak Annie dalam bahaya.
 
Kisah di atas hanya gambaran bahaya yang diserukan Child Rescue Coalition, satu organisasi nirlaba di Amerika. Organisasi tersebut berupaya melakukan penegakan hukum guna melacak, menangkap serta menuntut predatoranak di Amerika. Child Rescue Coalition aktif melakukan kampanye agar orangtua jangan sembarangan posting foto anak-anaknya di media sosial. Terutama foto berpakian minim, tanpa pakaian, topless dan semacamnya dengan tagar –tagar tertentu.
 

Dikutip dari Goodmorningamerica publikasi (3/1/2019), Carly Yoost selaku CEO dan founder Child Rescue Coalition membeberkan fakta bahwa tagar-tagar yang dianggap #nakedchild serta #modelingchild dapat membahayakan anak. Apalagi tagar semacam #bathtimefun, #skinnybabybooty, #toddlerbikini. Tagar itu merupakan langganan para predator anak.
 
Orang-orang yang lebih suka melepaskan syahwatnya kepada anak-anak itu mengunduh dan membagikan foto kepada komunitasnya, stalking, sampai berbagi informasi untuk merayu dan menjerat anak guna memuaskan hasratnya.
 
Sebelum membagikan foto, ada beberapa pertanyaan yang pelu direnungkan orangtua.
1. Kenapa foto anak dibagikan ke media sosial?
2. Mau dapat foto serupa dari pengguna media sosial lainnya?
3. Relakan foto diunduh kemudian disebarkan oleh predatoranak?
4. Adakah manfaat bagi si anak, ketika foto itu tersebar?
 
Warganet dapat mengunduh kemudian menggunakan foto untuk kepentingan pribadinya serta apa saja. Kita tidak bisa mencegahnya. Jadi pikir lagi untuk berbagi atau bahkan pamer foto-foto anak dianggap lucu dan menggemaskan tetapi menggairahkan predator anak.

Sumber
Foto doctoranddad.com, Instagram.com/kidsforprivacy 







Terima kasih sudah mampir 


emoticon-Cendol Gan









Boleh Baca Juga











Diubah oleh Kokonata 08-01-2019 20:37
7
10.3K
78
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.