• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Saling Lapor-Melapor Jelang Pilpres 2019, Mendekati Babak Klimaks

skydavee
TS
skydavee
Saling Lapor-Melapor Jelang Pilpres 2019, Mendekati Babak Klimaks

Isu tentang 7 kontainer yang berisi surat suara pilpres sebanyak 70 juta, yang katanya sudah dicoblos serta mengarah ke paslon nomor urut 01 memang lumayan surut. Salah satu penyebabnya mungkin, tapi mungkin lho ya? Adanya angka yang jauh lebih besar. Jika kotak suara yang menurut katanya cuman 70 juta, ternyata ada yang lebih besar lagi. Selisihnya bahkan 10 jutaan. Ya, tarif 80 juta. Silakan cari sendiri apa maksudnya.



Meski dipermukaan seolah tampak menyurut, namun tidak demikian didalamnya. Andi Arief, salah satu politisi pentolan dari Demokrat, melaporkan sejumlah nama politisi juga, yang entah kenapa bikin saya merasa sumringah. Nama yang di laporkan bukan nama politisi medioker. Konon lagi kelas pemula. Sebut saja namanya Ali Mochtar Ngabalin, Arya Sinulingga, Guntur Romli, Hasto Kristianto, dan Ade Irfan Pulungan. Nah, ini baru lawan sepadan bukan?

***
Berdasarkan kuasa hukum Andi Arief, kliennya merasa dirugikan dengan tudukan kelima orang politisi yang namanya tersebut di atas. Menurut interpretasi kaum praktisi hukum ini, cuitan kliennya justru sebuah peringatan. Catat, sebuah peringatan lho ya? Bukan ikutan latah menyebarkan hoax yang bikin KPU serasa kebakaran bantal. Bayangkan, bantal itu fungsinya sangat vital sekali. Orang bisa bangun tidur dengan leher sakit gegara salah bantal. Konon lagi bantalnya terbakar.



Meski selanjutnya diketahui bentuk "peringatan" ala Andi lantas menghilang dari jagad percuitan, sialnya sudah banyak yang men-screen shoot- cuitan beliau. Bedebah memang. Kadang jejak digital begitu kejam. Ia seakan ikut menelanjangi diri pelakunya meski berusaha menguburnya dengan cara menghapus. Apa lacur, beberapa orang sudah membuat pembenaran dengan cuitan si Andi.

Lagi, pasal yang akan digunakan juga lumayan berat. Menurut pengacaranya, kelima orang itu, akan di laporkan berdasarkan pasal 310 KUHP dan pasal 27 ayat 3 UU ITE. Sampai disini, situasi sepertinya akan semakin meriah.

***
Berdasarkan kisah nyata di atas, ajang saling lapor antar politikus di pusaran elite, sungguh membuat kondisi mendekati sebuah tataran dan kondisi yang merata. Dan tentu saja, nyaris adil. Sebab, selama ini yang kerap terjadi friksi adalah akar rumput bawah. Dengan semangat fanatik buta, mereka yang menjadi pendukung paslon masing-masing, acapkali terlibat pertengkaran. Entah pertengkaran dalam adu argumen, bahkan sampai meminta tumbal nyawa, seperti yang pernah di terjadi di salah satu kota di Jatim.

Saran saya, untuk mereka yang mendaku sebagai orang elite politik, silakan berdebat, bertengkar, bahkan (bila perlu) saling baku hantam. Lantas, rasakan olehmu seperti apa rasanya terlibat dalam arena permusuhan seperti kaum kelas bawah yang selama ini sering terjadi. Sebab, saya menyakini, friksi yang terjadi pada kelas papan bawah, semua dipantik oleh para elite. Mereka mencontohkan pendidikan politik yang alih-alih mencerdaskan, justru mempertontonkan sikap yang sering bikin muak.



©Skydavee 2019
Sumber gambar: google
Diubah oleh skydavee 10-01-2019 07:54
0
4K
69
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.