londo.046
TS
londo.046
Kemanusiaan di Atas Segalanya


Apa yang anda tangkap dari gambar di atas? Jika anda memandang dengan pikiran jernih sebagai seorang manusia, tentu anda akan memandang ada seorang laki-laki yang sedang menjenguk laki-laki lainnya yang sedang sakit. Tapi jika anda memakai kacamata politis, akan banyak penafsiran. Mulai dari pencitraan, sampai dengan laki-laki yang menjenguk itu hebat karena menghargai orang yang selama ini terus mengkritik bahkan memperingatkannya dengan sadis.



Itulah politik. Dimana setiap pernyataan yang keluar, parameternya adalah kepentingan, bukan kebenaran dan kemanusiaan. Tahu siapa orang yang saya tampilkan di atas? Dia adalah Bagus Bawana, tersangka penyebar hoax 7 kontainer yang telah tercoblos. Bagaimana nasibnya dulu dan hari ini? Silahkan searching saja, banyak kok beritanya. Yang jelas, hari ini dia tidak diakui lagi sebagai bagian dari mereka. Benar atau salah? Akal sehat tentu akan menjawab lewat penelusuran jejak digital.



Sebelum Bagus Bawana, ada nama Ratna Sarumpaet. Di manakah dia sekarang? Apakah kelompok yang dulu dekat dengan dia, memaki Jokowi bersama dia, bahkan membuat sandiwara bersama dia, masih ada di sampingnya? Silahkan anda jawab sendiri pertanyaan ini. Setelah tahu jawabannya, silahkan anda simpulkan ada apa dibalik semua lingkaran ini.



Simpulan saya adalah hilangnya sisi kemanusiaan dalam diri mereka. Semua dilakukan demi apa? Demi ambisi mengejar kuasa. Tidak ada kawan sejati bagi mereka, yang ada adalah kepentingan sejati. Nafsu menjadi presiden. Dulu, saat Ibu Ratna berorasi dengan gagah di kubu mereka, mereka memuja ibu Ratna setinggi angkasa. Tapi begitu Ibu Ratna bermasalah, ada di manakah mereka? Sepi dan sunyi. Hal yang sama pun, sepertinya akan dialami oleh saudara Bagus.

Simak pernyataan dari FZ berikut. Padahal di dunia maya banyak beredar foto Bagus bersama kelompok mereka! Luar biasa ya! Untuk kursi bernama presiden, apapun akan ditumbalkan. Saya rasa FZ pun tidak akan segan dijadikan tumbal kalau memang itu cara satu-satunya untuk meraih kursi tersebut. Tinggal tunggu waktu, situasi dan kondisi yang tepat saja.



Miris dan prihatin. Itulah dua kata yang cocok untuk menggambarkan ini semua. Miris, karena nilai-nilai sebagai manusia, sudah hilang tereduksi hanya demi sebuah kursi. Prihatin, karena itu justru dilakukan oleh orang-orang yang ngakunya pintar dalam banyak aspek dan juga punya gelar berderet. Jika ditanya mengapa semua ini terjadi? Alasannya jelas, karena ketidak jujuran. Sekali bohong, sekali hoax, ya selamanya akan hoax.

Well, Kemanusiaan itu harusnya berada di atas segalanya. Kemanusiaan, tidak boleh kalah dari yang namanya kekuasaan. Tapi kondisi belakangan ini justru berbeda. Yang benar-benar memanusiakan manusia, justru dihina dina. Tapi mereka yang menepikan kemanusian, justru dipuji bak dewa. Lalu, apakah masih pantas kita disebut manusia? Salam Damai.


Merdeka!

Sumber Referensi : sini, sini, sini
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini, sini
27
14.5K
116
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.