Tak terasa akhirnya kita tiba di tahun 2019, di tahun ini akan terjadi banyak momen-momen yang menarik dalam berbagai hal termasuk di dunia politik di negeri ini. Tahun ini pemilihan umum atau biasa kita kenal dengan pemilu kembali menyapa kita semua, Para calon anggota legislatif dan juga calon presiden dan wakil presiden kembali berkompetisi untuk memperebutkan kursi jabatan pemerintahan yang terbatas di negeri ini untuk masa bakti lima tahun ke depan.


Pemilu kembali tiba, pesta demokrasi negeri ini segera bergulir. Para caleg tentunya sudah bergerilya untuk bisa meraih simpati publik, mulai dari penyebaran brosur, spanduk hingga baliho yang seringkali terlihat di pinggir jalan. Tak dapat dipungkiri bahwa untuk bisa menjadi seseorang yang bisa membangun negeri ini salah satunya lewat kekuasaan. Setiap diri atau kelompok membawa pemahamannya masing-masing dan ingin diterapkan saat berkuasa nanti. Partai politik yang berbeda atribut dan paham saat ini sudah mulai bergerak dari tahun lalu mencari suara dan simpati dari masyarakat untuk memilihnya sebanyak mungkin dan Tak jarang program menarik dan janji-janji mereka lontarkan. Strategi memasang caleg dari kalangan artis atau tokoh pun dilakukan demi mendongkrak jumlah suara dari masyarakat.

Segala Cara Mungkin Saja dilakukan, tak jarang cara-cara kotor pun dilakukan untuk bisa menang, entah melalui kampanye hitam atau menyebar hoax yang bisa menguntungkan kelompoknya. Kegaduhan politik di masa kini jelas terasa, tak hanya sekedar obrolan warung kopi semata namun juga saling serang di dunia maya. Tak jarang saat membuka media sosial pun isinya seringkali di penuhi dengan politik-politik dari setiap kubu.

Politik, hadirnya memang selalu membuat dilema. Terlihat seperti Kotor dan jelek, namun nyatanya politik seringkali di butuhkan dan di bicarakan dalam hidup ini. Begitu juga dengan pemilu kali ini kita seringkali di hadapkan pada pilihan itu-itu saja di pemilihan umum, hal ini terlihat dari calon presiden yang berkompetisi di tahun ini masih sama dengan tahun 2014.

Para caleg dari berbagai wilayah pun tentunya sekarang ini sudah turun mencari dukungan di masyarakat. Segala strategi mereka kerahkan dan mereka yang dulunya pernah berurusan dengan hukum seperti terjerat kasus korupsi pun seakan tak malu dan memiliki muka tebal untuk mencalonkan kembali di pemilihan legislatif. Mereka melakukan apa saja entah itu janji-janji program atau hal lainnya ke masyarakat demi membuat dirinya terpilih.

Lalu bagaimana dengan kita? Ditengah dilemanya politik masa kini tentunya kita harus bersikap dewasa dalam berpolitik dan tak mudah terprovokasi oleh keadaan. Pemilu kembali tiba dan saatnya kita ekpresikan suara kita untuk nasib negeri ini lima tahun ke depan. Pertimbangkan dengan matang calon wakil rakyat atau pemimpin yang akan dipilih, karena ini bukanlah pilihan main-main. Teguhkan pendirian dan jangan terpengaruh orang lain dalam menentukan pilihan. Jika dihadapkan pada kondisi buruk tentunya kita harus memilih sesuatu yang terbaik dari yang terburuk.

Satu suara kita begitu berarti, jangan biarkan suara kita terbuang sia-sia. Jangan biarkan mereka yang tidak amanah dan pernah berurusan hukum menjadi wakil rakyat. Negeri ini butuh wakil-wakil rakyat yang bisa membawa negeri ini menuju kondisi terbaiknya, untuk itulah perlu adanya wakil rakyat berkualitas, bukan wakil rakyat yang hanya mencari sensasi atau malah berurusan dengan kasus hukum.


Sebelum pemilihan umum tiba, cobalah berpikir sejenak untuk menentukan pilihan terbaik. Ikuti kata hati untuk memilih terbaik dari yang terbaik untuk bisa memilih wakil rakyat yang berkualitas dan juga amanah dalam menjalani tugas yang diembannya nanti. Maka ekpresikan suara kita untuk negeri yang lebih baik di lima tahun mendatang. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Sumber : Opini Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Sumber gambar via google images