Tahun 2018 baru saja berlalu. Dimana pada tahun tersebut dihebohkan dengan kasus hoax "ratna sarumpaet". Kasus hoax ini awalnya memunculkan simpati karena terjadi kekerasan terhadap wanita. Muncul banyak pembelaan dari politisi hingga dokter dan akhirnya menggiring opini untuk menyalahkan salah satu pihak. Akan tetapi seoring berjalannya waktu ternyata kasus penganiayaan tersebut hanya hoax belaka. Weleh weleh mau maunya ditipu dan menyebarkan hoax.

Tahun sudah berganti, kalender baru pun sudah dibuka. Harapan demi harapan bermunculan salah satunya berharap hoax berkurang. Akan tetapi kenyataan tak sesuai harapan, baru beberapa hari menginjak tahun yang baru hoax pun mulai bertebaran.



Ditahun yang baru ini ada hoax potensi gempa krakatau mencapai 8 SR, hoax ini mulanya beredar dari rekaman suara yang mengaku mendapat bocoran dari salah satu lembaga pemerintahan yang mengatakan bahwa akan terjadi letusan gunung krakatau yang akan menghasilkan gempa lebih dari 8 SR. BMKG pun memastikan berita tersebut tidak benar.



Ditahun yang baru pun masyarakat juga dikagetkan dengan salah satu politisi yang mengatakan bahwa sang politisi tersebut mampu membangun jalan tol tanpa menggunakan hutang. Akan tetapi setelah di cek dan ricek kebenaranya ternyata oh ternyata dana pembangunan jalan tol tersebut hampir 70 % dana pembangunan berasal dari pinjaman bank. Yah mungkin ini namanya bukan hutang tapi pinjaman kali yaa bree.



Kemudian berita selanjutnya berasal dari sang jendral yang katanya mendapatkan bisikan bahwa selang cuci darah di salah satu rumah sakit di indonesia digunakan 40 kali. Ternyata eh ternyata rumah sakit itupun membantah dan mengatakan bahwa bisikan tersebut tidak benar. Walah walaah kalau benar selang cuci darah dipakai 40 kali ngeri ngeri maut juga ya bree. .



Polemik mengenai penyelenggaraan pemilu juga tidak bisa terlepas dari hoax. Salah seorang politisi men cuit di sosial medianya bahwa terdapat 7 kontainer dari negara tiongkok yang berisikan surat suara yang telah dicoblos. Waduh informasi ini pasti sangat panas yaa, seketika itu juga polri, TNI, bawanslu dan KPU mencari kontainer tersebut. Tapi sayangnya lembaga negara tersebut kena korban tipu tipu. Dan tidak ditemukan kontainer yang dimaksudkan di informasi tersebut. Weleh weleeeh hebat ya bikin rusuhnyaa.



Thread ane cuma mengingatkan bahwa sebelum mempercayai sebuah informasi maka harap di cek kebenaran. Supaya tidak termakan akan berita bohong yang disebarkan. Jika mau bicara ya harus perhatiakan data dan faktanya dulu dong.

Tulisan : opini TS
Gambar : google
Referensi : iniini ini dan ini