F1reFliesAvatar border
TS
F1reFlies
Tes Baca Alquran Settingan Kubu Jokowi, PA 212: Isu Agama Tidak Sehat


Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Habib Novel Chaidir Bamukmin menduga, tantangan tes baca Alquran bagi capres-cawapres yang diusulkan oleh Dewan Ikatan Dai Aceh, merupakan settingan kubu petahana.

Menurutnya, di tiga bulan sisa masa kampanye Pilpres 2019 ini, kubu petahana berusaha menyerang capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan isu agama. Ia menilai gaya berpolitik menyerang lawan dengan isu agama sangat tidak sehat.

"Ini diduga sudah dikondisikan dan disetting oleh yang punya kepentingan. Karena 120 hari kedepan pihak petahana diduga sudah mengkondisikan menyerang lawan politiknya dengan isu agama dengan cara mencari kelemahan capres dan cawapres lawan politiknya. Saya rasa sudah tidak sehat walau sepertinya (tes baca Alquran) tujuannya baik," kata Habib Novel kepada NNC, Selasa (1/1/2019).




Meski demikian, Habib Novel mengaku tidak masalah jika ada tes baca Alquran bagi capres-cawapres, asalkan harus lebih dulu dibuat aturan atas kesepakatan bersama, dan buka diusulkan secara tiba-tiba.

"Pada prinsipnya setuju saja (ada tes baca Alquran), karena itu juga baik, asalkan harus ditempuh dengan cara, mekanisme, aturan yang berlaku dan menjadi keputusan bersama secara konstitusi," ucap dia.

Pasalnya, disebut Novel, selama ini tidak ada aturan dari penyelenggara pemilu yang mensyaratkan capres-cawapres harus bisa baca Alquran. Bahkan ia menyinggung dalam rukun Islam dan rukun iman juga tidak ada persyaratan tes baca Alquran bagi yang ingin memeluk agama Islam.

"Saya rasa persyaratan capres dan cawapresnya dalam KPU itu tidak ada, dan program debat resmi yang ditayangkan di beberapa stasiun tv juga tidak ada," ujar politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu.




"Karena bukan merupakan standar resmi di Indonesia ini yang sudah beberapa kali menyelenggarakan pemilu, tidak ada satupun dari awal sampai sekarang program itu. Dan dalam rukun Islam dan rukun iman saja tak ada persyaratan untuk menjadi orang islam harus bisa baca Alquran," ungkapnya.

Lebih lanjut tokoh Front Pembela Islam (FPI) ini kembali menegaskan, sah-sah saja jika ada pihak yang mengusulkan kedua paslon dites baca Alquran. Namun, lanjutnya, yang terpenting adalah bagaimana mengamalkannya.

"Akan tetapi tujuan tes baca Alquran sah-sah saja bagi siapa yang menginginkan membuat tes semacam itu, karena umat Islam wajib mempelajari ilmu agama Islam termasuk baca Alquran. Dan yang terpenting mengamalkannya. Karena banyak yang bisa baca Alquran tetapi tidak mau mengamalkannya," pungkas Habib Novel.

Subhanallah

Jangan Sholatkan bangkeknya!!

emoticon-Belgia
3
6.8K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.