gondolgandulAvatar border
TS
gondolgandul
Sawahlunto: Kota Tambang Terpenting di Masa Belanda


Setelah revolusi industri kebutuhan akan batu bara meningkat. Negara-negara di Eropa kemudian berlomba-lomba untuk mencari tambang. Termasuk salah satunya ialah negara Belanda yang saat itu sedang melakukan kolonialisasi di Indonesia. Sawahlunto merupakan salah satu wilayah di daerah sumatera barat. Nama Sawahlunto diambil dari dua kata yaitu "Sawah" dan "Lunto" yang berarti sungai.  Sejarah kota tambang ini bermula pada abad 19. C. de Groot  mendapatkan tenemuan lapisan batu bara di Ulu Air, lembah gunung yang tidak berpenghuni di daerah aliran Batang Ombilin. Selanjutnya seorang geolog Belanda, Willem Hendrik de Greve, ditugaskan oleh pemerintah belanda untuk melakukan ekspedisi di wilayah Minangkabau. Hasil dari ekspedisinya ini dipublikasikan pada 1871. Sayangnya satu tahun kemudian ia meninggal.


Quote:



Ekspedisi ini kemudian diambil alih oleh R. D. M. Verbeek. Hasil dari ekspdisi ini ialah ditemukan  205 ton batu bara berada dibawah tanah kota Sawahlunto yang sekarang. Pada tahun 1887 mulailah dibangun sebuah kota tambang dan satu tahun kemudian mulai dimukimi. Terjadi perdebatan siapakah yang akan mengelola tambang ini. Apakah oleh negara atau oleh perusahaan. Akhirnya diputuskanlah negara mengambil alih. Pemerintah Belanda mengucurkan 5,5 juta gulden untuk membangun infrastruktur. Agar distribusi batu bara berjalan dengan lancar, pemerintah Belanda juga membangun jalur kereta api dari Sawahlunto ke Pelabuhan Emmahaven (sekarang Teluk Bayur).

Harus kita akui pemerintah Belanda sangat handal dalam mengatur tata ruang kota. Begitu juga di Kota Tambang Sawahlunto. pemerintah Belanda membangun kota dengan segala fasilitasnya seperti stasiun, pasar, Gereja St. Barbara, Rumah Sakit, Gedung Societeit, Gudang ransum yang masih dapat kita temui hingga sekarang. Pemabangunan asilitas ini juga diharapkan dapat membuat para pekerja betah di daerah yang terisolasi pada masa itu. 

Tahun 1930 kota ini mencapai kejayaannya. Tahun itu jumlah penduduk kota sawahlunto mencapai 40,000 orang yang mana 550 diantaranya merupakan orang Eropa. Sampai tahun 1930, 600.000 ton batubara telah dikeruk dari Sawahlunto jumlah yang dapat memenuhi 90% kebutuhan energi di Hindia Belanda.

Hasil tambang Sawahlunto merupakan salah satu batu bara terbaik. Secara tidak langsung kota ini memberikan dampak terhadap perkembangan revolusi industri di Eropa. Selain itu juga memberikan dampak kepada industri kereta api Belanda. Bahkan, jika tidak ada Sawahlunto maka mungkin tidak ada pabrik semen di Padang.


Quote:





Orang Rantai dan Aktivitas Penambangan

 


Aktivitas penambangan, circa 1900


Pernah dengar istilah orang rantai? Yaitu para tawanan pribumi yang dipekerjakan oleh Belanda. Mereka bekerja dengan kaki dan tangan dirantai. Untuk mendukung kegiatan penambangan ini maka pemerintah Belanda membawa narapidana dari beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sulawesi, dan Medan. Para orang rantai yang meninggal akan dimakamkan dan diberi nisan tanpa nama. Hanya nomor saja. Jadi kita tidak tahu siapa yang dimakamkan. 

Tambang di Sawahlunto merupakan tambang dalamatau tambang bawah tanah. Sistem ini merupakan sistem pertama yang diterapkan di asia tenggara. Hal inilah yang menjadi salah satu keunggulan tambang Ombilin. Pelaksanaan penambangan batu bara diawali dengan menggali setapak demi setapak. Setiap batu bara yang telah selesai digali itu diangkut keluar dengan menggunakan pundak para buruh yang pada masa berikutnya digantikan dengan lori. Setiap lokasi yang telah selesai digali, lubang-lubang yang diakibatkan oleh penggalian itu pun ditimbun dengan pasir untuk menghindari terjadinya longsoran.  Kemudian batu bara akan disortir. Selanjutnya dibawa dengan kereta menuju pelabuhan Emmahaven (Teluk Bayur). 

Untuk memenuhi asupan para penambang dibuatlah sebuah dapur umum. Gedung ini merupakan salah satu bagian yang cukup penting dalam perkembangan kota Sawahlunto. Dapur umum ini memasak makanan bagi  6000 manusia. Kini gedung ini telah menjadi museum. Di sini kita bisa melihat tungku-tungku besar, wajan raksasa dan peralatan masak yang digunakan pada masa itu. Selain itu kita. Pada masa itu menu makanannya diatur per sekian kalori.

Quote:


Salah satu peninggalan lubang tambang yang juga bisa dikunjungi masa sekarang ialah Lubang Mbah Soero. Menerut cerita masyarakat setempat, mbah Soero merupakan seorang mandor para pekerja tambang. Nama beliau kemudian diabadikan menjadi salah satu nama lubang tambang.

Saat perang dunia ke-2 Sawahlunto sempat diduduki oleh Jepang. Setelah kaber kemerdekaan tersiar di Sumatera, para pejuang Indonesia mengambil Sawahlunto dari Jepang. Pada masa ini Sawahlunto memegang perang penting, karena di kota inilah senjata dirakit. Pada 1950-an perusahaan belanda mulai dinasionalisasi. Begitu juga dengan perusahaan tambang Sawahlunto. 

Kegiatan penambangan di Sawahlunto terus berlanjut hingga pasca kemerdekaan. Penambangan batubara kemudian berhenti pada tahun 1998 dikarenakan stok yang sudah menipis. Sejak saat itulah kota Sawahlunto perlahan-lahan menuju kota mati. Untungnya kota ini dibangkitkan kembali dari mati surinya. Pemerintah kota dengan segenap masyarakat kemudian mencari alternatif dengan menjadikannya kota wisata. Pemerintah pusat dan daerah terus bekerja sama untuk memajukan kota ini. Kota Sawahlunto juga sudah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat nasional. Oleh karena itu kota ini juga diajukan ke UNESCO untuk menjadi warisan dunia dan sekarang sudah masuk tentative list world heritage.



Spoiler for Sumber:




Spoiler for Dokumentasi lain:

9
10.9K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.