Seorang pria berusia 36 tahun telah berhasil mengejutkan para dokter setelah batuk dan tanpa sengaja mengeluarkan sebuah gumpalan darah yang berbentuk sama persis dengan pohon bronkial kanannya. Pria ini diketahui mengidap penyakit gagal jantung stadium akhir, dan ia sedang berada di rumah sakit ketika hal ini terjadi. Sayangnya, meskipun telah mendapatkan pertolongan sebaik mungkin dari staf UGD University of California San Fransisco Medical Center, pria ini meninggal dunia seminggu setelahnya.

Para dokter yang merawat pasien ini merasa "takjub" melihat bentuk gumpalan darah yang dikeluarkan olehnya. "Kami benar-benar terkejut", ujar ahli bedah paru-paru Georg Wieselthaler kepada majalah The Atlantic. "Ini benar-benar merupakan suatu keanehan yang tidak dapat kita bayangkan -- ini kejadian yang sangat, sangat, sangat jarang."


© The New England Journal of Medicine, 2018.

Foto dari gumpalan darah tersebut tersebarluaskan di internet dengan cepat, karena bentuknya yang menjijikkan tetapi juga menarik. Rekan dari Georg Wieselthaler,  Dr. Gavitt Woodard memutuskan untuk memuat foto itu dalam The New England Journal of Medicine karena ia bertujuan untuk menunjukkan "anatomi yang indah dari tubuh manusia." Pasien itu sendiri, yang namanya tidak disebutkan, memang memiliki riwayat penyakit jantung. Ia mengidap gagal jantung kronis, yang artinya jantungnya tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Kondisinya begitu parah sehingga para dokter memasangkan mesin ventricular assist device yang akan membantu memompa darahnya. Ia juga diberikan antikoagulan (blood thinners) untuk membantu melancarkan peredaran darahnya dan mengatasi penggumpalan darah. 

Namun, antikoagulan ini memiliki efek samping, yaitu naiknya resiko pendarahan, termasuk batuk darah. Dan memang, pasien itu beberapa kali mengalami batuk darah, meskipun jumlah yang ia keluarkan sedikit. Lalu, ketika sedang batuk parah, keluarlah gumpalan darah yang merupakan sebuah cetakan dari pohon bronkial kanannya. Pengeluaran cetakan paru-paru ini sendiri tidak jarang jika terbuat dari zat lain seperti getah bening atau lendir. Tapi darah tidak selengket dan sekeras kedua zat tersebut, sehingga sulit untuk cetakannya keluar dalam bentuk yang utuh. Tetapi di kasus ini, sang pasien memiliki tingkat fibrinogen yang tinggi, sehingga darahnya menjadi lebih keras.

Diterjemahkan dari artikel di Live Science, "Man Coughs Up a Giant Blood Clot in the Shape of His Lungs".