MUARABUNGO - Dampak dari menurunnya harga komoditi utama di Kabupaten Bungo yakni sawit dan karet, membuat daya beli masyarakat juga menurun. Akibatnya banyak tempat perbelanjaan gulung tikar, penjual Smartphone pun juga merasakan penjualan mereka menurun drastis. Hal ini disampaikan oleh Abi, selaku PIC toko Smartphone Cell. Abi mengatakan, penjualannya menurun hingga 40 persen. "Mungkin karena perekonomian lesu," ungkapnya.

Pada 2018, ujar Abi, penjualan Smartphone Oppo per bulan bisa terjual 200 unit. Berbeda dengan Realme dan Xiaomi yang terjual lebih sedikit, sekitar 190 unit perbulan. Padahal sebelumnya, produk-produk ini bisa terjual lebih banyak. Oppo bisa sampai 300 unit perbulan dan lainnya bisa sapai 200 unit perbulan. “Mulai terasa sejak harga sawit dan karet ini anjlok memang, pembeli jauh lebih sepi,” ujar Abi.

Sementara itu, Rizky, Kepala toko Utama Cell mengatakan, penjualan 2018 lebih rendah dari tahun 2017. Pada tahun 2017, penjualan perbulannya mencapai sekitar 300 unit dari tiga brand yang paling diminati. Mulai dari Oppo, Samsung dan Xiaomi. Berbeda dengan tahun sebelumnya. "Kalau Oppo satu bulannya ada 110, tahun lalu bisa sampai 200 unit per bulannya," sebutnya. Rizky mengatakan smartphone yang paling banyak dibeli dalam rentang harga Rp 2 sampai Rp 3 juta.(mea/ano)

http://jambi-independent.co.id/read/2018/12/12/33080/daya-beli-hp-masyarakat-turun


https://m.kontan.co.id/news/pasar-sepeda-motor-nasional-tahun-depan-diproyeksi-stagnan


gara2 onlen...