Menjadi presiden di suatu negara bukanlah perkara yang mudah. Apalagi di negara demokrasi yang majemuk seperti Indonesia. Harus siap dengan segala kunsekuensi yang ada. Diantaranya harus siap mendapatkan serangan bertubi-tubi dari lawan politik dan siap menerima protes keras dari rakyat yang tidak puas. 

Itulah sebabnya banyak presiden yang terpaksa mengundurkan diri sebelum masa kepemimpinan mereka berakhir atau tidak diperbolehkan lagi menjadi presiden. Di Indonesia sendiri ada 4 presiden yang harus mengakiri masa jabatan mereka dengan tragis. Ada yang disebabkan tuntutan rakyat, ada juga yang disingkirkan oleh lawan politik. Berikut adalah 4 presiden Indonesia tersebut.

1. Soekarno




Kisah paling tragis dialami oleh Bung Karno. Bapak proklamator ini harus melepaskan masa jabatannya karena disingkirkan oleh Soeharto yang merupakan lawan politiknya saat itu. Melalui Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang kontroversial, kekuasan Soekarno perlahan semakin berkurang dan akhirnya beralih ketangan Soeharto. 

Pasca beralihnya kekuasaan ketangan Soeharto, Soekarno ditetapkan sebagai tahanan kota. Diapun diasingkan di Wisma Yaso dan senantiasa menjadi objek introgasi. Berbagai fasilitas negara juga dibatasi terhadap dirinya. Termasuk fasilitas dokter kenegaraan untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap Soekarno. Soekarno sendiri menghembuskan nafas terakhirnya pada 21 Juni 1970 akibat penyakit gagal ginjal yang dideritanya. 

2. Soeharto




Pemerintahan Soeharto ibarat pisau bermata dua. Pada masa pemerintahannya, Indonesia mengalami pembangunan yang yang signifikan. Hingga Soeharto dijuluki sebagai bapak pembangunannya. Namun pada masa Soeharto pula Indonesia mengalami krisis politik sekaligus krisis ekonomi yang parah. Hal ini menyebabkan Soeharto harus melepaskan jabatannya akibat tuntutan dari rakyat.

Krisis politik dan krisis ekonomi yang dialami Indonesia membuat dukungan terhadap Soeharto semakin memudar. Soeharto pun tak berdaya setelah mendapatkan tuntutan dari berbagai pihak agar dirinya segera mengakiri masa pemerintahan. Pada 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. Berbagai tuntutan juga menanti Soeharto pasca dirinya mengumumkan pengunduran diri, terutama terkait korupsi dan pelanggaran HAM.

3. BJ Habibie




BJ Habibie merupakan presiden Indonesia dengan masa jabatan paling singkat. Statusnya sebagai wakil presiden membuat Habibie secara konstitusi harus menggantikan posisi Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden. 

Habibie dianggap melakukan kesalahan besar karena mengizikan dilakukannya jajak pendapat di Timur Leste. Saat itu rakyat Timor Leste diberi pilihan apakah tetap bergabung dengan Indonesia dan diberi status otonomi khusus, atau merdeka sepenuhnya dari Indonesia. Akibatnya Timor Leste lepas dari Indonesia karena mayoritas rakyatnya menginginkan merdeka. Laporan pertanggungjawaban Habibie ditolak oleh MPR sehingga dirinya memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi sebagai presiden Indonesia.

4. Abdurrahman Wahid




Lengserkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur murni karena persaingan politik. Dirinya dilengserkan melalui Sidang Istimewa MPR yang saat itu dipimpin oleh Amien Rais. Gus Dur sendiri sempat mengeluarkan dekrit presiden untuk menunda sidang tersebut. Salah satu isi dari dekrit tersebut adalah membuarkan DPR/MPR RI.

Namun Gus Dur tidak mendapatkan dukungan. Diapun terpaksa harus mundur meski masa jabatannya belum berakhir. 

Referensi :
http://bali.tribunnews.com/2018/06/2...elundupkan-ini
https://news.okezone.com/read/2018/0...luarkan?page=2
https://nasional.kompas.com/read/201...dan.Orde.Baru.