• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Tahukah Kamu? Gedung Kura - Kura Dulunya Bukan Diperuntukkan Bagi Anggota Dewan

powerpunkAvatar border
TS
powerpunk
Tahukah Kamu? Gedung Kura - Kura Dulunya Bukan Diperuntukkan Bagi Anggota Dewan

Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi




Ada yang pernah melihat gedung berbentuk kura - kura diatas? Meski tak secara langsung, saya yakin semua orang Indonesia pernah melihatnya di televisi atau gambar internet. Di masa awal reformasi, gedung tersebut menjadi pusat mahasiswa melakukan demonstrasi dan mendudukinya untuk beberapa saat, hingga akhirnya penguasa Orde Baru, Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Presiden Republik Indonesia.


Iya, dari gedung kura - kura bercat hijau itulah reformasi dimulai. Gedung itu merupakan saksi bisu perjuangan sekitar 7.000 mahasiswa dari 54 kampus di Indonesia dalam melengserkan rezim yang telah berkuasa selama 32 tahun. Kala itu, 18 Mei 1998 para mahasiswa bersorak sorai dari atap gedung kala mendengar pernyataan yang dibacakan oleh presiden Soeharto mengenai pengunduran dirinya.

Gedung yang sehari - hari menjadi tempat berkumpulnya para wakil rakyat, kala itu menjadi tempat berkumpulnya para mahasiswa yang menuntut reformasi. Namun dibalik kisah heroik para mahasiswa tersebut, apakah Gansis tahu jika ternyata diawal pembangunannya gedung kura - kura ini bukan diperuntukkan bagi para anggota dewan? Lalu diperuntukkan bagi siapakah?


Gedung DPR/MPR RI ini mulai dibangun pada saat pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya pada tahun1965. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) No.48/1965, Soekarno menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum untuk membangun political venuesdi Jakarta. Namun meski disebut political venues, namun gedung tersebut bukan dibuat untuk anggota dewan. Lalu dimanakah anggota dewan berkantor kala itu?

Selama orde lama, masa yang digunakan untuk menyebut era kepemimpinan Presiden Soekarno, para wakil rakyat hidup nomaden. Mereka berpindah - pindah kantor, dari yang awalnya menempati Gedung Schouburg (saat ini menjadi Gedung Kesenian Jakarta), kemudian berpindah ke gedung bekas Sociteit Concordia (yang kini disebut Gedung Merdeka) yang teletak di Kota Bandung, Jawa Barat.


Kembali ke pertanyaan sebelumnya mengenai peruntukan gedung kura - kura. Gedung tersebut awalnya dibangun untuk acara Conefo (Conference of the News Emerging Forces), sebuah konferensi tingkat tinggi antara beberapa negara yang digagas oleh Presiden Soekarno. Indonesia yang kala itu kecewa dengan penetapan Malaysia sebagai Anggota Dewan Keamanan PBB akhirnya menarik diri dari keanggotaan di PBB dan membuat blok baru yang dinamai Conefo tadi.

Namun acara tersebut akhirnya batal terlaksana akibat peristiwa pemberontakan G30SPKI yang terjadi pada 30 September 1965. Pembangunan gedung inipun akhirnya dihentikan dan baru dilanjutkan kembali oleh Presiden Soeharto. Setelah melalui proses pembangunan yang cukup lama, akhirnya pada 1 Februari 1983 gedung ini pun selesai dibangun dan oleh Presiden Soeharto gedung ini digunakan sebagai kantor parlemen hingga sekarang.





Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Ini, Ini, dan Ini
Sumur Gambar : Om Google






18
14.3K
114
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.