Musim hujan yang sudah tiba membuat kita harus menambah kewaspadaan. Lebih-lebih untuk kita yang sering beraktivitas di luar rumah. Baik dengan menggunakan mobil, maupun motor. Berkendara saat hujan, tentu berbeda dengan berkendara saat cuaca cerah. Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatiaan lebih, agar perjalanan kita menjadi nyaman. Tidak mau dong, sudah basah kehujanan, kendaraan kita bermasalah, atau yang lebih buruk kita mengalami kecelakaan.



Nah, untuk mempersiapkan menghadapi musim penghujan, beberapa hal biasa saya siapkan agar mobilitas tidak terganggu. Apa saja? Yang pertama lakukan tune up, service besar pada kendaraan (baik mobil maupun motor). Sektor yang paling mendapat perhatian adalah ban. Ban gundul, ban racing (semacam battlax) akan saya simpan dulu. Jenisnya tidak cocok untuk membelah air. Ban yang sudah aus juga tidak bisa dipakai lagi, karena akan mengurangi traksi di aspal.

Jalanan basah kan lebih licin ya, jika ban tidak mendapat traksi yang bagus, sudah terbayang akibatnya apa? Jatuh,! Kalau bawa mobil bisa spin yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Sayangi nyawa mu. Duit untuk beli ban masih bisa dicari, nyawa? Tidak ada cadangannya. Kelistrikan menjadi bagian selanjutnya untuk diperhatikan. Pastikan tidak ada sesuatu yang bisa mengundang konsleting pada kendaraan anda. Kalau mau aman, ya seluruh bagian disiapkan se-prima mungkin.



Yang kedua jaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Buah dan sayur menjadi menu yang biasa saya konsumsi untuk membuat badan tetap segar. Ingat berkendara saat hujan membutuhkan konsentrasi lebih besar dari pada berkendara di saar cuaca cerah. Jika badan tidak fit, konsentrasi menurun, resikonya terlalu besar. Bagi pengendara motor, kondisi fit menjadi syarat utama, bayangkan nyaris setiap hari badan tersiram air lho.

Jika daya tahan tubuh lemah, tentu dampaknya tubuh mudah sakit. Kalau sudah sakit, produktifitas menurun. Kalau sudah gitu, efek domino yang muncul. Bukankah lebih baik mencegah ya daripada mengobati? Lebih baik berpola hidup, makan sehat daripada harus berurusan dengan dokter karena sakit dan fisik ngedrop.



Yang ketiga, perbaiki attitude dan respon berkendara. Jika anda adalah pengendara motor dan sudah tahu ini musim hujan, bawalah jas hujan. Jika tidak punya, beli!. Harganya tidak semahal motor anda kok. Usahakan pilih jas hujan yang berbentuk setelan jaket dan celana yang terpisah, sehingga ergonomi berkendra tetap terjaga. Kalau ada warna cerah lebih bagus lagi, agar posisi anda mudah dideteksi oleh pengendara lain di saat hujan deras.



Jangan lupa gunakan riding gear yang komplit, hindari sandal jepit! Sayangi kaki mu. Selanjutnya, batasi kecepatan berkendara mu. Jika biasanya 100kpj, saat hujan cukup 60kpj saja. Jika anda berkendara dan hujan akan turun jangan jadi orang bodoh yang menambah kecepatan tanpa peduli sekitar. Kehujanan tidak akan membuat mu mati, justru perilaku berkendara mu yang akan membuat mu berpotensi mati karena kecelakaan.

Terakhir, jaga jarak aman dengan kendaraan di depan anda. Ingat, jarak pengereman saat hujan dengan saat tidak hujan berbeda. Menjaga jarak aman terutama dari mobil di depan anda, juga akan menghindarkan anda terperosok lubang yang sering tiba-tiba muncul saat musim hujan. Penyakit lama kalau ini sih. Bagaimana dengan pengendara mobil? Relatif sama sih, terutama perhatikan kecepatan dan jarak aman.

Well,hujan bukan alasan untuk tidak beraktivitas. Hujan juga bukan alasan untuk menurunnya prodiktifitas. Hujan harusnya menjadi penyemangat untuk tetap berkarya. Kenapa? Karena pelangi kadang akan muncul setelah hujan badai selesai. Salam Damai.


Merdeka!


Ide Tulisan : Pengalaman Pribadi
Sumber Gambar : sini, sini, sini