londo.046Avatar border
TS
londo.046
#EdyOut Sepakbola Indonesia Auto Bagus?


Quote:


Mau berkali-kali ganti ketua umum PSSI, jika orang-orang PSSI masih itu-itu saja jangan harap ada perubahan deh. Mari kita urai yang kasat mata saja. Liga di negara mana sih, yang kompetisinya masih berjalan saat timnas nya main di ajang resmi? Jangan ngomong Liga Eropa, tapi lihat liga tetangga saja. Ini kan bukti bahwa PT LIB sebagai operator liga tidak pecus mengatur jadwal. Entah koordinasi dengan PSSI yang payah, atau alasan lainnya saya tidak tahu. Faktanya, menyusun jadwal saja tidak bisa!



PT. LIB bukan bagian dari PSSI boss! Iya, tapi disupervisi PSSI tidak? PSSI dapat salinan jadwal AFF Cup tidak? Liga negara ASEAN yang lain saja bisa selesai sebelum AFF Cup, kenapa Liga 1 Indonesia tidak bisa? Apapun alasannya, ketidak mampuan menyusun jadwal adalah kesalahan fatal PSSI! Edy yang nanggung? Iya, karena dia Ketua Umum, dia ambil alih tanggung jawab. Tapi pengurus PSSI, yang sudah bangkotan juga harus bertanggung jawab dong!

Bertahun-tahun menjabat, masak cuma urusan jadwal saja tidak pecus! Pelatih mana pun akan bingung menentukan komposisi pemain dalam kondisi seperti ini. Akibatnya? Lihat saja skuad Timnas! PSM yang jelas-jelas ada di posisi pertama Liga 1 tidak menyumbangkan satu nama pun! Emang tidak ada yang bagus gitu? Bagas Adi yang di Arema cuma jadi ban serep malah masuk Timnas. Syamsul Arief dan Hari Nur, striker lokal paling tajam, tidak dapat posisi!



Lanjut. Ada yang kenal dengan wajah di atas? Ada yang tahu apa posisinya di PSSI? Ada yang tahu apa posisinya di Persija? Rangkap jabatan! Inilah penyakit yang entah sampai kapan tuntasnya! Edy lebih luar biasa lagi, Ketum PSSI, Gubernur Sumatera Utara, Pembina PSMS. Ada juga Yoyok Sukawi, Exco PSSI dan CEO PSIS, lalu Lord Iwan Budianto di Arema dan aktif di PSSI! Bisa dibayangkan betapa kepentingan akan saling bertabrakan saat dua posisi yang harusnya "berhadapan"dipegang orang yang sama.






Maka jangan heran jika sama-sama lempar botol dendanya beda. Persebaya yang tidak punya orang dalambisa kena denda lebih besar dari Persija dan PSIS. PSIS yang ada YS pun kalah posisi dengan Jokdri. Laga sama, tuan rumah Persija, tapi PSIS yang kena denda lebih besar! Ini belum bicara soal undur jadwal. Silahkan cek manual Liga 1, lihat apakah aturan dijalankan dengan benar? Sekali lagi ini yang nampak.

Yang tidak nampak, misalnya soal denda dan sangsi, uangnya lari ke mana? Apakah PSSI pernah mem-publikasikan laporan keuangannya kepada masyarakat? Mereka seolah berlindung dengan tameng statuta FIFA, bahwa negara tidak boleh iikut campur urusan Federasi! Jika negara masuk, maka sangsi pembekuan federasi akan berlaku! Saya pribadi, biar saja disangsi! Bubaran sekalian kalau perlu, dari pada duit lari tidak jelas kemana.



Well, melihat kondisi sepakbola hari ini, sebaiknya tagar #EdyOut diperluas lagi. #PengurusPSSIOut saya kira lebih tepat. Biarkan PSSI diisi oleh orang-orang yang benar paham sepakbola. Entah itu mantan pemain, pengamat sepakbola independen atau elemen suporter, bisa saja kan? Yang jelas, jika yang di out kan hanya ketum PSSI yang sekarang, saya yakin sepakbola Indonesia tidak akan kemana-mana. Masih akan tetap seperti ini.

Minim prestasi, rajin membuat kontroversi dan semua bisa diatur. Lha pengurus PSSI nya merangkap pemilik saham klub, atau punya jabatan di klub kok. Mau bilang bisa netral? Coba tanya ke Zoro! Maskot saja bisa kena sangsi hanya karena menjahili klub nya Lord IB! Salam Damai.


Merdeka!

Sumber Tulisan : Pemikiran Pribadi
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini
Natsirrazaq
Natsirrazaq memberi reputasi
22
13.7K
218
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.