Sepak bola, Olahraga ini sangat populer di Indonesia.

Penggemarnya ada di Kota besar sampai desa terkecil.

Euforia sepak bola menjalar dari anak muda sampai orang tua.

Kalian pasti pernah begadang tengah malam untuk saksikan siaran langsung piala dunia. Rela gak tidur sampai dini hari demi nonton pemain kesayangan masukin bola ke gawang lawan.

Walaupun sangat populer, olahraga ini tak kunjung mengalami perkembangan yang positif.

Timnas berulang kali tumbang ketika bertanding di negara tetangga bahkan tumbang juga di kandang sendiri.

Kadang2 membuat kita bertanya kapan bangkitnya sepak bola kita.

Apa yang salah dengan sepak bola kita? Kenapa perkembangannya seperti jalan di tempat?

Ada banyak hal penyebabnya.

Pemain hebat tak ujuk-ujuk langsung jadi berkualitas. Pemain hebat tidak di lahirkan, tapi di buat dengan pelatihan yang berkualitas.

Kita tidak bisa berharap bahwa seseorang akan menjadi pemain yang hebat tanpa latihan yang berkelanjutan.

Kebanyakan sepak bola di Indonesia masih dadakan. Hanya latihan ketika akan ada turnamen, jika ada pertandingan liga. Padahal jika atlet tidak dilatih terus menerus maka kemampuan mereka akan menurun. Belum lagi kerja sam tim yang harusnya di utamakan.

Jika saja skill Messi tidak di asah sejak dia berusia 10 tahun maka kemampuannya tidak akan cetar membahana seperti saat ini.

Bola adalah permainan fisik dan skill, maka dari itu tinggi pemain adalah hal yan penting.

Pemain eropa memiliki keuntungan fisik,  mereka cenderung memiliki fisik yang tinggi.

Tinggi badan memang tidak teralu berpengaruh untuk posisi sayap dan penyerang, namun tinggi badan akan memberikan keuntungan sendiri untuk pemain back dan kiper. Tinggi badan inilah yang jarang kita miliki.

Bibit sepakbola muncul dimana2 namun bibit ini hilang karena tidak adanya pelatihan dan pengembangan yang memadai di Indonesia.

Suhu di Indonesia bukan main panasnya, di jemur panas matahari 2 jam sudah cukup untuk membuat kita demam 3 hari. Untuk meningkatkan intensitas pelatihan di butuhkan wahana latihan indoor.

Antusiasme masyarakat terhadap bola memang tinggi namun belum ada investor yang berani menggelontorkan banyak uang di bidang sepak bola.

Manajemen sangat bertanggungjawab untuk mengelola klub. Tanpa manjemen yang baik, klub akan lumpuh.

Buruknya manajemen klub bola Indonesia bukan hal yang baru. Penyimpangan kas klub, penggelapan dana, menunggak pembayaran honor pemain dan bahkan banyak pelatih dan pemain kontrak yang keluar dari Klub Indonesia karena tidak jelasnya sistem pembayaran hak para pemain dan pelatih. Karena bobroknya sistem inilah para pemain tidak bisa bergantung hanya pada gaji mereka saja, akibatnya mereka cari kerjaan sampingan, akibatnya mereka tidak cukup latihan, akibatnya kalah lagi di lapangan.

Bola Indonesia masih meredup. Indonesia hampir selalu gagal di semua laga internasional yang pernah di ikuti. Contohnya kemarin ketika Indonesia gagal di AFF Cup.

Belum lagi kalau kita mengingat sanksi yang di jatuhkan FIFA beberapa tahun lalu kepada Indonesia. Hal itu tidak lepas dari kisruh sepak bola di Indonesia.

Wajah sepak bola indonesia yang tidak lepas dari bayang-bayang kerusuhan, begitu banyak kerusuhan yang terjadi sepanjang sejarah sepak bola indonesia. Nyawa melayang begitu saja, bahkan ribuan polisi dan tentara yang di hadirkan tidak bisa mencegah pengeroyokan supporter.

Bola tidak sekedar bola, di negara ini bola juga menjadi tunggangan politik. Edy Rahmayadi misalnya, Gubernur SUMUT ini tidak mau meletakkan jabatan KETUM PSSI walaupun sudah menjabat sebagai gubernur.

Sudah saatnya EDY Out, Melihat dunia sepak bola Indonesia yang brutal, jalan di tempat dan tanpa kemajuan.

Menurut ente gimana ? Kenapa sepak Bola kita gak maju2??