kartika2019Avatar border
TS
kartika2019
Ikatan Tuna Netra Muslim Laporkan Ma'ruf Amin ke Bawaslu
Ikatan Tuna Netra Muslim Laporkan Ma'ruf Amin ke Bawaslu
Kamis, 15 November 2018 15:05 WIB


Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin (kanan), mengunjungi kantor pusat MUI di Jalan Proklamasi, Jakarta, Selasa, 6 November 2018. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin kembali dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait pidatonya yang menyebut pengkritik Jokowi itu buta dan budek. Kali ini, Ma'ruf dilaporkan oleh Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia.

"Kami melaporkan Ma'ruf Amin atas dugaan diskriminasi, " kata kuasa hukum Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia Ahmar Ihan Rangkuti saat ditemui di kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis 15 November 2018.

Baca: Pidato Budek dan Buta Jadi Polemik, Ma'ruf Amin Bilang Begini

Ma'ruf Amin juga sebelumnya sudah dilaporkan ke Bawaslu dengan perkara yang sama oleh Advokat Senopati 08. Ma'ruf Amin dalam deklarasi Barisan Nusantara di Kawasan Cempaka Putih pekan lalu menyindir orang-orang yang tidak mengakui keberhasilan pembangunan era pemerintah Joko Widodo atau Jokowi. Menurut dia, hanya orang yang 'buta' dan 'budek' yang tidak mengakui keberhasilan itu.

Ahmar menyebutkan pernyataan Ma'ruf Amin tersebut telah merendahkan dan menyinggung para penyandang disabilitas terutama tuna netra dan tuna rungu.

Menurut Ahmar, Ma'ruf diduga melakukan pelanggaran pidana pemilu dalam Pasal 280 ayat 1 butir c, d, dan e. Pasal itu menyebutkan bahwa pelaksana, peserta pemilu dan tim kampanye pemilu dilarang menghina seseorang, agama, ras, suku, golongan, calon atau peserta pemilu lain. Butir c dan d pasal itu juga menyatakan larangan menghasut dan mengadu domba perseorangan atau masyarakat, serta mengganggu ketertiban umum.

Baca: Pidato Buta, Pengacara Pro Prabowo Adukan Ma'ruf Amin ke Bawaslu

Yogi Madsuni, salah anggota Tuna Netra Muslim Indonesia sebagai pelapor mengatakan dengan laporan tersebut menjadi pelajaran bagi elit politik dalam berkampanye. "Elit politik harus menjaga etikanya, jangan sampai menghina mendiskiriminasi," ujarnya.

Dalam laporan dengan nomor 20/LP/PP/RI/00.00/XI/2018, Yogi melampirkan barang bukti flashdisk berisikan pidato Ma'ruf yang mengandung pernyataan buta dan budek. Yogi pun meminta agar Ma'aruf Amin untuk menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya tersebut. "Kami juga meminta agar kiai haji Ma'ruf Amin untuk minta maaf," ujarnya.

Sementara itu, Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pernyataan soal 'budek' dan 'buta' sama sekali tidak untuk menyinggung kaum disabilitas, melainkan untuk menyindir orang-orang yang mengingkari kenyataan akan berbagai prestasi dan capaian pemerintah. "Ini kan jelas tonggak yang diletakkan pemerintah sekarang, untuk kemaslahatan pemerintahan yang akan datang," ujarnya.
https://pilpres.tempo.co/read/1146639/ikatan-tuna-netra-muslim-laporkan-maruf-amin-ke-bawaslu/full&view=ok

Maruf Amin Dilaporkan Orang Buta ke Bawaslu, Ruhut: Jangan Sensi
 16/11/2018, 13:26 WIB


BERI KETERANGAN: Juru bicara TKN Jokowi-Maruf Amin, Ruhut Sitompul memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Jumat (16/11). (Ari Purnomo/JawaPos.com)

JawaPos.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Maruf Amin dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pelapor adalah seorang tunanetra Yogi Matsumi yang tergabung dalam Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI).

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Ruhut Sitompul buka suara terkait pelaporan tersebut. Menurutnya, apa yang disampaikan Maruf Amin tidak bermaksud mendiskreditkan siapa pun. Melainkan sebatas ungkapan untuk menyebut pihak-pihak yang suka menghasut dan mengkritisi pemerintah atau Presiden Joko Widodo (Jokowi) .

"Jangan sensi atau sensitif. Tolong lihat apa yang disampaikan Maruf Amin. Beliau seorang profesor, doktor bidang ekonomi syariah. Tidak ada maksud beliau mengatakan buta dan budek untuk mendiskreditkan siapa pun," tegas Ruhut kepada JawaPos.com di sela kunjungannya ke Pasar Kadipolo, Solo, Jumat (16/11).

Tidak terkecuali bagi para penyandang disabilitas. Apa yang disampaikan Maruf Amin sebatas untuk ungkapan kepada pihak-pihak tertentu yang selama ini mengkritisi Presiden Jokowi. Mengingat selama ini banyak pihak yang nyinyir, menghasut dan bahkan mempertanyakan kinerja Presiden Jokowi dalam empat tahun terakhir.

"Ungkapan itu untuk mereka yang suka menghasut, nyinyir, ngebacot. Mereka tidak melihat apa yang dikerjakan Jokowi selama ini. Infrastruktur diperbaiki, prestasi beliau sangat baik," imbuh Ruhut Sitompul.

Ruhut juga mengatakan bahwa masyarakat kurang paham dengan maksud omongan Maruf Amin. Maka dari itu, Ruhut meminta agar pihak-pihak tersebut memahami apa maksud dari kata-kata Maruf Amin.

Sekadar diketahui, Maruf Amin dilaporkan Yogi Matsumi yang tergabung dalam Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) ke Bawaslu. Maruf dianggap telah merendahkan golongan tertentu saat menyebut kata budek dan buta.
https://www.jawapos.com/jpg-today/16/11/2018/maruf-amin-dilaporkan-ke-bawaslu-ruhut-jangan-sensi

Ma'ruf Samakan 'Buta-Budek' dengan 'Buta-Tuli' Rhoma Irama

CNN Indonesia | Selasa, 13/11/2018 11:48 WIB


Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menegaskan bahwa ucapannya terkait 'Buta' dan 'Budek' tak bermaksud menyinggung kondisi fisik seseorang. Ma'ruf menyamakan pernyataannya dengan lagu ciptaan Rhoma Irama berjudul Buta-Tuli.

Pernyataan Ma'ruf itu disampaikan untuk merespons protes Forum Disabilitas Jawa Barat yang mendesak Ma'ruf meminta maaf kepada kaum disabilitas. 

Ma'ruf menegaskan bahwa istilah 'buta' dan 'budek' itu digunakan untuk menyindir seseorang yang sehat badannya namun buta hatinya dalam melihat realitas.

"Itu kan salah paham. Yang saya maksud buta itu bukan buta mata bukan budek telinga tapi buta hati. Matanya enggak buta jadi enggak ada hubungannya dengan fisik," kata Ma'ruf di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Selasa (13/11).

Mantan Rais Aam PBNU itu menyatakan bahwa istilah yang dikatakan soal 'buta' dan 'budek' itu sudah termaktub di dalam Alquran. 

Ia lantas menyebut bagian surat Al-Baqarah ayat 18 yang menjelaskan soal summum, bukmun, umyun. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat tak mudah tersinggung dengan ucapannya tersebut.

"Makanya dalam Alquran ada ungkapan 'sumun bukmun umyun', lah itu emang kata quran bisu budek buta, apa mereka tersinggung dengan ungkapan Alquran? Enggak kan. Sebab yang dimaksud itu bukan fisik, tapi hatinya," kata dia.

Lihat juga:  Tim Jokowi: Budek dan Tuli Kiasan untuk yang Pura-pura Sakit

Ma'ruf menanggapi santai jika ada pihak yang keberatan dan menuntutnya untuk minta maaf soal ucapannya tersebut.

"Saya tidak mengomong soal fisik emang saya ngomong mata dalam arti buta mata fisik, kan tidak. Jangan keliru, itu sama dengan nyanyian Rhoma Irama buta hati, budek hatinya. Tidak ada hubungannya dengan fisik, tidak ada relevansinya," kata dia.


Rhoma Irama saat beraksi membawakan lagu dangdut di atas panggung. (CNN Indonesia/M. Andika Putra)

Lagu berjudul Buta Tuli diciptakan Rhoma Irama tahun 1970an. Dalam salah satu liriknya, Rhoma menuliskan, "Tak buta dua mata, namun tiada melihat. Tiada tuli telinga, namun tiada mendengar. Yang buta, yang buta, yang buta mata hatinya Yang tuli, yang tuli, yang tuli kesombongannya."

Dalam acara peresmian posko dan deklarasi relawan yang mengatasnamakan Barisan Nusantara (Barnus) di kawasan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11), Ma'ruf menyindir pihak-pihak yang kerap mengkritik kinerja Presiden Jokowi sebagai orang-orang budek dan buta.

Komunitas disabilitas bereaksi terhadap pernyataan Ma'ruf. Juru bicara Forum Tunanetra Menggugat, Suhendar menganggap pernyataan KH Ma'ruf Amin sangat memprihatinkan.

"Ketika kita sedang berjuang melawan stigma, justru menjadi objek. Ini juga sangat ironis ketika kita berjuang melawan stigma, justru ada yang mencoba menenggelamkan kita dalam posisi negatif," kata Suhendar.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...li-rhoma-irama

-----------------------------


Spoiler for Kosakata tuli, bisa dan buta dalam Al-Qurán::



Fair ajalah!
Sebagai Ilmuan bidang Agama Islam dan Ulama yang berpredikat Kyai pulak, bisa dipastikan  Prof.Dr.KH.Maruf Amin  pasti paham betul bila kosakata "orang tuli, bisu dan buta" itu ... di dalam kitab suci Al-Qurán ditujukan untuk menyindir orang-orang kafir, musyrik, munafik dan fasik serta dzolim karena orang-orang tersebut tidak mau menggunakan mata, hati dan telinganya untuk menyakini kebesaran, kebenaran dan kebaikan Allah swt yang telah disampaikan dan dikaruniakan-Nya kepada umat manusia. 

Oleh sebab 87% penduduk Indonesia itu adalah muslim, maka wajar saja ketika ada Kyai atau ulama muslim yang menggunakan kosakata orang tuli, bisu dan buta" itu, pastilah mereka langsung paham bahwa ungkapan itu ditujukan kepada kelompok orang seperti yang dimaksudkan di dalam Al-Qurán itu. Wajarlah mereka tersinggung berat, sebab sama saja menuding mereka yang sudah muslim dan beriman itu bahwa keadaan diri mereka sama saja layaknya orang-orang yang dimaksud di dalam kitab suci umat Islam se dunia itu. Wallahu a'lam.

emoticon-Ultah
Diubah oleh kartika2019 17-11-2018 01:59
2
6.3K
123
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.