- Beranda
- Kendaraan Roda 4
Keseruan Ane Dalam Mengarungi Perjalanan Bersama Mobil Kesayangan Kami Sekeluarga
...
TS
solehikhsanudin
Keseruan Ane Dalam Mengarungi Perjalanan Bersama Mobil Kesayangan Kami Sekeluarga
Assalamu’alaikum, selamat pagi/siang/sore/malam, para Kaskuser dimana pun berada!
Ketemu lagi dengan ane, “solehikhsanudin”.
Kali ini dalam rangka turut meramaikan event kuis di forum Kaskus tercinta yang kali ini bekerja sama dengan Garasi.id.
Yup, langsung saja gan/sist, kali ini ane mau berbagi cerita sedikit tentang keseruan ane sekeluarga dalam perjalanan bersama kendaraan roda 4 kami.
Ane akan nulis secara umum dalam 3 bagian, yaitu (1) Latar belakang yang mempengaruhi ane memilih jenis dan tipe kendaraan roda 4 ini; (2) Perjalanan untuk jarak dekat; dan (3) Perjalanan untuk jarak jauh.
Cekidot …
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANE MEMILIH KEDARAAN INI
Dari latar belakang historis, mobil ini merupakan mobil ketiga yang dimiliki oleh keluarga kecil ane. Sebelumnya, kami menikmati kebersamaan dengan Toyota Veloz 1.5 G/MT (telah dijual) dan Toyota Agya 1.0 G/AT (telah kami berikan ke adik ane di kampung halaman). Melihat faktor sejarah ini, bisa dibilang keluarga kami adalah Toyota Lovers hehehe.
Terkait dengan pertimbangan dalam memilih mobil yang saat ini kami tumpangi sebenarnya ada banyak hal, namun hanya beberapa di antaranya yang akan ane paparkan dimari. Pada dasarnya, ane terbiasa menikmati perjalanan bersama kendaraan roda 2 (motor) sejak tahun 2008, atau 4 tahun setelah ane merantau ke ibukota Jakarta dan telah cukup tabungannya dari bekerja. Namun demikian, setelah nikah dan memiliki anak, rasanya kasian kepada keluarga kami kalo perjalanan yang sifatnya hanya insidental (bukan harian karena tempat tinggal ane berdekatan dengan kantor sehingga cukup bersepeda ato bahkan jalan kaki), tapi istilahnya “kalo hujan kehujanan – kalo panas kepanasan”. Apalagi melihat investasi properti yang telah ada dan tabungan telah terkumpul kembali, kami putuskan untuk membeli mobil tersebut (note : tipikal ane lebih suka mengumpulkan uang terlebih dahulu baru kemudian beli secara tunai/cash).
Terkait sisi teknis, keputusan kami membeli jenis dan tipe kendaraan ini, yang utama menyangkut sisi kemahiran karena ane kurang terampil dalam mengendarai mobil manual sehingga memutuskan untuk mengendarai transmisi automatic. Pertimbangan lainnya di antaranya berkaitan sama dimensi/ukuran yang lebih memadai, jarak bodi bawah mobil dengan tanah (ground clearance) yang cukup tinggi, irit bahan bakar dengan kapasitas mesin yang mumpuni, dan lain-lain. Di luar itu, tentu saja nama besar kendaraan ini sebagai “mobil sejuta umat” juga turut mempengaruhi kami menentukan pilihan ini.
PERJALANAN JARAK DEKAT
Secara umum, cerita kami bersama mobil ini dapat dibilang sama-sama seru untuk jarak dekat ataupun jarak jauh.
Untuk jarak dekat, kami biasanya melipat baris kursi paling belakang karena ketersediaan kursi sampai baris kedua sudah cukup untuk kami bersama 2 putri kecil kami, pun masih cukup jika kakek/nenek atau saudara lainnya hendak menumpang (bagasi yang lebih luas dapat kami pergunakan untuk menaruh barang-barang bawaan termasuk terpal penutup mobil). Selain canda-tawa di dalam kenyamanan kabin yang cukup lega, keseruan kami untuk jarak dekat biasanya diselingi dengan acara menikmati audio dari radio maupun musik di flashdisk. Soal ketangguhan di tengah kemacetan metropolitan dan efisiensi bahan bakar, rasanya mengendarai transmisi matic seperti ini masih begitu nyaman dengan konsumsi bensin hingga belasan kilometer untuk tiap 1 liternya.
Beberapa pengalaman “seru” kami untuk perjalanan jarak dekat ini, di antaranya pernah penyok bodi ditabrak sepeda motor dan ban tertancap paku. Untuk bodi penyok dapat kami atasi dengan cukup murah melalui bengkel ketok magic langganan di dekat rumah, termasuk penutup lampu belakang yang mudah dicari penggantinya dengan sistem “copotan”. Dan untuk permasalahan ban tertancap paku, cukup mudah kami atasi dengan berhenti sebentar di tambal ban pinggir jalan karena bannya tubeless.
PERJALANAN JARAK JAUH
Jika perjalanan untuk jarak dekat biasanya kami pergunakan mobil untuk jalan-jalan di sekitar kawasan Jabodetabek, maka untuk jarak jauh biasanya untuk keperluan yang bersifat keluarga seperti momen Lebaran atau sekedar libur tahunan untuk mudik.
Untuk perjalanan dengan karakteristik semacam ini, tentu saja membutuhkan ukuran mobil bertipe MPV untuk mengangkut seluruh anggota keluarga besar. Dan mobil kami alhamdulillah tidak sekedar mampu menampung penumpang yang cukup banyak termasuk barangnya, namun juga cukup nyaman dengan konsumsi bahan bakar perjalanan jarak jauh yang mampu mencapai sekitar 15 kilometer untuk tiap seliternya. Untuk hiburan di tengah jalan, biasanya radio Jakarta sudah akan dilang sinyalnya begitu masuk ke Tol Cipali, so selebihnya biasanya ditemani oleh lagu-lagu merdu yang disimpan di flashdisk.
Beberapa pengalaman “seru” kami untuk perjalanan jarak jauh ini, di antaranya pernah ditabrak motor dari belakang (untungnya cuma penyok sedikit sehingga dapat diratakan dengan ditekan balik), accu tekor di tangah jalan (alhamdulillah ada orang baik di pinggir jalan yang mau membantu menyetrumkan aki kami), dan ban bocor terkena jalan rusak (untungnya lagi langsung dipertemukan dengan bapak-bapak baik hati di seberang jalan untuk menambalkan bannya). Uniknya, kesemua kejadian “seru” ini terjadi di wilayah Brebes, Jawa Tengah. Wallahua’lam
Demikian sekelumit kisah keseruan ane dan keluarga di dalam mengarungi perjalanan bersama mobil kesayangan kami.
Semoga dapat menambah wawasan bagi para Kaskuser sekalian, serta mohon dimaafkan apabila ada kesalahan kata-kata!
Wassalam!!!
Sumber :
Narasi : penuturan pribadi (penyebutan merk dan semacamnya tidak berkaitan dengan iklan apa pun).
Ilustrasi : foto-foto pribadi.
Ketemu lagi dengan ane, “solehikhsanudin”.
Kali ini dalam rangka turut meramaikan event kuis di forum Kaskus tercinta yang kali ini bekerja sama dengan Garasi.id.
Yup, langsung saja gan/sist, kali ini ane mau berbagi cerita sedikit tentang keseruan ane sekeluarga dalam perjalanan bersama kendaraan roda 4 kami.
Ane akan nulis secara umum dalam 3 bagian, yaitu (1) Latar belakang yang mempengaruhi ane memilih jenis dan tipe kendaraan roda 4 ini; (2) Perjalanan untuk jarak dekat; dan (3) Perjalanan untuk jarak jauh.
Cekidot …
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANE MEMILIH KEDARAAN INI
Spoiler for Toyota Avanza 1.3 G/AT 2017:
Dari latar belakang historis, mobil ini merupakan mobil ketiga yang dimiliki oleh keluarga kecil ane. Sebelumnya, kami menikmati kebersamaan dengan Toyota Veloz 1.5 G/MT (telah dijual) dan Toyota Agya 1.0 G/AT (telah kami berikan ke adik ane di kampung halaman). Melihat faktor sejarah ini, bisa dibilang keluarga kami adalah Toyota Lovers hehehe.
Terkait dengan pertimbangan dalam memilih mobil yang saat ini kami tumpangi sebenarnya ada banyak hal, namun hanya beberapa di antaranya yang akan ane paparkan dimari. Pada dasarnya, ane terbiasa menikmati perjalanan bersama kendaraan roda 2 (motor) sejak tahun 2008, atau 4 tahun setelah ane merantau ke ibukota Jakarta dan telah cukup tabungannya dari bekerja. Namun demikian, setelah nikah dan memiliki anak, rasanya kasian kepada keluarga kami kalo perjalanan yang sifatnya hanya insidental (bukan harian karena tempat tinggal ane berdekatan dengan kantor sehingga cukup bersepeda ato bahkan jalan kaki), tapi istilahnya “kalo hujan kehujanan – kalo panas kepanasan”. Apalagi melihat investasi properti yang telah ada dan tabungan telah terkumpul kembali, kami putuskan untuk membeli mobil tersebut (note : tipikal ane lebih suka mengumpulkan uang terlebih dahulu baru kemudian beli secara tunai/cash).
Terkait sisi teknis, keputusan kami membeli jenis dan tipe kendaraan ini, yang utama menyangkut sisi kemahiran karena ane kurang terampil dalam mengendarai mobil manual sehingga memutuskan untuk mengendarai transmisi automatic. Pertimbangan lainnya di antaranya berkaitan sama dimensi/ukuran yang lebih memadai, jarak bodi bawah mobil dengan tanah (ground clearance) yang cukup tinggi, irit bahan bakar dengan kapasitas mesin yang mumpuni, dan lain-lain. Di luar itu, tentu saja nama besar kendaraan ini sebagai “mobil sejuta umat” juga turut mempengaruhi kami menentukan pilihan ini.
PERJALANAN JARAK DEKAT
Spoiler for Perjalanan dari Jakarta ke Bekasi:
Secara umum, cerita kami bersama mobil ini dapat dibilang sama-sama seru untuk jarak dekat ataupun jarak jauh.
Untuk jarak dekat, kami biasanya melipat baris kursi paling belakang karena ketersediaan kursi sampai baris kedua sudah cukup untuk kami bersama 2 putri kecil kami, pun masih cukup jika kakek/nenek atau saudara lainnya hendak menumpang (bagasi yang lebih luas dapat kami pergunakan untuk menaruh barang-barang bawaan termasuk terpal penutup mobil). Selain canda-tawa di dalam kenyamanan kabin yang cukup lega, keseruan kami untuk jarak dekat biasanya diselingi dengan acara menikmati audio dari radio maupun musik di flashdisk. Soal ketangguhan di tengah kemacetan metropolitan dan efisiensi bahan bakar, rasanya mengendarai transmisi matic seperti ini masih begitu nyaman dengan konsumsi bensin hingga belasan kilometer untuk tiap 1 liternya.
Beberapa pengalaman “seru” kami untuk perjalanan jarak dekat ini, di antaranya pernah penyok bodi ditabrak sepeda motor dan ban tertancap paku. Untuk bodi penyok dapat kami atasi dengan cukup murah melalui bengkel ketok magic langganan di dekat rumah, termasuk penutup lampu belakang yang mudah dicari penggantinya dengan sistem “copotan”. Dan untuk permasalahan ban tertancap paku, cukup mudah kami atasi dengan berhenti sebentar di tambal ban pinggir jalan karena bannya tubeless.
PERJALANAN JARAK JAUH
Spoiler for Perjalanan dari Jakarta ke Klaten, Jawa Tengah:
Jika perjalanan untuk jarak dekat biasanya kami pergunakan mobil untuk jalan-jalan di sekitar kawasan Jabodetabek, maka untuk jarak jauh biasanya untuk keperluan yang bersifat keluarga seperti momen Lebaran atau sekedar libur tahunan untuk mudik.
Untuk perjalanan dengan karakteristik semacam ini, tentu saja membutuhkan ukuran mobil bertipe MPV untuk mengangkut seluruh anggota keluarga besar. Dan mobil kami alhamdulillah tidak sekedar mampu menampung penumpang yang cukup banyak termasuk barangnya, namun juga cukup nyaman dengan konsumsi bahan bakar perjalanan jarak jauh yang mampu mencapai sekitar 15 kilometer untuk tiap seliternya. Untuk hiburan di tengah jalan, biasanya radio Jakarta sudah akan dilang sinyalnya begitu masuk ke Tol Cipali, so selebihnya biasanya ditemani oleh lagu-lagu merdu yang disimpan di flashdisk.
Beberapa pengalaman “seru” kami untuk perjalanan jarak jauh ini, di antaranya pernah ditabrak motor dari belakang (untungnya cuma penyok sedikit sehingga dapat diratakan dengan ditekan balik), accu tekor di tangah jalan (alhamdulillah ada orang baik di pinggir jalan yang mau membantu menyetrumkan aki kami), dan ban bocor terkena jalan rusak (untungnya lagi langsung dipertemukan dengan bapak-bapak baik hati di seberang jalan untuk menambalkan bannya). Uniknya, kesemua kejadian “seru” ini terjadi di wilayah Brebes, Jawa Tengah. Wallahua’lam
Demikian sekelumit kisah keseruan ane dan keluarga di dalam mengarungi perjalanan bersama mobil kesayangan kami.
Semoga dapat menambah wawasan bagi para Kaskuser sekalian, serta mohon dimaafkan apabila ada kesalahan kata-kata!
Wassalam!!!
Sumber :
Narasi : penuturan pribadi (penyebutan merk dan semacamnya tidak berkaitan dengan iklan apa pun).
Ilustrasi : foto-foto pribadi.
swiitdebby memberi reputasi
7
7.7K
46
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kendaraan Roda 4
25KThread•11.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru