• Beranda
  • ...
  • Spiritual
  • Mengkaji ulang kebenaran titian shirothol mustaqim di akhirat

khosyiarrohmanAvatar border
TS
khosyiarrohman
Mengkaji ulang kebenaran titian shirothol mustaqim di akhirat
Kita selama ini meyakini bahwa shirothol mustaqim adalah sebuah titian di akhirat yang membawa kita ke surga, dan yang jatuh daripadanya maka ia akan jatuh ke Neraka, benarkah pemahaman ini?? Tulisan berikut mungkin akan mengubah pemahaman Anda selama ini, sebuah tulisan yang diambil dari sebuah situs forum diskusi milik seseorang di negara Yaman yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yang isinya saat ini sedang menjadi bahan pembicaraan dan menyita perhatian publik Yaman, terutama umat Islam di sana. berikut tulisan tersebut:

Seseorang bertanya:

Beri kami fatwa mengenai shirathal mustaqim
(jalan Yang Lurus)
kerana ada hadits yang menyatakan bahawa Jalan Yang Lurus itu lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang, yang dilalui manusia lalu orang-orang beriman akan melepasinya ke Syurga sedang penghuni-penghuni Neraka akan terjatuh darinya?

Pemilik situs tersebut menjawab, dia berkata:

Adapun shirotol mustaqim atau Jalan Yang Lurus,
maka ianya adalah di sini, di dalam kehidupan dunia ini, jalan lurus yang dilalui oleh orang-orang sholeh, jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, itulah jalan menuju ke Syurga. 

Allah SWT tidak menjadikan jalan ke Neraka dan ke Syurga itu satu jalan, bahkan Allah SWT menjadikannya dua jalan, di mana satu jalan menuju ke Syurga dan jalan yang lain menuju ke Neraka.

Jadi barangsiapa yang mahu melalui jalan Ar-Rahman (Tuhan Yang Maha Pemurah) serta jalan menuju syurga-Nya, maka dari sinilah (dunia) dia perlu melalui Jalan Yang Lurus itu sampai dia meninggal sedang dia tetap berada di jalan itu, maka dia masuk ke dalam Syurga. 

Barangsiapa yang melalui jalan syaitan dengan mengikuti kesukaan syaitan menyebabkan kemurkaan Tuhan yang Maha Pemurah sampai dia mati sedang dia tetap seperti itu, maka dia akan dimasukkan ke dalam Neraka seburuk-buruk tempat kembali. 

Jalan kebenaran dan jalan kebatilan itu adalah dua jalan yang berbeda, satu: jalan yang dilalui oleh orang-orang yang bersyukur, dan satu lagi: jalan yang dilalui oleh orang-orang yang kufur.

Barangkali seseorang mahu menyangkalku dengan mengatakan:

Tetapi Al-Qur’an menyatakan pada firman Allah SWT

"Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan." (71)
Maha Benar Allah
(Maryam)

Oleh karena itu kami menjawabnya, kami katakan: 

Sesungguhnya orang-orang munafik meletakkan hadits-hadits yang serupa dengan beberapa ayat-ayat Al-Qur’an pada zahirnya, namun sekiranya kalian kembali merujuk kepada ayat-ayat muhkamat Al-Qur’an yang jelas lagi menjelaskan dan tidak memerlukan takwil lagi, maka kalian akan mendapati ayat-ayat Muhkam itu bertentangan dengan hadits rekaan dan ayat-ayat Mutasyabih dengan makna zahir dari ayat yang lain dalam Al-Qur’an yang agung. 

Demikian ini kerana kalian telah menjadikan Neraka bagaikan kolam lalu menjadikan kayu, pedang atau rambut sebagai titian di atas kolam itu, kemudian orang-orang akan melewati titian yang memalukan itu, yang lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Lalu siapa yang jatuh dari jembatan yang hina itu maka dia jatuh ke Neraka dan siapa yang melaluinya tidak jatuh melewatinya maka dia akan masuk ke dalam Syurga. 

Kalian telah meninggalkan ayat-ayat Muhkamat di belakang kalian dengan mengabaikannya lalu kalian mengikuti ayat-ayat yang Mutasyabihat, memandang terdapat hadits yang serupa dengan salah satu dari ayat-ayat Mutasyabihat, yang menyerupai hadits fitnah dan pendustaan terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Kami akan memulai hiwar (diskusi) bersama kalian dengan ayat-ayat Muhkam, yang telah kalian campakkan ke balik punggung kalian, seperti firman Allah SWT dalam Muhkam Kitab-Nya menyatakan bahawa Neraka Jahannam itu mempunyai tujuh pintu dan setiap pintu bagi golongan yang tertentu dari penghuninya, sebab itu kalian akan mendapati kaum Kuffar itu dahulu mendahului menuju Neraka itu berombong-rombongan,­ yakni mereka banyak berkelompok-kelompok­. 

Demikian ini kerana Neraka Jahannam itu mempunyai tujuh pintu dan setiap pintu adalah untuk kelompok tertentu dari mereka, dan mereka tidaklah melewati di atas neraka itu dengan berada di atas Jalan Yang Lurus (titian), semoga Allah memusnahkan kalian, bagaimana kalian ini sampai dapat dipalingkan? 

Padahal sampai ketika mereka telah mendatangi neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya, lalu mereka dilemparkan ke dalam api neraka itu sebagaimana yang pernah kami jelaskan kepada kalian sebelum ini dalam firman-Nya:

Allah berfirman: "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, (24) 

yang sangat enggan melakukan kebaikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, (25) 

yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat". (26)
Maha Benar Allah
(Qoof)

Akan tetapi kalian telah menjadikan ahli syurga dan ahli neraka itu dahulu mendahului menghadapi neraka, maka aku ulangi dan aku katakan semoga Allah membinasakan kalian, bagaimana kalian ini sampai dapat dipalingkan hingga kalian mengatakan terhadap Allah mengenai sesuatu yang kalian tidak mengetahuinya, dengan mengikuti sesuatu yang Allah tidak menurunkan bukti mengenainya kemudian kalian mengikuti hadits-hadits mutasyabihat, yang serupa dengan ayat-ayat yang bukan termasuk ayat-ayat Muhkamat.

Kalian telah mengabaikan Muhkam Al-Qur’an yang jelas lagi menjelaskan dengan meninggalkannya di belakang kalian, seakan-akan ianya bukan dari sisi Allah SWT, maka perhatikanlah oleh kalian ayat-ayat Muhkamat dalam urusan ini, yang mana kelak kalian akan dapati ayat-ayat itu menerangkan kepada kalian, mengenai fatwa terhadap perkara ini dengan jelas menyatakan bahawa ahli neraka itu dahulu-mendahului menuju neraka, sehingga ketika mereka mendatanginya dibukakanlah pintu-pintunya kerana neraka itu mempunyai tujuh pintu dan setiap pintu itu untuk penghuni neraka yang tertentu. 

Adapun penghuni syurga, maka mereka dahulu-mendahului menuju ke syurga, sehingga apabila mereka mendatanginya maka dibukakan pintu-pintu syurga itu untuk mereka. Sungguh Allah SWT telah menurunkan bagi kalian ayat Al-Qur’an mengenai perkara ini, yang merupakan penceritaan dari sejak detik kebangkitan hingga akhir urusan, dan Allah SWT telah menceritakan kepada kalian kisah itu dan Allah SWT menjelaskannya untuk kalian dengan sejelas-jelasnya. 

Firman Allah SWT:

Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan.­ Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar [telah datang]". Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. (71) 

Dikatakan [kepada mereka]: "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya". Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri. (72) 

Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan [pula]. Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan [dilimpahkan] atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". (73)

Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah [memberi] kepada kami tempat ini sedang kami [diperkenankan] menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki." Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal. (74) 

Dan kamu [Muhammad] akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling ’Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam". (75)
Maha Benar Allah
(Az-Zumar)

Tidakkah kalian lihat bahawa hadits dusta itu telah menyalahi secara total dengan ayat Al-Qur’an yang mulia ini, ayat Muhkamat yang jelas lagi menjelaskan ini?

Namun kalian mengikuti hadits tersebut kerana ianya serupa dengan ayat yang lain dalam Al-Qur’an yang suci, ianya adalah firman Allah SWT:

Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. (71) Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (72)
Maha Benar Allah
(Maryam)

Sekiranya kalian menginginkan kebenaran, tentulah kalian akan berpegang teguh pada Muhkam Al-Qur’an yang jelas lagi menjelaskan, sedangkan mengenai ayat ini yang serupa pada zahirnya dengan salah satu dari riwayat, maka sekiranya kalian membandingkan antara riwayat yang serupa pada zahir ayat ini dan antara ayat Muhkamat dalam urusan ini, tentu kalian akan mendapati antara kebenaran dan kebatilan itu terdapat perselisihan yang banyak, iaitu pada firman Allah SWT:

dan ditiupkanlah kepada (makhluk dengan Kun Fa Yakun-Nya), maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu [putusannya masing-masing]. (68) 

Dan terang benderanglah bumi [padang mahsyar] dengan cahaya [keadilan] Tuhannya; dan diberikanlah buku [perhitungan perbuatan masing-masing] dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. (69) 

Dan disempurnakan bagi tiap-tiap jiwa [balasan] apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan. (70) 

Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan.­ Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar [telah datang]". Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. (71) 

Dikatakan [kepada mereka]: "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya". Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri. (72) 

Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan [pula]. Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan [dilimpahkan] atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". (73) 

Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah [memberi] kepada kami tempat ini sedang kami [diperkenankan] menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki." Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal. (74) 

Dan kamu [Muhammad] akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling ’Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam". (75)
Maha Benar Allah
(Az-Zumar)

Inilah ayat yang Muhkamat yang menyatakan kisah ini dengan haq dalam perkara tersebut. Oleh karena itu kami kembali untuk menakwil ayat Mutasyabihat yang serupa dengan hadits fitnah dalam riwayat yang batil mengenai Jalan Yang Lurus, yang menyatakan ianya di atas api neraka Jahannam dengan kebohongan dan tuduhan dusta terhadap Allah dan Rasul-Nya. 

Adapun orang-orang yang dihati mereka terdapat kecenderungan untuk menjauhi kebenaran yang jelas lagi menjelaskan, yang telah dia lemparkan ke balik punggungnya, lalu mengikuti ayat ini memandangkan ianya menyerupai hadits fitnah, yang disangkakan bahawa ianya merupakan ucapan Rasulullah SAW. 

Oleh kerana aku ini termasuk kalangan orang-orang yang mendalam ilmunya, berdasarkan pada ilmu pengetahuan yang telah Allah SWT ajarkan padaku, maka aku akan bawakan kepada kalian dengan takwil yang haq dan pernyataan ringkas yang difahami bagi firman Allah SWT:

Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. (71) 
"Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (72)
Maha Benar Allah
(Maryam)

Mendatangi yang dimaksudkan dalam situasi ini bukanlah bermaksud sebagai “masuk neraka”, namun maksudnya adalah “sampai ke perkarangan neraka Jahannam”, lalu neraka itu diperlihatkan dengan jelas bagi setiap orang yang melihat, maka orang-orang yang sholeh dan orang-orang yang mengerjakan kebatilan sama-sama melihatnya, 

sesuai firman Allah SWT:

"niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim," (6) 
"dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ’ainul yaqin" (7)
Maha Benar Allah
(At-Takatsur)

Makna “mendatangi” di sini adalah:

Sampai ke perkarangan Neraka Jahannam, sepertimana Musa AS sampai mendatangi sumber air negeri Madyan, namun baginda tidak masuk ke air itu akan tetapi Musa AS sampai ke perkarangan tempat air itu lalu baginda mendapati sejumlah orang di air itu sedang memberi minum ternak mereka,

Allah SWT berfirman:

Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan [ternaknya], dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat [ternaknya]. Musa berkata: "Apakah maksudmu [dengan berbuat begitu]?" Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan [ternak kami], sebelum pengembala-pengembal­a itu memulangkan [ternaknya], sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya". (23)
Maha Benar Allah
(Al-Qoshosh)

Ini bukan sebuah kiasan namun agar kalian memahami hakikat kalimah
“mendatangi”
yang dimaksudkan adalah mendatangi neraka sampai ke perkarangan neraka itu supaya orang-orang sholeh dan orang-orang yang durhaka menyaksikannya. 

Maka mereka benar-benar melihatnya dengan ainul yakin, benarlah firman Allah SWT:

niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (6) 
dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ’ainul yaqin (7)
Maha Benar Allah
(At-Takatsur)

dan juga pembenaran terhadap firman Allah Azza Wajalla:

dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. (36)
Maha Benar Allah
(An-Naazi’aat)

Yakni: Neraka itu diperlihatkan dan ia tampak bagi semua yang mempunyai penglihatan untuk melihat maka dia dapat menyaksikannya, namun Allah SWT tidak memperlihatkan neraka kepada orang-orang sholeh supaya kelak Dia memasukkan mereka ke dalamnya atau melalui atasnya, akan tetapi agar mereka memuji Allah SWT dan bersyukur kepada Dzat yang menyelamatkan mereka dari api neraka yang menyala-nyala, yang tidak dicampakkan ke dalamnya melainkan orang yang durhaka lagi sangat celaka. 

Neraka bukan untuk orang-orang sholeh, yakni jalan menuju neraka itu sedang orang-orang sholeh itu tidak mendekatinya apalagi memasukinya, dan tidak pula mereka lewati neraka dari atas permukaannya, namun Allah SWT memperlihatkannya untuk dimasuki oleh orang-orang yang sesat sahaja. 

Adapun penyaksian terhadap neraka itu, maka orang-orang beriman dan orang-orang kafir dapat melihatnya kerana ianya diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat, hanya sahaja ia diperlihatkan untuk kelak dimasuki oleh orang-orang yang sesat sahaja, sesuai firman Allah SWT:

dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat (91)
Maha Benar Allah
(Asy-Syu’araa)

Allah SWT tidak menjadikan Jalan ke Syurga dan Jalan ke Neraka itu sama, namun Jalan ke Neraka itu berada di satu sisi dan Jalan ke Syurga itu di satu sisi yang lain. 

Allah SWT berfirman:

[kepada malaikat diperintahkan]: "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, (22) selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. (23)
Maha Benar Allah
(Ash-Shaa’ffaat)

Akan tetapi kalian wahai sekalian alim-ulama umat, kalian telah menjadikan Jalan ke Neraka Keazaban itu sama dengan Jalan ke Syurga Kenikmatan, ada apa dengan kalian ini, bagaimana kalian ini membuat keputusan, sedang kami masih memiliki banyak bukti mengenai perkara ini yang kami kumpul sebagai simpanan bagi orang-orang yang ragu, untuk aku mematahkan dengan kebenaran dan membungkam lisan mereka dengan sebenar-benarnya. 

Bagaimana kalian ini sampai dapat menjadikan Jalan Yang Lurus itu membawa ke neraka, jalan orang-orang yang sesat dan orang-orang yang dimurkai oleh Allah SWT, bukankah kalian mengucapkan dalam setiap sholat

“Tunjukkanlah kami Jalan Yang Lurus”
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat ke atas mereka”
“bukan jalan orang-orang yang dimurkai ke atas mereka”
“dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat”

Namun kalian membenarkan bahawa ianya adalah satu jalan yang membawa ke neraka padahal sesungguhnya kalian salah, kerana bagaimana pula ada dua jalan yang satunya Jalan Haq dan satunya lagi Jalan Batil, kedua-duanya dapat menjadi satu jalan yang sama membawa semua menuju neraka, mengapakah kalian tidak memikirkan?

Allah SWT hanya menyelamatkan orang-orang yang sholeh dan mereka tidak dihalau ke jalan menuju neraka, bahkan mereka menuju syurga bukan dihalau ke neraka kecuali penghuni-penghuninya­. 

Kerana penghuni neraka akan dibiarkan oleh Allah SWT berada di neraka sedang mereka di dalamnya berlutut hina, benarlah firman Allah SWT:

[kepada malaikat diperintahkan]: "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, (22) selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. (23)
Maha Benar Allah
(Ash-Shaa’ffaat)

Lalu setelah itu dua malaikat akan mencampakkan setiap seorang dari mereka, yaitu Malaikat Roqiib dan Malaikat ‘Atiid yang membawanya ke pintu neraka yang telah ditentukan, lalu dua malaikat itu akan melemparkannya ke dalam Neraka Jahannam sebagaimana yang telah kami nyatakan dalam penjelasan mengenainya bagi kalian sebelum ini, dalam firman Allah SWT:

Allah berfirman: "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, (24) 
yang sangat enggan melakukan kebaikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, (25) 
yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat". (26)
Maha Benar Allah
(Qoof)

Maka sungguh telah jelas bagi kalian akan kebenaran, ianya tidak seperti yang kalian sangkakan bahawa orang kafir dan orang beriman berjalan di atas titian sehalus rambut, yang kalian menyangka ianya lebih tajam dari mata pedang, lalu sesiapa yang melewatinya maka dia selamat dan sesiapa yang jatuh maka dia memasukinya. 

Kami tidak menemukan sebarang bukti dari Al-Qur’an terhadap rekayasa ini, oleh karena itu sesiapa yang memiliki apa-apa sanggahan atau bantahan terhadap ayat-ayat Muhkamat yang jelas lagi menjelaskan ini, maka dipersilahkan untuk hiwar.

Salam ke atas para Utusan dan segala puji hanya bagi Allah 
Tuhan Sekalian Alam..

Khalifah Allah dan hamba-Nya, Al-Imam Al-Mahdi
Nasser Mohammed Al-Yamani..

0
1K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
SpiritualKASKUS Official
6.2KThread2.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.