m.rizky1202
TS
m.rizky1202
Serba Serbi Kotak Hitam, Penyimpan Misteri Kecelakaan Pesawat
BLACK BOX


Black Box, demikian banyak orang menyebutnya. Selain para korban, perangkat ini adalah benda paling dicari bila terjadi kecelakaan pesawat, termasuk tentu tragedi Lion Air JT610. Namun meski sering mendengarnya, banyak orang yang tak benar-benar tahu seperti apa Black Box itu.


Black Box diburu karena perangkat tersebut menyimpan misteri yang bisa mengungkap penyebab kejadian kecelakaan. Black Box bisa menyimpan percakapan yang terjadi antara pilot kepada krunya atau menara pengawas.

Selain itu, Black Box juga bisa menyimpan berbagai informasi yang didapat dari banyak sensor di pesawat terkait masalah yang bisa jadi penyebab kecelakaan. Nantinya, informasi yang terekam di Black Box akan dijadikan petunjuk oleh pihak berwenang untuk mengungkap misteri penyebab kecelakaan.

Tapi selain hal itu, sebenarnya masih ada hal lain terkait Black Box yang jarang diketahui. Penasaran apa saja? Berikut ringkasannya seperti detikINET kutip dari ABC News.

1. Black Box tak berwarna hitam

Namanya memang Black Box, tapi aslinya perangkat ini tak memiliki warna hitam sama sekali. Warna perangkat Black Box itu adalah oranye. Tentu bukannya tanpa tujuan, pemilihan warna oranye ditentukan agar Black Box lebih mudah ditemukan karena warnanya yang mencolok.

2. Black Box punya dua bagian

Meski hadir dalam satu paket, Black Box sebenarnya punya dua bagian yang terdiri dari Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (VCR). Seperti penjelasan di atas, masing-masing bagian punya tugasnya masing-masing.

FDR bertugas menyimpan data penerbangan, sedangkan VCR menyimpan percakapan antara pilot kepada krunya atau menara pengawas yang terekam selama beberapa waktu sebelum kecelakaan.

Black Box terbaru telah menggunakan memori jenis solid-state sebagai media penyimpanannya. Adapun kapasitas penyimpanannya bisa menampung sampai 700 parameter data penerbangan.

3. Asal Teknologi Black Box 

Perusahaan pembuat pesawat terbang paling populer saat ini memang diisi oleh Boeing dan Airbus yang berkantor di Amerika Serikat dan Prancis. Tapi teknologi Black Box yang merupakan salah satu bagian penting sebuah pesawat juga ada yang berasal dari Australia.

Penciptanya bernama Dr David Warren yang pertama kali mendesainnya pada tahun 1950. Ia menciptakan Black Box karena terinspirasi dari kecelakaan pesawat yang merenggut nyawa ayahnya pada tahun 1934 saat ia masih berusia 9 tahun.

Prototipe pertama Black Box dibuat tahun 1956 dengan nama ARL Flight Memori Unit. Namun ternyata butuh sekitar 5 tahun bagi Warren hingga Black Box buatannya baru dianggap penting oleh dunia penerbangan.

4. Pakar tak menyebutnya Black Box

Bila kalangan awam menyebutnya Black Box, lain lagi dengan para pakar. Mereka biasa menyebut Black Box dengan sebutan electronic flight data recorders.

Sejauh ini memang tak jelas siapa yang mengawali penggunaan nama Black Box pada perangkat tersebut. Spekulasi yang beredar, awal penyebutan Black Box berasal dari model pertamanya yang punya bagian dalam berwarna gelap.

Sementara spekulasi lainnya mengatakan, Black Box pertama kali dipopulerkan oleh seorang jurnalis yang mendeskripsikannya sebagai kotak hangus. Alasannya, karena perangkat Black Box kerap ditemukan dalam kondisi hangus setelah kecelakaan pesawat.

Dalam kotak hitam, tak cuma suara pilot yang akan terdengar, melainkan seluruh ruangan kokpit. Dengan demikian, tim penyelidik bisa mereka-reka seperti apa kejadian yang terjadi di kokpit menjelang kecelakaan terjadi.

5. Lewat sebulan, Black Box bakal sulit ditemukan

Agar lebih mudah ditemukan, Black Box juga telah dibekali pemancar dalam paketnya. Pemancar tersebut baru akan aktif bila Black Box terkena air.

Pemancar di Black Box sanggup bertahan hingga kedalaman laut mencapai 4 km. Setelah aktif, pemancarnya akan terus menerus mengirimkan sinyal per satu detik selama 30 hari penuh. Berarti bila setelah satu bulan tak ditemukan, Black Box bakal makin sulit ditemukan.

Pun demikian, sudah ada alat khusus yang bisa menemukan lokasi Black Box meski bila pemancarnya sudah tak aktif, bernama Towed Pinger Locator. Alat tersebut diklaim bisa mengenali Black Box meski di kedalaman laut hingga 20 ribu meter.

6. Tahan di kondisi ekstrim

Mengantisipasi lokasi berkondisi ekstrim, Black Box dibekali material titanium atau stainless steel yang dibuat dua lapis. Bagian yang melindungi komponen-komponen penting Black Box bahkan diklaim bisa tahan tekanan sampai 3.400G.

Material pelindung Black Box juga tahan ditimpa beban ratusan kilogram dari ketinggian 3 meter. Selain itu, pelindung Black Box juga tahan semburan api sampai ribuan derajat celcius. Ketahanannya terhadap panas juga dibuktikan dengan merebusnya di dalam tanki pesawat jet yang punya suhu luar biasa tinggi.

7. Black Box tak sepintar smartphone

Dengan kelebihan yang dimiliki, Black Box bisa dibilang sebagai salah satu perangkat canggih yang ada di dunia. Namun ternyata kecanggihannya tak lebih baik dari sebuah smartphone.

Sebuah smartphone, meski yang harganya cuma ratusan ribu rupiah, bisa diketahui lokasinya secara real time melalui teknologi GPS dan sambungan seluler. Faktanya, hal semacam itu malah sulit dilakukan pada Black Box.

Alasannya, Black Box butuh bandwidth super besar untuk mengirimkan informasi karena besarnya data yang disimpannya. Selain itu, kecepatan akses data di tiap negara juga berbeda-beda sehingga cara tersebut masih sulit diimplementasikan.




Dan tahukah anda seberapa kuat Black Box ?


Salah satu benda yang paling dicari tim evakuasi pesawat AirAsia di dasar laut adalah black box. Benda berwarna oranye ini akan mengungkap rahasia kecelakaan pesawat berisi 162 orang tersebut. Lalu seberapa kuatkah black box pesawat ini? 

Untuk menjamin kekuatan dari black box pesawat berbagai uji harus dilakukan. Alat ini harus melalui uji coba yang ekstrem sebelum bisa dipasangkan dalam sebuah pesawat terbang. Dalam situs howstuffworks dijelaskan bagaimana alat ini diuji ketahanannya. 

Berikut ini adalah berbagai uji yang dilakukan sebelum alat yang merekam percakapan 30 menit terakhir di kokpit itu bisa digunakan: 

Uji ketahanan terhadap Api 

Untuk memastikan tahan terhadap api maka kotak hitam itu akan 'dimasak' dengan menggunakan tiga semburan api. Suhu dari semburan ini mencapai 2.000 derajat Fahrenheit (1.100 derajat Celcius). Uji ini akan berlangsung selama satu jam. FAA mensyaratkan seluruh data penerbangan harus bisa selamat dari temperatur 1.100 derajat Celcius selama satu jam. 

Crash impact 

Uji ini bertujuan untuk mensimulasikan kondisi yang akan diterima black box saat pesawat jatuh. Para peneliti menembakkan air cannon untuk menciptakan tekanan sebesar 3.400 G-force. Tekanan 3.400 G ini akan memberikan gaya setara dengan 3.400 kali berat black box tersebut. 

Pin drop 

Uji ini untuk mengetahui ketahanan black box terhadap benda yang mungkin bisa menembusnya. Para peneliti menjatuhkan logam seberat 227 kilogram dari ketinggian tiga meter. Di bagian bawah logam ini diberi semacam paku. Ketika logam ini jatuh, paku ini akan menekan bagian atas dari black box. 

-Static crush 

Selama lima menit peneliti memperikan tekanan sebesar 5.000 pounds per square-inch (psi) kepada black box. 

-Deep-sea submersion 

Alat ini ditempatkan di sebuah tangki bertekanan berisi air garam selama 24 jam. 

-Salt-water submersion 

Uji ini untuk mengetahui ketahanan black box di dalam air asin. Alat ini ditempatkan di dalam tangki selama 30 hari untuk mengetahui ketahanannya. 

-Fluid immersion 

Beberapa komponen dari black box diletakkan di beberapa cairan seperti aviation fluids, jet fuels, oli dan cairan kimia untuk memadamkan kebakaran.

Sumber

Spoiler for disini:


nona212
nona212 memberi reputasi
4
8K
78
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.