Ngomongin korupsi di Indonesia itu pasti bakal panjang dan nggak ada abis-abisnya.
Gimana nggak panjang kalau emang nyatanya kasus korupsi yang ada di negara kita ini emang seakan nggak pernah berhenti.

Terakhir, kita dikagetkan dengan korupsi massal yang melibatkan 41 anggota DPRD Kota Malang, Jawa Timur. Padahal, total anggota DPRD Kota Malang hanya 45 orang! Ngeri nggak tuh Gan. Nggak cuma itu, saat gempa Lombok terjadi beberapa waktu lalu misalnya. Ada aja orang-orang yang juga menjadikan dana bantuan rehabilitasi korban gempa Lombok sebagai target korupsi. Makin seram kan!! Ini artinya zaman sekarang itu makin banyak orang dan koruptor yang sudah semakin minim empati dan simpati kan Gan!



Gimana Indonesia mau maju kalau ya ujung-ujungnya korupsi masih banyak terjadi kayak begini. Padahal semakin banyak korupsi terjadi tentu kan yang rugi ya warga-warganya kayak kita-kita ini sendiri Gan.

Jangan dikira korupsi itu cuma perkara soal hilangnya materi atau uang doang. Ini juga berpengaruh ke mental anak bangsa dan banyak hal lainnya yang bahkan dekat sama kehidupan sehari-hari kita seperti kualitas jalanan yang bisa aja kamu lewati tiap hari. Misalnya, andai dana pengembangan jalan nggak dikorupsi seperti di kasus suap Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan belum lama ini, tentu warga lokal sana nggak perlu lagi dibikin pusing ketika harus memilih dan mencari ruas jalan yang nggak berlubang. Bener nggak?

Itu baru contoh kecil yang ada di Lampung Selatan. Apa jadinya kalau ternyata korupsi perbaikan jalan serupa ternyata terjadi di banyak daerah lain termasuk di daerah asal kamu? Lagi-lagi yang rugi tetap kita sendiri kan!

Itu makanya, biar kita makin sadar betapa buruknya pengaruh korupsi ini di kehidupan sehari-hari, nggak ada salahnya loh buat selalu memantau perkembangan soal kasus-kasus korupsi yang ada di negeri kita ini sendiri. Salah satunya bisa Agan lakukan dengan memantau kampanye#SalahnyaKoruptor yang diluncurkan Teman Rakyat.

Dengan pendekatan sederhana, konten-konten Teman Rakyat bertagar #SalahnyaKoruptor mencoba “mendekatkan” perilaku korup para maling berdasi dengan kehidupan sehari-hari kita. Tujuannya ya lagi-lagi apalagi kalau bukan supaya kita-kita ini, para generasi muda bisa lebih peduli dengan berbagai persoalan bangsa sendiri. Siapa tahu, dengan semakin banyak anak muda yang perduli, semakin banyak pula yang pada akhirnya mau berpartisipasi mengatasi masalah-masalah politik termasuk soal korupsi yang nyebelin kayak gini.

Kalau yang muda peduli dan mau berpartisipasi, barangkali kesempatan koruptor menduduki jabatan-jabatan strategis jadi makin kecil peluangnya sehingga negeri ini bisa sedikit lepas dari kesemrawutan akibat korupsi yang dampaknya nyata di depan mata kita ini! Setuju Gan?