• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Bagaimana Atlit Dengan Julukan Unta Berkaki Dua Merubah Cara Terbang Di Olimpiade

lyasAvatar border
TS
lyas
Bagaimana Atlit Dengan Julukan Unta Berkaki Dua Merubah Cara Terbang Di Olimpiade


Lompat tinggi di olimpiade akan berubah selamanya pada 20 oktober 1968. Oleh seorang atlit nyentrik yang berasal dari Oregon Amerika, atlet ini tidak menyukai latihan, seorang penyendiri, memilih untuk melewatkan opening ceremony olimpiade agar bisa berkunjung ke daerah wisata, lebih nyaman tidur sendiri di mobil vannya sambil melihat senja di ufuk barat dan datang ke venue olimpiade menggunakan sepatu dengan warna yang berbeda di kaki kiri dan kanan atlet tersebut bernama Dick Fosbury. Dick Fosbury mengambil waktu sejenak untuk bermeditasi sebelum melakukan lompatan, 80.000 orang memandanginya dari tempat duduk mereka di stadion Olimpiade Kota Meksiko. Para penggemar Olimpiade 1968 tidak menyadarinya bahwa mereka akan menyaksikan seorang yang tidak hanya membuat rekor dalam olimpiade namun juga merevolusinya.



Cabang olahraga lompat tinggi di olimpiade memiliki beberapa teknik andalan untuk digunakan, yang pertama disebut the scissors, lalu straddle dan western roll semua teknik dikembangkan dengan tujuan untuk menyempurnakan teknik teknik sebelumnya dan menambah tinggi tiap lompatan. Dick Fosbury sendiri adalah penggila teknik straddle karna terinspirasi idolanya yaitu Valery Brumel yang mematahkan rekor demi rekor menggunakan teknik tersebut. Namun sayang satu satunya hal yang dipatahkan oleh Fosburry adalah tangannya, temen dari Fosbury bertaruh bahwa ia tidak akan bisa loncat lebih tinggi dari sebuah kursi, naasnya sang teman tepat karna Fosbury tidak dapat lompat lebih tinggi dari sebuah kursi. 

Karena hal tersebut Fosbury didorong rasa penasaran untuk bisa membuktikan dia bisa, Fosbury megembangkan teknik lompatan baru dengan menggabungkan pendidikan teknik yang dimilikinya dan posisi natural atlet saat akan melakukan lompatan. Fosbury menerapakan mekanika sederhana dan sadar bahwa, alih-alih melompat dengan cara konvensional dengan wajah menghadap ke bar, Dick Fosbury membalikkan tubuhnya, melengkungkan punggungnya, dan melompat di atas bar mendarat menggunakan leher belakang dan pundaknya. Hal tersebut seakan pas dengan kebijakan baru olimpiade yang menggunakan matras sebagai alas mendarat para atlet menggantikan potongan foam, sehingga ini kombinasi sempurna untuk Fosbury menggunakan teknik barunya.



Saat koran dan majalah olahraga melihat teknik baru Fosbury untuk pertama kali sehari sebelum pertandingan mereka menjulukinya sebagai lompatan unta berkaki dua atau yang lebih parah “World's Laziest High Jumper”,Fosbury dianggap atlet aneh dan tidak niat. Tidak ada yang menggangap Fosbury dapat memenangkan cabang tersebut. Namun saat penonton melihat Fosbury flop untuk pertama kalinya mereka takjub dan terkesima, seluruh penonton beralih mendukung Fosbury. Sang unta berkaki dua ini mampu melaju ke final tanpa sekali pun menjatuhkan tiang penyangga, dan memecahkan rekor olimpiade dengan lompatan setinggi lebih dari 2,24 meter dan berhak atas emas olimpiade.

Fosbury setelah kemenangan tersebut  tidak pernah lagi kembali sebagai atlet olimpiade dia memilih pensiun, namun nama dan teknik lompatannya tidak demikian, Fosbury mengatakan bahwa mungkin beberapa atlet muda mulai dari sekarang akan mencoba teknik saya. Dalam 10 tahun tekniknya menjadi standar de facto untuk cabang lompat tinggi di mana-mana. Hampir setiap pemenang medali emas dan pemegang rekor besar dalam 35 tahun terakhir telah menggunakan "Fosbury Flop.

The Fosbury Flop
Is Now the Only Way To Fly











sumur: semua ane tulis sendiri tanpa copas apapun
sumur materi tulisan
Diubah oleh lyas 23-10-2018 11:22
0
2.6K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.