• Beranda
  • ...
  • Movies
  • [COC Movies] Mau Bikin Film Indie? Genre Apa? #AslinyaLo

mx667Avatar border
TS
mx667
[COC Movies] Mau Bikin Film Indie? Genre Apa? #AslinyaLo


Sekarang jamannya Youtube, kita bisa bebas berkarya dengan membuat video, bernyanyi, bermain game, mengekspresikan diri semau kita, dan tidak ketinggalan adalah membuat film pendek. Sudah banyak beredar berbagai TV Series individu alias sinetron buatan sendiri. Ane jadi gak sabar mengikuti perkembangan semua ini, ane percaya nih suatu saat nanti Youtube Indonesia akan dipenuhi dengan berbagai tontonan menarik seperti film pendek atau film indie buatan sendiri, asek.

Ngomong-ngomong soal film indie, kira-kira susah gak sih bikin film indie? Bagaimana cara membuatnya? Apa saja yang dibutuhkan? Terlebih penting lagi, kita bisa dapet ide darimana? Nah, mungkin ane akan share sedikit tentang ide yang ada di kepala ane ini yang bisa membantu kamu untuk berkarya. Ane bukan pembuat film, kritikus, atau kuliah dibidang film, ane hanya sekedar penikmat saja. Barangkali pendapat dari penikmat film seperti ane bisa membantumu.






Genre

Aliran atau konflik utama dari sebuah cerita. Apakah itu tentang cintak-cintakan, setan-setanan, pukul-pukulan, mikir-memikir, atau dunia fantasi? Bagi ane, cara paling mudah untuk membuat sebuah cerita adalah dimulai dari genre-nya dulu, genre apa yang ingin kamu sajikan?






Action

Ane dulu sekolah di SMK jurusan TKJ (Teknik Komputer & Jaringan). Nah, tapi disitu ane ketemu dengan beberapa teman yang merupakan para movie-maniacalias pecinta film kelas kakap. Bukan hanya menonton saja, tapi mereka sering sekali mendiskusikan, mengkritik, dan tentunya, mencoba membuat film-film mereka sendiri. Guru-guru yang ada di sekolah kami mengetahui hal tersebut dan cenderung sering memberi kami tugas dengan menyuruh kami untuk membuat video, atau film pendek, atau drama dan sebuah cerita yang disajikan dalam bentuk multimedia. Bukan cuma presentasi Power Point biasa. Mungkin karena angkatan sebelumnya pernah memenangkan semacam perlombaan film gitu.

Apakah susah? Susah! Karena tidak semua murid bisa dan suka membuat hal semacam itu, hanya segelintir saja yang benar-benar niat.



Dari video diatas kamu bisa tau kalau itu adalah cuplikan dari film action. Btw, itu bukan ane, itu temen ane, hahaha. Tapi, coba kamu lihat baik-baik, itu mungkin memiliki efek yang keren, tapi terlihat aneh dan cringey. Kalau pria yang pegang senjata api itu memang berniat untuk bunuh orang yang lagi jongkok tadi, kenapa gak dibunuh pakai senjatanya aja? Kenapa pakai diledakin segala? Bukankah itu terlalu lebay? Ini yang mau coba ane sampaikan.

Action terkenal dengan pukul-pukulan yang wow, koreografi yang gak gampang pastinya, efek yang keren, tapi tolong, jangan hanya fokus pada itu saja. Film action harus memberikan alasan yang jelas untuk para tokohnya supaya mau pukul-pukulan, supaya emosinya dapet, supaya perasaan kita juga bisa terlarut di dalamnya. Ane tau kalau orang-orang yang lihat film action pasti fokusnya sama adegan berantemnya, tapi ane beda. Ane justru lebih fokus sama emosi setiap tokohnya dan alasan mereka.

Berantem karena rebutan cewek? Sudah biasa. Berantem karena cari duit? Sudah biasa. Berantem karena balas dendam? Sudah biasa. Agen rahasia yang telah lama pensiun lalu kemudian kembali beraksi? Itu sudah biasa! Tolong buatlah sesuatu yang baru, bikin sesuatu yang beda dan yang belum pernah ada.

Tapi, ane pernah lihat film Fight Club (1999), well, itu memang bukan film action tapi ada beberapa adegan action di dalamnya. Yang mau ane sampaikan adalah: di film itu, para tokoh utama membuat sebuah klub pertarungan rahasia yang siapa saja bisa mengikutinya. Nah, kalau kamu perhatikan, apa alasan mereka berantem? Setahu ane, gak ada! Mereka cuma mau seneng-seneng sama ancur-ancuran aja, dan itu yang bikin beda. Ini lebih unik lagi, para tokohnya malah gak punya masalah apa-apa, cuma mau ribut aja.

Atau kalau kamu tidak bisa ciptakan motivasi yang jelas untuk para tokohnya, mungkin yang berikut ini bisa jadi solusi: karakteristik. Coba perhatikan film action kebanggan kita, The Raid. Pada awalnya, motivasi para penjahat di gedung itu tidak jelas, mereka hanya terlihat sangar dan menyeramkan. Meskipun motivasi para tokohnya tidak terlihat jelas, tapi setiap tokoh dan setiap pihak di film itu punya karakteristik. Mad Dog, pria tua sangar yang agak bego, gak peduli sama uang, gak peduli sama kekuasaan, cuma peduli sama kesenangan saat melakukan pertarungan, itu terbukti ketika dirinya lebih memilih dua lawan satu ketimbang menghabisi yang satunya dulu lalu melawan yang satunya lagi.




Atau para pria yang memakai parang atau golok, gak jelas darimana mereka berasal dan alasan mereka berada di gedung itu. Tapi kemunculan mereka sukses bikin merinding dan penasaran. Film keduanya sendiri memang punya beberapa hal yang cringey. Kalau pakai pisau dan pistol itu lebih gampang, kenapa harus pakai palu dan pentung baseballkampret?! Aneh banget kan? Tapi banyak orang yang suka sama film itu, maksud ane, orang dari berbagai belahan dunia. Kenapa mereka bisa suka? Mungkin karena karakteristik setiap tokohnya yang punya gaya bertarung dan senjata yang berbeda-beda. Dan tentunya, selera orang Indonesia yang sangat sadis dalam menciptakan film action.






Drama & Romance



Gak usah jauh-jauh, ciptakan saja kisah cinta yang berasal dari dekat kita, tidak perlu keliling dunia untuk mendapat pemandangan yang indah. Tidak perlu memanjat menara Eiffel atau terbang ke London. Tidak perlu pergi ke Eropa untuk menciptakan cinta segitiga. Gak percaya? Coba kamu perhatikan cerita legendaris dari SFTHyang berjudul SK2H (Sepasang Kaos Kaki Hitam). Hanya berlatar kamar kos-kosan, cerita yang diciptakan tahun 2011 itu bisa melegenda sampai sekarang! Kalau kamu kekurangan inspirasi untuk ciptakan cerita romansa, mampir aja di SFTH. Asalkan kamu punya skill sinematografi yang mumpuni, kamu bisa olah tempat sederhana seperti kamar kos-kosan menjadi sesuatu yang sejuk dan enak dipandang mata, juga enak dirasakan di hati.

Kenapa harus pakai budget yang mahal-mahal, kamar kos-kosan saja bisa jadi karya.






Supranatural, Fantasi, Misteri, & Thriller



Ada yang tau anime berjudul Death Note? Buat yang gak tau, coba kamu baca dulu sinopsis singkatnya berikut ini:
Quote:


Kalau kamu perhatikan, anime itu memiliki unsur supranatural, fantasy, mystery, dan thriller. Tapi, meskipun anime itu bisa mencakupi semua genre itu, anime ini tidak memerlukan efek kamerayang canggih, CGI ala film Avengers, dan dunia fantasi ala The Hobbit dan LOTR. Bagaimana bisa? Ya dari ceritanya itu. Itulah mengapa, ini jadi anime favorit ane. Bagi ane, Death Note adalah sebuah masterpiece yang tidak bisa dibandingkan dengan anime manapun. Sampai sekarang ane belum nemu anime yang bisa mengungguli kehebatan Death Note. Jangan mati dulu sebelum nonton anime yang satu ini.

Asalkan kamu niat, punya skill yang mumpuni, kamu bisa membuat Death Note ini menjadi sebuah film indie. Tapi kalau untuk yang satu ini akan perlu modal yang tinggi kayaknya, soalnya kamu harus syuting di gedung-gedung perkantoran, mungkin hotel, dan ada juga adegan kejar-kejaran pakai mobil dan motor. Jadi kamu harus punya inisiatif untuk edit ceritanya atau gimanalah, terserah kamu. Misalnya: Shinigami atau Dewa Kematian yang ada di anime itu berbentuk seperti genderuwo atau makhluk halus. Kamu ganti aja Shinigami tersebut dengan sesosok manusia biasa. Atau, kamu ciptakan masterpiece baru.






Akhir Kata

Rasa takut untuk mulai berkarya akan selalu ada, rasa malas dan ragu saat sudah berada di tengah-tengah itu normal. Kamu akan merasa, "ah kenapa gue bikin hal semacam ini?" atau "apa kata orang?" dan "gimana kalau mereka gak suka?" atau ketika sangking frustasinya "what the f*ck am I doing with my life?". Ane mau kasih tau, hal semacam itu wajar terjadi! Kunci dari berkarya itu adalah mulai aja dulu, nanti kamu bikin yang lebih baik. Kamu pikir kamu akan jadi sukses seketika waktu percobaan pertama? Atau kamu pikir film pertamamu akan melejit ke seluruh dunia macam The Raid?

Karya pertama dari Justin Bieber dulu juga alay kok, well, sampai sekarang masih alay sih.






BONUS :



Ada yang bisa bikin kayak gitu? Wkwkwk, buat yang sudah tau rahasia di balik video ini, diem aja yah. Gak usah kasih tau siapa-siapa.







Wisuda kami digabung sama SMA. Mereka mulai bernyanyi, paduan suara, baca puisi, yah memang itu yang bisa mereka lakukan. Sama seperti anak-anak TK yang juga bisa melakukannya. Apa yang dilakukan anak-anak SMK seperti kami? Tampillah sebuah video, sebuah film dokumenter singkat, mirip film Catatan Akhir Sekolah. Sebenarnya yang bikin film ini bukan kami, tapi cuma seorang manusia bernama Alan. Well, juga dibantu oleh beberapa teman lainnya. Alan ini memang pinter gambar, dia suka edit video, dan karya-karyanya yang berupa komik sudah terbit beberapa. Dia sekarang kuliah ambil jurusan DKV.

Petrus adalah orang yang paling mencolok dan jadi ketua kelas kami. Dia yang ngurusin berbagai macam urusan kelas kami, dia pernah jadi ketua OSIS dan dia sempat bercita-cita ingin jadi politikus. Petrus juga suka ngomongin soal film, dia sekarang kuliah ambil jurusan Film. Sempat tampil di sebuah stasiun televisi untuk membicarakan film. Juga sekarang tampil di berbagai acara mirip komunitas film gitu. Petrus juga yang jadi director untuk film ini, makanya tokoh utama film ini namanya Petrus. Sedangkan urusan kamera adalah Nico, karena dia memang hobi foto-foto. Ini bukan film indie, ini cuma video pendek aja kok, hehehe.



2
3.7K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Movies
Movies
19.9KThread17.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.