AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Khabib Nurmagomedov dan ‘Kesaktian’ Wig Pirangnya



Nama Khabib Nurmagomedov sekarang lagi ‘naik awan’. Dia baru saja memenangkan pertarungan UFC, melawan Conor McGregor pada ronde keempat. Namun bukan hal itu yang membuatnya menjadi viral, melainkan karena aksi ‘agresifnya’, menyerang (mencekik leher) rekan setim McGregor, Dillon Danis, beberapa saat setelah wasit mengakhiri pertandingan. Kemudian Khabib pun meminta maaf atas aksinya itu.

Kericuhan itu dipicu oleh perbuatan rasis yang dilakukan Danis yang menyebut agama, negara dan orangtuanya, serta melempari bis yang ditumpanginya di Brooklyn. Akibat tindakan itu, gelar juara yang diraihnya dalam pertandingan tersebut terancam untuk dicopot.

Meski demikian, Khabib sedikitpun tidak mengkhawatirkan hal itu. Pria berkebangsaan Rusia berusia 30 tahun itu bahkan menganggap hal itu sebagai aksi bela agama dan negaranya. Petarung dengan 27 kali menang dan tak pernah kalah itu, lahir di Dagestan pada 20 September 1988.

Sepertinya Khabib sudah punya niat melakukan itu. Hal itu diindikasikan dengan pemakaian “topi’ sejenis wig pirang kribo pada hari-hari menjelang pertarungan. Sebuah topi kebanggaan yang hanya dipakainya pada momen-momen tertentu.



Sebenarnya itu bukan topi atau wig, melainkan penutup kepala khas Dagestan yang disebut Papakha. Topi seperti itu biasanya dipakai oleh para penggembala di pegunungan Kaukasus, layaknya topi Koboi bagi orang Texas.

Bagi orang-orang Dagestan, Papakha merupakan topi ‘sakti’ yang memberikan spirit tersendiri bagi pemakainya. Karena itu, sebagai anak gunung, Khabib tentu saja sangat bangga memakai topi yang terbuat dari kulit dan bulu binatang tersebut.

Topi itu adalah ikon ketangguhan dan kejantanan, serta keberanian dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan hidup, baik dari manusia maupun dari alam. Jika sudah mengenakan topi itu, maka apapun rintangan yang mengganggu di depan mata, semuanya harus dihadapi dengan perkasa, tanpa mengenal rasa takut terhadap semua risiko.

Karena ‘kesaktian’ Papakha, maka masyarakat Dagestan membuat sebuah ungkapan, “Jika Anda tak punya teman untuk curhat atau minta nasihat, maka bicaralah pada Papakha. Ia memang hanya sebuah topi, tapi ia bisa memberikan spirit yang tinggi.”

Berdasarkan keyakinan tersebut, konon kalau ada seseorang yang meletakkan Papakha di atas meja, maka tak seorang pun yang berani menyentuhnya. Sebab mereka punya kepercayaan, jika Papakha sudah dilepas, maka topi itu tak boleh dipakai lagi, kecuali setelah berhasil mengalahkan musuh atau menyelesaikan masalah.

Barangkali, itulah makna dari Khabib mengenakan Papakha menjelang waktu pertarungan itu, Dan terbukti, ia berhasil menumbangkan musuh, sehingga ia boleh kembali mengenakan Papakha yang ‘sakti’ itu.***
Sumber 1
Sumber 2
Diubah oleh Aboeyy 01-11-2019 10:35
2
19.2K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.