Putih untuk kemurnian
Merah Berani
Orange Kreatif
Kuning Optimis
Hijau sebagai Mewakili Kehidupan
Biru untuk Ketenangan
Ungu Misterius
Cokelat Sederhana dan Jujur
Merah muda Keharmonisan
Hitam untuk Kesedihan
Quote:
"Maaf mas, mau tanya"
Seorang wanita paruh baya menghampiri Pramuniaga toko buku yang sedang berdiri di antara rak-rak majalah.
"Disini ada majalah Porno tidak?"
bisik wanita itu.
"HA?"
Seketika sang Pramuniaga terdiam dan memperhatikan wanita tersebut mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"itu loh mas, majalah buat orang dewasa"
Wanita itu mencoba menjelaskan.
"Porno?"
Si Pramuniaga masih memperhatikan wanita paruh baya itu. Batasan rok berwarna cokelat tua berada dibawah lutut, sepatu hitam dengan hak setinggi 10cm serta mengenakan kemeja putih berlapis jas biru tebal ala orang kantoran, juga tidak ketinggalan tas Hermes berwarna Spanish Olive terselempang di bahu kanannya.
"Yeeeh si mas biasa aja kali, tidak usah tegang begitu mukanya."
"Maaf bu...maaf, ibu mencari majalah Porno?"
"Iya, disini jual majalah itu tidak?"
Wanita itu kembali bertanya.
Berseragam kaos biru Ultramarine, para Pramuniaga di toko buku itu dituntut untuk melayani setiap pelanggan yang datang, memprioritaskan apa keinginan pelanggan, terutama yang berhubungan dengan buku dan beberapa majalah yang memuat berita selebritis lokal maupun manca negara.
"Ibu mencari majalah Porno?"
"iiih, bagaimana sih mas!"
Terlihat kesal dari wajah wanita tersebut
"Kok mas yang tanya terus ke saya!"
"Hehehe...sebelumnya maaf bu, bukan begitu maksud saya, saya hanya sedikit heran aja ibu mencari majalah seperti itu, biasanya remaja atau pria dewasa yang nyari"
"Si mas malah ngasih tau saya, saya juga tau kok itu majalah untuk laki-laki"
Kini kekesalan wanita itu terlihat jelas dengan mendekatkan wajahnya pada pramuniaga itu.
"Saya tanya sekali lagi, disini jual majalah Porno atau TIDAK???
"Tidak"
"Oh, bagus!"
Wanita tersebut menarik dalam nafasnya
"dari tadi saya tanya bolak balik dan kamu dengan gampangnya hanya menjawab tidak"
"Lalu saya harus menjawab apa bu?"
"Ya kamu bilang apa kek, gini kek, gitu kek!"
Sesaat wanita tersebut meninggikan lehernya, melihat ke sekeliling toko buku, mencoba memastikan agar percakapan selanjutnya tidak terdengar oleh orang lain.
"Asal kamu tahu, semenjak pemerintah memblokir semua situs porno, dimalam hari saya hanya bisa membayangkan seseorang pria yang memiliki bibir sexy, ber-otot besar dan perut SixPacknya berlumur minyak Zaitun ada di ranjang saya."
"Ha!"
"Tapi apa!" sekejap, kedua tangan wanita itu meraih pundak si Pramuniaga dan mencengkram dengan kuat "Yang ada di ranjang saya cuma ada kuda tua yang sudah kehilangan rasa untuk berlari."
"Kuda?"
"Ya kuda! Kuda tua yang cuma bisa malas-malasan, bodoh, loyo, buncit, tukang ngorok." Cengkraman wanita itu makin kuat, terlihat wajah meringis dari pramuniaga yang ada di depannya. "Pokoknya kuda itu sudah gak berguna!"
"Maaf bu. aduh,,, sakit ini pundak saya."
"Ha...Maaf mas...maaf" seperti orang yang baru sadar dari pengaruh lem Aibon, wanita itu melepaskan cengkramannya. "Mas tolong saya!" Dengan cepat wanita itu memeluk pramuniga itu dan meneteskan air mata.
Untuk menambah kenyamanan saat berbelanja, sekitar 3 sampai 4 menit beberapa lagu secara otomatis berganti di toko buku tersebut, memutarkan musik luar maupun dalam negeri, di antaranya musik yang kini sedang Hits dari miliknya Adele "Some one like you".
Terima kasih semuanya untuk menyempatkan waktu buat baca.
Semoga bisa update lagi.