londo.046Avatar border
TS
londo.046
Mengapa Kita Suka Melanggar Aturan?


Kadang saya bingung dengan orang-orang (semoga saya tetap tidak termasuk) Yang suka melanggar aturan. Apa sih yang sebenar nya ada di dalam pikiran mereka? Peraturan, se-absurd dan se-ngga penting apapun tujuannya adalah untuk diri sendiri dan manusia yang ada di sekitarnya. Contoh, aturan penggunaan helm. Hakekat dari penggunaan helm itu apa sih? Melindungi diri dari kemungkinan cedera di kepala saat terjadi kecelakaan lalu lintas.

Maksudnya baik kan? Jangan mentang-mentang anda pemain debus yang kebal beton, dan aspal lalu anda seenaknya tidak pakai helm waktu naik motor. Polisi kok menegur saya? Menilang saya? itu karena polisinya sayang situ boss. Makanya polisi ingatkan situ, besok kalau naik motor pakai helm. Lha tapi ini kan kepala saya. Kalau ada apa-apa urusan saya lah. Iya tahu kok situ hebat, nanti kalau isi kepala keluar kena benturan dengan aspal, kan situ yang bersihkan sendiri kan?

Lagi pula sudah amanah Undang-Undang kalau tugas seorang polisi ya memberikan tindakan bagi pelanggar aturan. Akan jadi lucu kalau polisi lihat pelanggaran kok diam saja. Kalau tidak mau urusan sama polisi, gampang. Jangan melanggar aturan apapun yang dibuat oleh negara. Baik di level pusat sampai aturan RT. Jamin hidup mu akan aman, damai, sentausa.



Quote:


Pelanggaran terhadap aturan lalu lintas sebenarnya hanyalan contoh kecil. Contoh yang lebih besar, silahkan ke lapas Sukamiskin. Tempat yang indah bagi mereka garong-garong uang rakyat. Yang masauk ke sana itu orang salah, tapi bukannya dihukum, tapi malah menambah kesalahan lagi. Temuan ambudsmanbisa menjadi contoh betapa sukanya kita melanggar aturan, meskipun kita dipercaya memegang amanah jabatan.

Dari beberapa contoh di atas, orang melanggar aturan itu disebabkan beberapa hal. Pertama, wataknya begitu, tidak sayang nyawa, ingin praktis plus malas baca aturan, sehingga tidak tahu aturan. Tidak memakai helm masuk dalam kategori ini. Sudah tahu mau naik motor, aturannya ya pakai helm. Tapi atas nama kepraktisan, ogah ribet, helm pun dibuang. Nyawa? urusan Tuhan boss. Lha terus Tuhan beri otak buat apa? Kalau kena tilang ngeyel karena alasan jalannya cuma dekat. Padahgal di UU, mau jauh mau dekat naik motor ya pakai helm.

Kedua, ingin jadi kaya. Ini untuk penghuni Sukamiskin dan kriminal lainnya. Mau itu maling kelas teri, kalau motif malingnya sebab uang, pasti pengen kaya. Soal dia tidak kaya-kaya, itu urusan lainnya. Manajemen permalingan nya buruk berarti. Kalau manajemen baik, pasti beda. Contoh eks Napi Korupsi. Mantan Maling saja boleh jadi anggota dewan kok. Gugat ke MA, menang! Opo ora sangar.

Ketiga, takut menderita. Memangnya kamar yang lebih luas tidak ada fee tambahannya? Jangan bohong lah. Contoh lain, ngurus surat penting lewat calo. Ini kan contoh takut menderita, ogah kerja, ogah capek, tapi hasil nyata. Bisa? Bisa. Bayar ja boss, beres perkara.

Well, ada yang mau nambahin apa yang sudah saya tulis? Monggo kita diskusi. Ayo lah siapa saja anda, apapun latar belakang anda, yuk dari sekarang mulai belajar taat pada aturan. Jangan melanggar dan jadi Warga Negara yang baik. Salam Damai.


Ciao.

Sumber Referensi : sini
Sumber Gambar : sini
0
11K
156
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.