i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Kerja Jadi PNS, Dulu Dihindari Sekarang Diburu





Setiap ada pembukaan lowongan CPNS atau Calon Pegawai Negeri Sipil, peminatnya pasti membludak. Ratusan ribu tenaga kerja antri untuk meraih mimpi dapat bekerja sebagai PNS yang nantinya akan ditempatkan sesuai keahlian masing-masing oleh pemerintah.



Sejak era reformasi, PNS memang seolah-olah terlepas dari pasungan yang membelenggu selama rezim Orde Baru berkuasa. Sapi perah dan beras pera' adalah 2 kata yang identik dengan PNS. Bagaimana tidak? Jaman Orde Baru, gaji PNS dipotong sesuai tingkatan jabatannya untuk membiayai
pembangunan jangka panjang yang dicanangkan Suharto kala itu. Belum lagi sumbangan wajib kepada beberapa organisasi binaan pemerintah. Dan yang terpenting adalah, KORPRI sebagai induk organisasi PNS menjadi mesin politik Golongan Karya untuk mendulang suara secara paksa. Tak ada kebebasan untuk memilih, semua harus satu suara. Mengenai beras pera' sendiri, itu sudah menjadi rahasia umum rakyat kala itu. Kewajiban membeli beras melalui BULOG kala itu ditujukan untuk membangun ketahanan pangan dan swasembada pangan, namun pada kenyataannya beras yang didapat dari BULOG adalah beras pera' atau beras yang kualitasnya rendah dan terkadang banyak kutunya. Ini jelas membebani PNS kala itu.



Untuk menjadi PNS era Orde Baru tingkat kesulitannya tidak seperti sekarang. Bahkan pendidikan juga masih dianggap bukan hal yang sangat penting. Itu sebabnya banyak PNS yang sekarang memasuki masa persiapan pensiun berpendidikan rendah. KKN (Kolusi, Korupsi, Nepotisme) juga marak dilakukan saat itu.

Quote:


Dahulu, gaji setiap PNS dipotong antara Rp.3.000,- hingga Rp.10.000,- sesuai golongannya. Dari semua jumlah PNS yang ada, akan terkumpul dana sekitar 240 miliar pertahun yang nantinya akan dipakai untuk pembangunan perumahan bagi PNS. Disamping itu, diberlakukan juga potongan iuran yang ditetapkan Soeharto bagi PNS yakni Rp 50,- untuk sumbangsih KORPRI, Rp 50,- untuk Dharma Wanita, Rp 500,- untuk iuran koperasi, dan Rp 400,- untuk jatah beras sebesar 40kg dalam program swasembada pangan Soeharto.

Bagi yang sudah memiliki rumah dan tidak berminat mengambil rumah sederhana yang disiapkan, pemerintah akan mengembalikan tabungan perumahannya saat pegawai tersebut pensiun melalui dana pensiun, sejumlah uang saku selama bekerja tanpa bunga. Ya, tanpa bunga! Lantas kenapa larinya bunga bank ratusan miliar pertahun itu?

Berbicara mengenai jumlah PNS yang luar biasa banyaknya, ini sebenarnya menjadi beban bagi pemerintah, siapapun presidennya. Alokasi dana untuk pembayaran gaji PNS seluruh Indonesia tahun 2016 sekitar Rp.732 triliun! Sementara menurut BPS, jumlah total PNS se Indonesia tercatat 4.374.349 orang. Bisa dibayangkan, berapa jumlahnya di tahun 2018 ini dan berapa beban APBN yang harus ditanggung untuk belanja pegawai.



Mengapa jumlah PNS bisa sebesar itu? Kembali keawal thread yaitu jaman Orde Baru, bahwa KORPRI adalah mesin politik Golongan Karya untuk memuluskan Suharto menjadi presiden sehingga makin banyak jumlah PNS, makin kokoh juga suara bagi Golongan Karya, sebab saat itu dukungan ke pemerintahan Suharto terkenal dengan nama ABG, yaitu singkatan dari ABRI, Birokrasi, Golongan Karya. Paham kan sekarang kenapa dulu orang tua pacar TS begitu mudahnya menawarkan TS menjadi PNS? Karena memang mudah, asal ada nepotisme. Itu sebabnya, jalan satu-satunya untuk menurunkan beban negara pada belanja pegawai ini adalah rasionalisasi! Karena semakin banyak jumlah PNS, beban negara akan semakin membengkak dengan jumlah gaji pegawai serta gaji 13nya. Yang lebih menyakitkan lagi jika mereka bekerja tidak optimal, lebih banyak ngobrolnya dan keluyuran di mall saat jam kerja dengan alasan yang dibuat-buat, tapi diganjar dengan gaji besar.



Pertanyaan terakhir, mengapa antusiasme untuk menjadi PNS sekarang ini demikian tinggi? Jawabannya jelas besaran gaji dan fasilitas. Jumlah fantastis bisa didapat termasuk fasilitas yang diberikan oleh setiap instansi. Dulu bukanlah yang sekarang. Dulu yang dihina sekarang dipuja. Dulu dihindari, sekarang diburu. Jadi jangan heran jika setiap ada berita pembukaan lowongan kerja menjadi PNS, sesudahnya adalah antrian yang panjang, sepanjang beban APBN negara kita yang selalu berputar dalam lingkaran setan.

Itu.

=========
Sumber Referensi :
disini
disini
disini
Gambar-gambar diambil dari Google.
Diubah oleh i.am.legend. 19-09-2018 19:43
0
18.1K
173
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.