Saut saat diamuk massa. (ist/metro24jam.com)



Sahut Parluhutan Simamora (29), warga Jalan HM Jhoni Gang Roma No 139, Medan, babak belur dipukuli massa setelah kedapatan merampok seorang siswi SMP dengan modul ‘pukul adik’, Minggu (26/8/2018) kemarin.

Informasi yang diperoleh Senin (27/8/2018), aksi itu dilakukan di Jalan GM Panggabean, Simpang Jalan Jati II, persis di samping Kampus ITM, sekira pukul 17.18 Wib, bersama seorang temannya, Roni Silitonga (27), seorang karyawan Pizza Hut di Jalan HM Jhoni Gang Cemara, Medan, yang saat ini masih diburu polisi.

Kapolsek Medan Kota, Kompol Revi Nurvelani, ketika dikonfirmasi menyebutkan, kedua pelaku itu telah melakukan penipuan dan penggelapan terhadap, Shoufiarya Misli (13), seorang pelajar SMP, yang diketahi sebagai warga Jalan Sei Rotan Gang Semar, Batangkuis, Kecamatan Percut Sei Tuan.

“Korban saat itu bersama rekannya Ahmad Figo Handoko–juga seorang pelajar–mengendarai sepeda motor Honda Beat BK 3117 ACE, sedang menunggu temannya di Jalan GM Panggabean, Simpang Jalan Jati II, tepatnya di samping kampus ITM,” sebut Kapolsek.

Tak lama kemudian, kedua remaja itu dihampiri 2 pria yang mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam (belum diketahui nomor polisinya).

Begitu mendekat, pria yang diketahui bernama Roni kemudian menanyakan kepada remaja itu, “Dek ada kalian lihat orang dipukuli di sini?”

Karena merasa memang tidak ada melihat orang dipukuli, mereka pun menjawab, “Tidak tau bang”.

Mendapat jawaban itu, Roni kemudian mengatakan bahwa orang yang dimaksud dia telah dipukuli itu adalah adiknya dan meminta kedua remaja itu mencari pelaku yang telah memukulnya.

“Kalian mau bantui abang?” tanya Roni lagi kepada kedua remaja tersebut.

Pertanyaan itu spontan dijawab kedua pelajar tersebut. “Tidaklah bang,” sahut mereka.

Saat itulah Roni mulai melancarkan tuduhannya kepada kedua remaja tersebut. “Berarti kalian yang pukul adek ku ya? Makanya kalian tak mau bantu kami orang yang mukuli adek kami,” tuding Roni.

“Selanjutnya, korban dipaksa harus ikut bersama pelaku guna menjumpai adek tersangka di rumah. Menurut tersangka, di sana (rumah) polisi juga sudah menunggu, padahal itu hanya modus,” lanjut Kompol Revi.

Roni kemudian langsung mengambil paksa HP milik Shoufiarya lalu pergi.

Ketika kedua remaja itu coba mengejar, tersangka Saut coba menenangkan keduanya.

“Udah nggak apa-apa itu. Nanti dibalikkan HP mu. Bawa kereta kalian, kita gerak ke rumah,” sebutnya sembari meminta kedua remaja itu mengikuti dia.

Dengan mengendarai sepada motor Ahmad Figo, kedua remaja itu kemudian korban bonceng tiga ke Jalan Jati II, lalu berputar-putar di sana.

Merasa ada yang tak beres dengan perjalanan itu, Shoufiarya kemudian berteriak minta tolong kepada warga.

“Pak tolong! Kami dirampok!” teriak Shoufi.


Salah satu korban saat membuat laporan di Mapolsek Medan Kota. (ist/metro24jam.com)

Seiring teriakan itu, warga pun langsung berkerumun dan menangkap Saut. Tanpa aba-aba, massa yang geram langsugn memukuli Saut hingga babak belur.

Tim Pegasus Polsek Medan Kota yang mendapat informasi itu tiba di lokasi beberapa saat kemudian dan langsung mengamankan Saut dari amuk massa.

Selanjutnya, Saut dibawa ke Mapolsek Medan Kota untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

“Akibat peristiwa ini, korban mengalamu kerugian berupa 1 unit Hp merk Vivo Y55S warna silver seharga Rp2.600.000 yang dilarikan oleh tersangka Roni. Korban sudah kita arahkan untuk membuat laporan resmi,” pungkas mantan Kapolsek Medan Barat itu. (*/asp)

Sumber: https://news.metro24jam.com/read/201...-dihajar-massa
Follow Twitter @Metro24Jamcom dan FB https://fb.com/metro24jamcom
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ehm karyawan pizza hut medan punya sampingan, putera sumut memang gen entepreneur naturalis

Petisi Pizza-TAK