jokermemoryAvatar border
TS
jokermemory
Mau Berharap Apa Sih Kalau Jadi Atlet Esport di Indonesia?



Esports sebagai cabang olahraga baru Asian Games 2018 sudah dibuka Minggu (26/8) kemarin
Game MOBA Arena of Valor (AOV) menjadi game pembuka di Britama Arena
Di sana, timnas AOV Indonesia menjalani debutnya dan kalah 2 kali berturut



Jalannya pertandingan
Pada pertandingan pertama, timnas AOV Indonesia menghadapi timnas China Taipei. Perbedaan pengalaman bertanding di kompetisi besar terlihat dari poin akhir 5-21 yang diraih China Taipei di ronde pertama. Semangat untuk membalikkan keadaan pupus setelah timnas AOV Indonesia kembali dihajar dengan poin telak 17-2 di ronde kedua. Dengan kekalahan 2-0, Indonesia harus melanjutkan kompetisi di lower bracket alias pertandingan tim-tim yang kalah untuk memperebutkan tiket ke Final.



Asa timnas AOV Indonesia belum habis, walaupun dari lower bracket tapi kalau terus meraih kemenangan maka bisa mencapai babak Final juga. Thailand menjadi lawan yang siap menjegal langkah Indonesia karena sebelumnya juga kalah di pertandingan pertamanya. Duel untuk memperebutkan tiket ke babak selanjutnya pun dimulai. Pertandingan berjalan ketat untuk kedua tim setelah keduanya mendapatkan skor imbang 1-1 pada akhir ronde kedua. Ronde penentuan untuk memastikan tim yang melanjutkan kompetisi ternyata dikuasai oleh Thailand. Timnas Indonesia kembali menyerah dengan poin 9-3 dan mengakhiri debut mereka di kompetisi AOV Asian Games 2018.


Siapa yang harus disalahkan dengan kekalahan timnas Indonesia?

Kurangnya perhatian pemerintah pada esport?
Tidak adanya dukungan keluarga?
Atau kualitas latihan para pemain yang di bawah level Internasional?


Daripada menuding-nuding siapa yang harus bertanggungjawab, baiknya kita melihat fakta dari data seputar industri gaming di Indonesia. Esports memang belum bisa disetarakan dengan popularitas cabang olahraga lain seperti bulu tangkis dan sepak bola. Tapi, siapa sangka perkembangan industrinya di Indonesia meningkat pesat. Posisi Indonesia dalam pasar industri gaming menempati urutan ke-16pada 2017 di ranah global. Itu artinya posisi Indonesia cukup tinggi di level internasional soal industri gaming.

Dilansir dari kompas.com, tercatat 43,7 juta gamer yang menghasilkan pendapatan 879,7 juta dollar AS, menurut paparan data dari Newzoo. Marketing Director Intel ANZ & South East Asia, Anna Torres mengatakan, industri gaming di Indonesia selalu berkembang. (https://tekno.kompas.com/read/2018/0...-di-indonesia)


Top 25 pemain Indonesia dengan pendapatan tertinggi dari esportsearnings.com


Head of AOV Marketing Director Fenfen You membocorkan sebuah riset dari PwC yang mengatakan bahwa Indonesia akan mengalahkan Jerman dan menjadiekonomi terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2030. Melihat fakta ini, Tencent selaku pengembang AOV yakin bahwa hanya masalah waktu bagi industri Esports di Indonesia untuk bangkit dan berkembang lebih pesat lagi.


Tantangan Esport di Indonesia
Menurut AOV Global Esports Director Icy Liu tantangan yang dihadapi oleh para pemain di industri Esports Indonesia adalah sistem turnamen yang tidak cukup substansial, kurangnya fasilitas untuk mengembangkan bakat di bidang Esports serta pengelolaan klub profesional yang kurang baik.



Untuk membantu mengatasi berbagai masalah tersebut, Tencent akan membawa beberapa program ke Indonesia yaitu AOV Four Nations Invitational Tournament, AOV Esports Academy, Caster Hunt, Online Training, Offline Face to Face Communication, More Exposure of Esports Club and Salary for Coach.

Atmosfir Esport di Indonesia akan segera berubah ke arah yang lebih positif. Gak melulu mempermasalahkan skill pemain, tapi semua bidang yang terlibat dalam esport bakalan berkembang. Dengan investasi besar yang akan dilakukan Tencent ke Indonesia, sepertinya kita gak perlu ragu untuk memantapkan langkah menjadi pemain profesional. Gak cuma skill para pemain yang bakal berkembang sehingga bisa bersaing secara internasional, dengan program-program tersebut awareness dan pendapatan mereka selama berkecimpung di dunia Esport juga bisa menyamai level internasional.

Gak cuma itu, AOV Star League Season 2juga akan hadir segera untuk seluruh Challengers di Indonesia dengan total hadiah yang jauh lebih besar yaitu 2,6 Milyar Rupiah. Itu berarti perjuangan anggota timnas AOV Indonesia masih belum selesai dengan terus bergulirnya kompetisi nasional dan internasional. Mereka masih bisa berkesempatan meningkatkan skill dan mental agar bisa bersaing di level tertinggi. Kekalahan di Asian Games 2018 bukanlah akhir karir dari seorang atlet esport.

Maju terus AOV Indonesia
emoticon-Wagelaseh


Diubah oleh jokermemory 28-08-2018 07:34
0
10K
129
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.