selldomba
TS
selldomba
Inilah Sosok Mahasiswi Kampus PTN Ternama Pembuang Bayi di Kota Binjai
TRIBUN-MEDAN.com,BINJAI-Bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan dalam keadaan hidup di halaman Pesantren Dar Faimah Jalan Yos Sudarso Kelurahan Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara, Sabtu malam (25/8/2018).

Bayi ini diduga hasil hubungan di luar nikah kedua orang tuanya, sehingga dibuang oleh kedua orang tuanya.

Saat ini, bayi mungil yang diperkirakan masih berumur hitungan hari sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Djoelham Jalan Sultan Hasanuddin.

Setelah bayi ditemukan warga, Dinas Sosial Kota Binjai datang dan mengantarkan bayi tersebut ke Rumah Sakit Umum Djoelham.

Tanpa sengaja pihak rumah sakit rupaya mengetahui siapa orang tua bayi tersebut, karena bayi tersebut dilahirkan di rumah sakit tersebut.

"Orangtuanya sudah diketahui ada KTP, tahunya pas mau diantar ke rumah sakit lah, orang rumah sakitnya nya bilang kalau bayi ini yang dilahirkan sekitar hari Sabtu lalu," kata T Syarifuddin, Kepala Dinas Sosial Kota Binjai.

Ternyata kedua orang tua bayi tersebut masih memiliki utang untuk biaya penginapan, pengobatan, dan persalinan di rumah sakit tersebut.

Surat perjanjian soal utang ini ditandatangani tanggal 20 Agustus 2018. Total biaya yang seharusnya dibayarkan senilai Rp 5. 270.700 baru dibayar Rp 1.5 juta, dan sisanya akan dicicil.

Bayi ditingggalkan di halaman Pesantren Dar Fatimah, tali pusar masih dijepit alat medis.
Bayi ditingggalkan di halaman Pesantren Dar Fatimah, tali pusar masih dijepit alat medis. (ist)
Direktur RS Djoelham Binjai, dr Sugianto membenarkan bayi yang diserahkan ke pihaknya adalah bayi yang pernah dilahirkan di di rumah sakit tersebut, namun saat dilahirkan dia sedang di Jakarta.

Sebelumnya dari data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Djoelham, bahwa KTP orang tua bayi yang ditinggalkan di rumah sakit tersebut adalah My, Warga Sergai.

Namun belakangan ditemukan informasi bahwa pemilik KTP tersebut bukanlah orang tua si bayi. Pemilik KTP pun buka suara dan membeberkan kenapa KTP nya bisa berada di Rumah Sakit Umum Djoelham

"Benar itu KTP saya, namun bayi itu bukan anak saya. Kemarin KTP saya dipinjam teman saya dengan alasan mau berobat ke rumah sakit, bukan untuk melahirkan," ujar Meilya, kepada Tribun Medan melalui sambungan telepon, Senin (27/8/2018)

Adapun yang meminjam KTP nya adalah FZ temannya sesama mahasiswa, yang dikenalnya setelah mereka mendapat tempat Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang sama yang ditugaskan dari kampusnya.

FZ Jurusan Tarbiyah dan My sediri adalah Jurusan Akuntansi di sebuah Universitas Negeri di Sumatera Utara.

"Kami memang satu kampus, beda jurusan kami. Kami berteman karena praktek kerja lapangan sama di Binjai, saya tidak begitu kenal dia seperti apa," ujarnya.

Fz bersama kekasihnya Ib tega membuang bayinya di bawah pohon mahoni di dekat pesantren di Cengkeh Turi, Binjai Utara
Fz bersama kekasihnya Ib tega membuang bayinya di bawah pohon mahoni di dekat pesantren di Cengkeh Turi, Binjai Utara (Instagram)
My pun memberikan KTP nya dipergunakan Fz lantaran dia kasihan, karena dimana Fz mengaku kepadanya kalau dia sedang mengalami sakit amandel yang sangat parah.

"Kata dia sakitnya udah parah, kasihan saya, saya kasihlah," ujarnya.

Ia pun menuturkan setelah tersebarnya KTP nya, keluarganya sangat marah, begitu juga dengan pacarnya. "Keluarga besar saya marah besar, pacar saya juga, mereka sempat berprasangka buruk sama saya," ujarnya.

My juga menuturkan bahwa dia sudah dihubungi pihak polisi untuk menanyakan hal tersebut, dia pun sudah menjelaskan siapa sosok ibu dari bayi yang ditemukan tersebut.

"Polisi tadi sudah menelpon saya. Terkejut juga saya tadi sempat. Tapi Sudah saya jelaskan semua. Besok saya juga akan ke Binjai, untuk membuat penjelasan. Sekarang saya lagi di kampung kebetulan," ujar My.

Setahu My, Fz berpacaran dengan pria bernama Ib. Pihak rumah sakit juga memberikan data bahwa pria bernama Ib ini adalah warga Berngam Pratama II, Kota Binjai.

"Setahu saya dia belum menikah, dia memang berpacaran sama Ib itu. Saya tahu karena pernah si Ibnu menelpon dia," ujarnya.

Meliya pun mengutarakan sangat kecewa dengan ulah temannya tersebut. "Tidak ku sangka dia begitu bang. Soalnya dia tidak pernah cerita. Dia cuma cerita punya sakit amandel, padahal begitu rupanya," ujarnya.

Dia pun meminta tolong kiranya penjelasannya tersebut disebar luaskan.

"Keluarga saya benar-benar marah, jadi minta tolong supaya disebarluaskan penjelasan saya ini, supaya orang-orang yang sempat berpikir bahwa dia adalah pelaku pembungan bayi tersebut, tidak berpikir begitu lagi," ujarnya.

Fz bersama kekasihnya Ib tega membuang bayinya di bawah pohon mahoni di dekat pesantren di Cengkeh Turi, Binjai Utara
Fz bersama kekasihnya Ib tega membuang bayinya di bawah pohon mahoni di dekat pesantren di Cengkeh Turi, Binjai Utara (Instagram)
Kapolsek Binjai Utara, Kompol Syaiful Bahri yang telah melakukan sejumlah penyelidikan mengutarakan bahwa pemilik KTP tersebut bukanlah ibu bayi, melainkan orang yang meminjam KTP tersebut.

"Saat ini itu masih sedang kami lidik lagi. Sedang dilidik terus lah ini. Kita sudah cari data-data. Kita juga sudah pancing agar yang bersangkutan muncul. Cuma itu informasinya, bukan KTP dia (ibu biologis bayi). KTP orang lain yang dipakainya. Si pelaku atau ibu bayi, pinjam KTP," jelasnya, Senin petang (27/8/2018).

Sebelumnya Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Lengkap Terigan, menjelaskan bayi ini pertama kali ditemukan oleh orangtua santri yang sedang berkunjung menjenguk anaknya ke Pesantren, yakni Suparmi (48) warga Jalan KL Yos Sudarso Lingkungan II Tebingtinggi dan Santi Sitorus (32) warga JalanbAnwar Idris Tanjungbalai.

"Ada dua saksi yang pertama kali menemukan bayi itu, kedua saksi tersebut adalah orangtua dari santri Pesantren Dar Fatimah yang sedang mengunjungi anakya di Pesantren," katanya.

Awalnya, kedua saksi sedang duduk-duduk di ayunan yang ada di halaman pesantren bersama wali santri lainya. Saat itulah saksi sempat melihat dua orang, yakni seorang laki-laki dan seorang perempuan yang tidak tampak wajahnya karena terhalang pepohonan di halaman Pesantren Dar Fatimah.

Dua orang itu mengendarai sepeda motor, lalu pergi meninggalkan lokasi lewat dari depan pintu gerbang Pesantren Dar Fatimah.

Pasca dari itu, lah kedua saksi mendengar suara rengekan tangisan bayi yang berjarak sekitar 40 meter antara tempat duduk saksi di ayunan dan muasal suara bayi di bawah pohon Mahoni halaman pesantren.

Keterangan dari saksi, saat ditemukan, bayi itu dalam kondisi beralas kain panjang bermotif batik dominasi warna cokelat.

Bayi juga terbungkus kain warna ungu, kondisi bayi sehat. Bayi itu terlihat bergerak-gerak, tali pusatnya masih tersambung dengan dijepit alat medis.

"Diperkirakan bayi tersebut dilahirkan sudah 3 hari. Saksi membawa bayi ke dalam Pesantren dan diberitahukan kepada pihak pengurus pesantren. Kemudian pihak pesantren memberitahu kepada Kepala Lingkungan serta Lurah. Saat Ini bayi dirawat pihak Pesanten Dar Fatimah," pungkasnya.

http://medan.tribunnews.com/amp/2018/08/27/inilah-sosok-mahasiswi-kampus-ptn-ternama-pembuang-bayi-binjai

Picik bener nih cewek sama cowoknya udah buang anak fitnah temen sendiri lagi pake KTP orang laen.
Berobat ke RS pake alesan Kena Amandel padahal mah.
emoticon-Mad emoticon-Mad
Hati2 kalo minjemin KTP ke orang lain ya bre. Harus ditanya sampe detil buat apa. Bahkan ke temen sendiri aja harus hati2
emoticon-Cape d... emoticon-Cape d...
Diubah oleh selldomba 28-08-2018 00:16
-1
2.1K
22
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.