• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ditemukan krim wajah berusia 2000 tahun peninggalan zaman Romawi kuno. Masih utuh!

TheNinetiesKidAvatar border
TS
TheNinetiesKid
Ditemukan krim wajah berusia 2000 tahun peninggalan zaman Romawi kuno. Masih utuh!
Banyak yang mengira krim wajah adalah penemuan yang cukup baru. Ternyata persepsi itu salah! Buktinya, telah ditemukan krim wajah peninggalan zaman Romawi kuno.
Pada bulan Juli 2003, para ekspeditor dari perusahaan Pre-Construct Archaelogy (PCA) berhasil menemukan sebuah wadah berdiameter 6 sentimeter yang berisikan krim wajah milik seorang wanita dari zaman Romawi kuno. Wadah ini ditemukan di situs kuil Romawi yang dulu dibangun sebagai persembahan untuk dewa Mars Camulus. Krim tersebut berasal dari sekitar tahun 150 M. Krim ini sekarang dipajang di Museum of London.



Meskipun telah berusia ribuan tahun, krim wajah itu terawetkan dengan baik sehingga sidik jari pemakainya masih bisa terlihat bahkan hanya dengan mata telanjang sekalipun. Tim PCA pun dapat meniru isi produk krim itu dari bahan-bahan yang baru. Bahan-bahan utama dari krim wajah itu adalah lemak hewani yang dicampur dengan pati dan mineral timah oksida. Penemuan unik ini lalu dianalisis secara kimia oleh Richard Evershed dari University of Bristol, yang sering melakukan percobaan-percobaan unik seperti mencari tahu komposisi obat, makanan, dan kosmetik kuno. Percobaan-percobaan ini biasanya ia 
lakukan dengan cara meneliti sisa-sisa yang terdapat di alat makan, pot, atau tembikar yang berasal dari zaman tersebut.



Jadi apa saja sebenarnya isi krim wajah tersebut? Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2004, tim ilmuwan Richard Evershed mengumumkan bahwa krim wajah yang mereka namakan "krim Londinium" tersebut sebagian besar terdiri dari lemak hewani, kemungkinan besar sapi atau domba. Mereka juga menemukan pati, yang kemungkinan didapat dengan cara merebus akar dan biji-bijian dalam air. Sebagai tambahan, krim itu juga mengandung sebuah mineral timah dioksida yang bernama cassiterite yang rumus kimianya adalah SnO2.

Tekstur krim ini sendiri lembut dan nyaman ketika dioles di kulit. Meskipun awalnya akan terasa berminyak, karena lemak hewani yang digunakan, tekstur berminyak ini terkalahkan oleh tekstur yang lembut dan terasa seperti bedak karena pati yang terkandung didalamnya. Dalam pembuatan kosmetik modern pun, pati masih sering digunakan untuk memberikan tekstur yang lembut. Penambahan SnO2 sendiri adalah untuk memberikan warna putih ke dalam krim tersebut. Wanita-wanita zaman Romawi kuno senang memiliki kulit wajah yang terang, sehingga krim ini dulu juga mungkin digunakan sebagai alas bedak.
anasabila
4iinch
4iinch dan anasabila memberi reputasi
5
9.7K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.