Kashmir.
Para backpacker menyebutnya surga di bumi, Paradise on Earth. Entah kenapa aku begitu terobsesi dengan tempat ini? Aku mulai jatuh cinta dengan tempat ini setelah membaca sebuah novel tentang perjalanan seorang backpacker pencari Tuhan, backpacker itu memulai pencariannya di daerah Kashmir. Lalu ditambah lagi setelah menonton film India yang dibintangi Alia Batt berjudul Highway, Kashmir terlihat sangat indah di film itu. Jadilah aku sangat ingin ke sana. Aku ingin tinggal di Kashmir bersama suami dan anak-anakku, di dekat pegunungan himalaya. Suamiku tak harus seorang pengusaha atau pejabat, cukuplah ia menggembalakan domba lalu pulang ke rumah dengan perasaan cinta kemudian memelukku dan anak-anakku. Aku ingin merasakan dinginnya pegunungan himalaya. Aku ingin merasakan sejuknya udara di sana. Aku ingin merasakan ketenangan Danau Dal. Sungguh, itu adalah impianku.

Lalu, apakah aku tidak bangga dengan Indonesia? Aku juga ingin ke tempat-tempat indah yang ada di Indonesia. Di Indonesia juga ada tempat-tempat yang layak dikatakan sebagai surga di bumi. Hanya saja, rasanya seperti ada panggilan jiwa jika mendengar kata Kashmir, aku merasa bahwa mungkin saja aku terlahir di sana. Konyol memang kedengarannya. Tapi, entah kenapa seolah ada kerinduan setiap kali mendengar Kata Kashmir.

Namun, belakangan ini, setelah banyak membaca tentang Kashmir, aku tahu bahwa sebenarnya Kashmir adalah suatu keindahan yang menyimpan duka, seperti selayaknya, sesuatu yang indah memang selalu jadi bahan perebutan. Orang-orang di Kashmir menyimpan ketegangan karena pertikaian dua negara yang memperebutkannya. Dan ternyata, ketegangan ini telah terjadi selama berpuluh-puluh tahun yang lalu.

Meskipun begitu, aku tetap penasaran ingin pergi ke sana. Aku begitu penasaran kenapa para backpacker menjadikan Kashmir sebagai tempat paling utama yang harus dikunjungi. Aku mohon, Tuhan,
kabulkan permintaanku, izinkan aku ke Kashmir walaupun hanya sekali. Dan kalau bisa bersama jodohku. Aamiiin...