Jakarta - Belum genap satu bulan uji operasi, light rail transi (LRT) Palembang, Sumatera Selatan sudah tiga kali mogok. Lebih memprihatinkannya lagi, kereta ini mogok saat sedang membawa ratusan penumpang.

Berdasarkan catatan detikcom, 'ular besi' produk PT INKA di Madiun, Jawa Timur ini mulai uji operasi untuk umum pada 23 Juli. Sejak saat itu pula kereta LRT terus melaju di atas jalanan Kota Palembang.

Mogok Saat Hujan Deras

Dua minggu setelah operasi atau tepat 1 Agustus lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi langsung meninjau kereta pada pagi harinya. Selanjutnya Menhub mensosialisasikan "Payo Naik LRT" dan dihadiri ratusan masyarakat Palembang di hotel Aryaduta.

Baca juga: Warga Palembang Keluhkan Jadwal LRT yang Tak Tepat Waktu

Saat sedang dalam tahap sosialisasi itu atau sekitar pukul 14.20 WIB, kereta LRT mogok untuk pertama kalinya saat akan tiba di stasiun bandara. Bahkan ratusan penumpang tertahan hingga 50 menitan di dalam kereta.

Humas PT INKA, Exiandri BP menyebut kereta mengalami kendala teknis karena sensor pintu aktif. Sehingga saat dalam posisi sensor aktif kereta akan berhenti otomatis dan tidak dapat dioperasikan.

"Kendala teknis LRT terjadi pada sensor pintu yang terbaca posisi open, sehingga sistem keamanan (failure safe) kereta itu bekerja. Sistem keamanan ini dirancang sebagai keamanan dan mengaktifkan mode stanby," kata Exiandri kala itu.
Kendala Sinyal

Untuk kedua kalinya, kereta LRT pertama di Indonesia ini berhenti operasi setiba di stasiun bandara SMB. Kejadian ini terjadi pada Jumat (10/8/2018) sekitar pukul 11.30 WIB.

Baca juga: LRT Palembang Berkali-kali Mogok

Meskipun kereta tak sedang membawa penumpang, tapi kereta berhenti hampir 2 jam. Berhentinya 'ular besi' itu disebut-sebut karena persoalan sinyal saat akan berangkat dari stasiun bandara menuju ke stasiun DJKA.

"Memang tadi sempat ada kendala saat kereta berada di stasiun bandara SMB II. Tapi kereta bukan mogok, hanya karena kendala teknis saja. Persinyalan kereta mengalami kendala," kata Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida saat dimintai konfirmasi, Jumat (10/8/2018).

Kereta Mogok, Penumpang Menangis

Setelah dua kali kereta berhenti operasi di dekat stasiun bandara, kali ini kereta kembali mogok saat menuju ke stasiun Jakabaring. Bahkan bukan hanya satu kereta saja yang mogok, tetapi ada dua kereta dari arah berlawanan.

Sebelum kereta mogok, Chef de Mission Kontingen Indonesia di Asian Games Komjen Pol Syafaruddin juga sempat menjajal LRT dari stasiun Bandara ke stasiun Jakabaring bersama rombongan.

Dari pantauan detikcom, kereta mogok 2 Km sebelum tiba di stasiun Jakabaring pada Minggu (12/8/2018) sekitar pukul 16.30 WIB. Ternyata dari stasiun DJKA menuju ke stasiun Jakabaring atau dari arah berlawanan kereta juga mogok.

Terlihat ratusan penumpang terpaksa harus jalan di atas walkway atau jalur evakuasi sejauh 2 Km. Penumpang ini nekat turun karena kondisi listrik dan AC di dalam gerbong kereta mati.
Baca juga: LRT Palembang Berkali-kali Mogok, Ini Langkah Pemerintah

Salah seorang penumpang, Toyuna (39) mengaku kereta LRT mogok setelah melintasi stasiun Polresta Palembang menuju ke Stasiun Jakabaring.

"Kereta mogok setelah melintasi Stasiun Polreata mau ke Stasiun Jakabaring dan terpaksa kami harus turun dari kereta. Disana lampu mati semua, AC mati, kami tidak boleh keluar hampir 30 menitan," kata wanuta yang akrab disapa Yuna ini saat ditemui di stasiun Jakabaring.

"Tiba-tiba keretanya itu berhenti, petugas bilangnya ada sedikit gangguan. Tapi ini sampai 30 menitan dan listrik di dalam mati semua. Banyal yang nangis dan sempat mau ribut sama petugas karena dilarang turun," kata warga lorong Pancasila Kota Palembang ini.
(asp/asp)

Sumber
https://news.detik.com/berita/416345...u-3-kali-mogok

Mestinya jeroan mesin cari yang handal, kan ga mesti impor dari menlen