nanitrianiAvatar border
TS
nanitriani
Memilukan! 5 Anak Ini Diadopsi Hewan
            5 anak berikut adalah anak yang terisolasi dari peradaban manusia semenjak mereka kecil. Mereka tidak merasakan perawatan, kasih sayang, dan percakapan sesama manusia. Mengenaskan, bukan? 

            Langsung saja, inilah anak-anak yang diadopsi dan dibesarkan oleh hewan.

1. Dina Sanichar, the Indian Wolf Boy

            Dina adalah seorang anak laki-laki yang memiliki keterbelakangan mental yang tinggal di rumah yatim piatu, Sekandra. Dia ditemukan pada tahun 1867 saat usianya 6 tahun oleh seorang pemburu di hutan Bulandshahr, Sekandra, India. Saat itu, Dina sedang mengikuti serigala ke sebuah gua. Secara keseluruhan, dia berperilaku layaknya hewan liar; tidak berpakaian dan hanya memakan makanan di sekitarnya. Dia pun tidak dapat berbicara dan juga ketergantungan tembakau. Dina Sanichar meninggal pada tahun 1895.

2. Kamala dan Amala, the Wolf Girls of Midnapore

            Manusia serigala yang berumur sekitar 18 bulan (Amala) dan 8 tahun (Kamala) ditemukan pada tahun 1920, di Midnapore, India. ketika ditemukan, mereka sedang bersama-sama di gua serigala. Walapun demikian, mereka dipercaya bukanlah dua anak yang memiliki hubungan saudara, tetapi hanyalah anak yang dibuang.
            Pada tahun tersebut, Pendeta Joseph Singh, seorang misionaris yang bertanggung jawab atas sebuah panti asuhan di India Utara, mendengar adanya dua sosok hantu yang tinggal bersama sekelompok serigala dekat Midnapore di hutan Bengal. Penduduk desa setempat takut akan kabar tersebut, tetapi kebiasaan lokal melarang untuk menyerang serigala. Penasaran, Singh membangun tempat bersembunyi di atas pohon yang menghadap tempat sekawanan serigala tinggal. Saat bulan bersinar, Singh melihat serigala keluar satu per satu, kemudian diikuti oleh dua sosok yang berjalan membungkuk.
            Setelah diketahui bahwa mereka manusia, maka mereka diselamatkan. Dua anak perempuan itu tidak memiliki sikap layaknya manusia, baik dalam berperilaku mapun berpikir. Mereka akan melepas pakaian yang menempel pada tubuhnya dan hanya memakan daging yang mentah saja. Mereka tidur meringkuk bersama dan menggeram. Mereka akan bangun setelah bulan bersinar terang dan melolong seakan mereka ingin dibebaskan kembali. Mereka telah berjalan layaknya serigala dalam waktu yang sangat lama, karenanya sendi mereka telah memendek ke titik dimana tidak mungkin bagi mereka untuk meluruskan kaki bahkan sekadar untuk berjalan tegak. Mereka tidak pernah tersenyum atau berkomunikasi kepada sesama manusia. Satu-satunya emosi yang melintas di wajah mereka adalah ketakutan. Bahkan indera mereka pun seperti serigala. Singh mengklaim bahwa di malam hari mata mereka akan bersinar (dalam kegelapan) seperti kucing. Mereka pun bisa mencium aroma daging yang berada di luar panti asuhan. Pendengaran mereka juga tajam. Namun, suara manusia tampak aneh dan seperti tak terdengar di telinga mereka.
            Sebagai seorang yang berpendidikan, Singh melakukan yang terbaik untuk mengurus mereka. Dia berteori bahwa kebiasaan serigala yang diperoleh oleh Kamala dan Amala entah bagaimana menghalangi karakteristik manusia bawaan mereka untuk berkembang. Singh merasa itu adalah pekerjaannya (paling tidak, untuk alasan agama) untuk memunculkan kembali sifat manusinya. Sayangnya, sebelum eksperimennya berkembang jauh, gadis yang lebih muda, Amala, jatuh sakit dan meninggal. Hal ini membuat Kamala berkabung sangat lama. Tetapi, akhirnya Kamala pulih dan Singh memulai program rehabilitasinya tersebut.

3. Daniel, The Andes Goat Boy

            Daniel, si manusia kambing ini ditemukan di Andes, Peru, pada tahun 1990. Dia dipercaya telah dibesarkan oleh kambing selama 8 tahun. Dia bertahan hidup dengan meminum susu kambing dan memakan tanaman dan buah berry. Berada di alam liar, dia pun mempunyai karakter yang liar pula. Dia berjalan dengan kedua kaki beserta lengannya layaknya hewan berkaki 4. Dia juga bisa berkomunikasi dengan para kambing namun tidak dengan manusia. Setelah ditemukan, Daniel diinvestigasi oleh tim dari Univeristas Kansas ( The University of Kansas atau Kansas state University) dan diberi nama Daniel.
 
4. The Syrian Gazelle Boy

            Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun ditemukan di tengah-tengah kawanan rusa, di gurun yang berada di Suriah pada tahun 1946. Diperkirakan dia telah berada di alam liar selama 9 tahun, hal ini berarti dia telah terpisah dengan orang tuanya saat usianya menginjak 1 tahun. Meskipun kondisinya terbilang  kurus, tetapi dia termasuk anak yang sehat dan kuat dengan otot-otot bajanya.
                                      
5. Bello, the Nigerian Chimp Boy

            Bello, ditemukan pada tahun 1996 pada usia sekitar 2 tahun. Dia dinyatakan memiliki keterbelakangan fisik dan mental, dan diperkirakan dibuang oleh orang tuanya saat berusia sekitar 6 bulan. Setelah dibuang, dia diadopsi oleh keluarga simpanse di hutan Falgore, Nigeria. 6 tahun kemudian, tersebar kabar bahwa Bello telah tinggal di rumah penampungan Tudun Maliki Torrey di Kano. Kemungkinan Bello adalah anak dari seorang etnis Fulani yang sering melakukan perjalanan ke wilayah tersebut.
            Ketika berada di rumah penampungan, Bello berjalan layaknya simpanse. Dia akan melompat-lompat pada saat malam hari, mengganggu anak-anak lain, dan menendang benda-benda yang ada di sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, Bello tampak lebih tenang, tetapi masih melompat-lompat seperti simpanse layaknya sifat alamiah yang ada pada dirinya. Selain itu, dia juga membuat suara seperti simpanse dan menepuk-nepuk kepalanya dengan tangan. Namun, pada tahun 2005, Bello dinyatakan meninggal.
 



Sumber:
Feral Human Children Raised by Animals

Sumber Gambar:
Google Images

Diubah oleh nanitriani 09-08-2018 02:18
0
15.1K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.