Sakitnya Tuh di Pilpres !

Memang benar ini jaman tikung menikung. Mulai tikung pacar, tikung pekerjaan sampai tikung koalisi partai.

Hal yang terakhir ini dialami oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Partai yang “hanya” memiliki 40 kursi di DPR-RI ini sudah percaya diri menyiapkan sembilan calon untuk “dilamar” dalam bursa Pilpres 2019. Dalam beberapa kesempatan, para elit PKS sudah menyatakan siap berkoalisi dengan Gerindra dan PAN sebagai koalisi oposisi.



Ternyata dinamika politik begitu cepat terjadi. Hanya dengan dua kali tatap muka antara SBY dan Prabowo, terbentuk koalisi baru antara Partai Demokrat dan Gerindra. Mereka berdua sudah mengumumkan secara resmi koalisi baru ini.

Melihat dinamika seperti ini, PKS merasa “digunting dalam lipatan” alias ditikung. PKS mengambil keputusan akan melakukan abstain jika kader nya tidak menjadi Cawapres yang akan menemani Prabowo dalam Pemilu 2019 nanti.



Seperti dilansir dari Liputan6.com, PKS rupanya memilih abstain dalam Pilpres 2019 ketimbang berkoalisi dengan kubu Jokowi. Langkah ini dilakukan PKS jika dikecewakan kubu Prabowo Subianto.



Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynudin menegaskan, PKS tak membuka pilihan untuk berkoalisi dengan kubu Jokowi. Sebab, kata dia, partai pimpinan Sohibul Iman itu identik sebagai partai oposisi. "Garis kebijakan PKS tidak membuka opsi koalisi dengan Pak Jokowi," ujar Suhud, Kamis, 2 Agustus 2018.


Begitulah dunia politik, kadang bisa disamakan seperti urusan asmara dimana ada konflik antara orang ketiga dan tikung-menikung. Semoga semua dinamika itu tujuannya untuk kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi, kelompok dan partainya sendiri.


BOJOKU KETIKUNG....