2 kata dari judul thread diatas sebenarnya biasa-biasa aja. Yang 1 untuk menyebut kotoran atau ampas buangan makhluk hidup, yang satunya lagi untuk menyebut nama hewan gendut bermulut pantat botol. Tapi entah mengapa, keduanya jadi bahan untuk memaki orang lain, terlebih-lebih kaum maha benar dengan segala fitnahnya. Dan kalau 2 kata itu dicombo, efeknya lumayan nyolot. Kalau kata ane yang muslim, udah binatangnya jorok dan haram, ini ditambah sama kotorannya. Haram kwadrat dah.

Tapi tahukah ente, kalau di Bangka Belitung (tau dong nama daerah ini, itu lho tempat asal mantan Gubernur DKI Jakarta dan mantan bacapres yang tak dianggap dari masa ke masa), Tai Babi dihargai 300 ribu rupiah sebutir. Sebutir? What???? Emang Babi eeknya butiran macam Kambing? (E buset dah, gw nulis ini jadi eneg sendiri!). Eit, jangan salah dulu. Ente yang doyan memaki orang, menghina salah satu etnis dinegeri ini, kalau kepala ente disambit pakai Tai Babi ini sebutir aja, dijamin kepala ente berubah bentuk! Bahkan ente yqng suka merasa mendapat pahala dari memaki orang lain berdasarkan etnis, bukan otaknya, bisa ketagihan makan Tai Babi ini. Koq bisa? Ya bisalah. Nih Tai Babinya :



Keliatan jelas kan Tai Babinya? Wajar dong kalau segitu mahal. Bahkan termasuk murah itu. Sebutir 300 ribu. 2 butir bonus bungkus bahan berenda! Wkwkwkwkwk....

Iya gan. Yang kita lagi omongin emang soal buah. Dan buah itu adalah Durian. Yang difotonya dipegang, bukan aset yang megang. Nah, Durian Tai Babi ini memang udah terkenal ke manca negara.



Rasanya yang manis sedikit asam, buahnya yang tebal berwarna kuning keemasan, bahkan bisa mengalahkan Durian Monyong, eh Monthong dari negaranya Natt Chanapa. Gak tau siapa Natt Chanapa? Hadeeeeeh. Nih orangnya :



Udah? Balik ya ngomongin Durian.
Disana, di tempat asalnya, durian ini disebut juga Cumasi, bukan Masa si. Kadang juga disebut durian Nah lu, eh Namlung. Konon durian asli dari Pulau Bangka ini sudah dipesan duluan sebelum digantung. Bayangin! Belum besar menggantung udah dipesan! Bagaimana kalau udah menggantung seperti ini?



Itu karena durian Tai Babi ini memang diburu oleh para penikmat buah. Dan biasanya hanya kalangan menengah keatas yang suka membeli durian ini. Disamping memang buahnya langka, durian ini adalah durian unggulan asal Jebu Darat Kecamatan Jebus Kabupaten B‎angka Barat.

Tapi memang ada keunikan sendiri memilih buah durian, sebab tak ada yang tau seperti apa isi buahnya. Biasanya buah durian ketahuan sudah matang itu dari baunya yang harum. Kalau ente cium harum, artinya kemungkinan besar matang. Tapi kalau ente cium bau rokok atau bau jigong, kemungkinan besar itu durian udah dijampi-jampi pedagangnya. Eh, tapi ini cuma karena pernah ada video tentang pedagang nakal yang ngeludahin dagangannya ya.

Ngomongin soal durian, bahkan Almarhumah Jupe, pernah bawain lagu tentang Belah Duren. Bikin merek melek gan. Cobain dah!



Konon juga, durian Tai Babi ini termasuk jenis durian langka, jadi sekarang ini di Pulau Bangka tengah dibudidayakan secara massal untuk memperbanyak bibit unggulnya. Sudah seharusnya sih produk-produk unggulan dari tiap daerah di Indonesia digenjot produksinya, disamping untuk menambah pendapatan daerah, ini juga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Jadi, mau gak sekarang ente makan Tai Babi? Kalau mau, ane pesan nih sekarang.



Cintailah buah asli Indonesia. Merdeka coy!

©n4z1 2018®
========