tanah.liatAvatar border
TS
tanah.liat
Diwawancara Jaya Suprana, Anies Baswedan Tunjukkan Inkonsistensi Saat Sudutkan Ahok..
Judul terlalu panjang......


Diwawancara Jaya Suprana, Anies Baswedan Tunjukkan Inkonsistensi Saat Sudutkan Ahok Soal CSR dan KLB



GUBERNUR DKI Jakarta, Anies Baswedan, menunjukkan betapa tak konsisten dirinya ketika cenderung hendak menyudutkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal pembangunan menggunakan dana CSR dan KLB perusahaan swasta. 

Tak konsistennya Anies Baswedan terlihat saat diwawancara Jaya Suprana yang hasilnya diposting di akun youtube 'Jaya Suprana Show' dengan judul 'Anies Rasyid BAswedan - Satu Wilayah Seluruh Sektor (Part 5/5)'.

Dalam wawancara dengan Jaya Suprana selama 22 menit 9 detik itu, ada 2 pertanyaan terpisah yang membuat Anies Baswedan terlihat tak konsisten.

Tapi sebelumnya harus diketahui dulu bahwa soal penggunaan dana CSR dan KLB, Ahok merupakan Gubernur yang kerap kali menggunakan dana tersebut di berbagai proyek.

Seperti penataaan waduk Pluit, penataan Kali Besar, proyek simpang susun semanggi, pembangunan jalan inspeksi, pembangunan RPTRA, dan lainnya. Seluruhnya dibangun di masa Ahok.

Dalam wawancara antara Jaya Suprana dan Anies Baswedan, Jaya Suprana mengajukan pertanyaan terkait melayani masyarakat. 

Pertanyaan itu diajukan Jaya Suprana dengan bunyi lengkap 
Quote:


Anies Baswedan kemudian menjawab pertanyaan tersebut dengan panjang lebar. Dibawah ini adalah transkrip dari jawaban Anies Baswedan berdasarkan video tersebut : 

Ya, saya merasakan. ini malah kita ingin mendorong cara mengelola ini ke next stage .

Jadi kalau dibilang pemerintahan kita ini.Kami ini sebagai pemerintah, administrator, itu paling dasar, kita hanya melihat warga itu semata-mata sebagai residen.

Level yang lebih tinggi, kami sebagai service provider, dan rakyat sebagai customer, dan ini adalah yang kemarin (era Ahok).


Sekarang sudah naik lagi, pemerintah sebagai fasilitator, dan warga sebagai partisipan. Kenapa? karena warganya sudah empowered juga. Terdidik, mandiri, karena itu mereka bisa melakukan banyak hal.

Ada lagi yang lebih tinggi lagi, kami sebagai kolaborator,penggerak, dan warga sebagai cocreator. Nah itu yang dalam literatur tentang kota disebut sebagai city for point O. Itu yang disebut partisipasi warga.

Kita jangan hanya jadi pelayan, tapi kita harus bisa jadi penggerak. Kalau penggerak itu merangsang masyarakat untuk bergerak, apalagi nanti jadi kolaborator. Kita bekerja bersama

Apalagi tidak ada kota dengan LSM sebanyak jakarta, tidak ada kota dengan perusahaan sebanyak jakarta. Nggak ada. Itu semuanya empowered.  Rugi betul kalau kita di pemerintahan itu merasa kamilah penyedia solusi atas seluruh masalah di kota ini.  Weh, jangan, ini penyedia solusi semua ini.

Justru kita harus bilang, ’saudara-saudara, ini masalah kita semua, mari bantu'

Pak jaya, coba nanti pak jaya kapan-kapan lihat saat Bung Karno meluncurkan usaha pemmberantasan buta huruf tahun 1948 di alun-alun Yogyakarta. Disitu ada papan tulis besar, lalu Bung Karno menulis A I U E O Lah wong 90 persen buta huruf, ya jadi harus dilancarkan.

Itu banner diatasnya tulisannya begini
‘BANTULAH USAHA PEMBERANTASAN BUTA HURUF’.
Coba, kata pertamanya apa? BANTULAH. Negara itu berkata kepada rakyat semua, sodara-sodara

BANTULAH..BANTULAH..ayo selesaikan.

Itulah kenapa republik ini bisa survive, karena pemimpinnya berpikir sebagai gerakan, bukan berpikir sebagai administrator, bukan berpikir sebagai service provider, karena tidak menggerakan.



Dalam jawaban itu terlihat Anies Baswedan merasa rugi apabila pemerintah DKI Jakarta sekarang menjadi penyedia solusi.

Sebab menurut Anies, di Jakarta ada banyak perusahaan yang sebenarnya bisa pula menjadi penyedia solusi 

(Lihat jawaban Anies Baswedan yang dihitamkan dan dimiringkan).

Mari kita lihat bagaimana tak konsistennya Anies Baswedan saat menjawab pertanyaan berikutnya dari Jaya Suprana.

Pertanyaan berikutnya dari Jaya Suprana cukup singkat.
Quote:


Anies Baswedan pun kembali menjawab panjang lebar pertanyaan singkat dari Jaya Suprana itu. 

Anies pun menjawab bahwa dia kini ingin menyelesaikan dan menuntaskan apa yang ia janjikan saat Pilkada DKI dahulu. 

"Jadi sebagai gubernur,saya sedang bekerja melunasi itu (mandat dari rakyat),"kata Anies Baswedan.

Berikutnyadi bawah adalah kata-kata Anies sesuai yang ada di video wawancaranya dengan Jaya Suprana : 

Dan saya merasa di jakarta ini potensi untuk distrack (gangguan) tinggi. Kenapa? Karena kota ini di dunia salah satu yang paling ramai media sosialnya.

Sehingga kalau kita tak fokus pada apa yang direncanakan, maka nanti akan fokus pada apa yang diramaikan.

Padahal apa yang diramaikan 2 tahun lalu saja kita sudah nggak ingat. Makanya saya tak takut apa yang akan ditulis di sosial media, saya lebih takut oleh apa yang akan ditulis oleh para sejarawan di masa depan.

Makanya mandatnya ini mau saya jalankan. Lalu saya turunkan mandat ini berupa Peraturan Gubernur nomor 1058 berisi 60 program strategis DKI Jakarta. Ini harus dijalankan, supaya anggaran kita dikerjakan ke arah sana.

Kita seringkali melihat program besar, karya-karya besar, dan ketika ditanya datangnya darimana, (ternyata dari) denda KLB. Barang besar KLB, lah APBDnya dimana. APBD sebesar in kok CSR. Masa tempat-tempat bagus dibangunnya pakai CSR. APBDnya mana?

Berada di pemerintahan, artinya ada perencanaan. Nah, mandat tadi diterjemahkan dalam bentuk 60 program strategis, diterjemahkan jadi perencanaan, baru nanti dieksekusi.

Karena itu seorang gubernur dikasih waktu 5 tahun, supaya dia  punya perencanaan bisa jalan. Kalau tidak, dia pakai dana CSR, apa bedanya dengan swasta.


Nah, saya ingin di jakarta membangun secara tersistemkan. Ada sistemnya, ada perencanaan, ada proses yang benar, nanti diujung bisa dipertanggungjawabkan. InsyaAllah dengan benar pula. Itu yang sekarang sedang  kami lakukan.



Nah program-program ini semua perlu waktu untuk bisa terlihat. Kami punya 5 tahun masa kerja, dan dibua lah susunan itu. Ini yang harus kita sadari sebagai orang yang  mengelola mandat. Bahwa untuk melihat hasil harus perlu proses. Kadang-kadang kita perlu cepet hasilnya. Kalau mau yang instan-instan itu, yang instan pula itu.Makanya kita harus fokus, jangan samoai distrack.


Pada akhirnya rakyat di jakarta akan menilai apa yang kita kerjakan dari apa yang mereka rasakan. Bukan dari keramaian. Ini yang kami fokuskan, apalagi sosial media ini sangat aktif. Makanya saya lebih takut apa yang ditulis sejarawan besok.

Saya punya contoh. Pak Jaya lihat koran-koran sebelum menjelang konferensi Asia Afrika? Koran-koran di indonesia menjelang konferensi Asia Afrika, saat itu yang paling banyak dikriik itu soekarno. Karen dibilang menghambur-hamburkan uang karena mengadakan konferensi untuk orang se Asia Afrika

Ali sastroamitdjojo habis di koran-koran itu. Bapak lihat saja di koran-koran itu isinya kritik semua. Dan yang mengkriktik itu orang-orang yang mengerti, bukan yang tak mengerti. Yang sama-sama bikin republik ini. Umur republik baru 10 tahun kok. Orang-orang matang mereka itu, mengkritik dengan kata-kata yang sangat keras. Apa kata mereka itu.

Padahal berikutinya konferensi itu dikenang sebagai salah satu konferensi yang memerdekakan Afrika dan Asia di dunia. Jadi membuat sejarah itu adalah membuat perjuangan, bukan sekedar entertaining opinion.



Dalam bagian kedua ini kelihatan Anies Baswedan justru menentang penggunaan KLB dan CSR (lihat bagian yang dihitamkan dalam perkataan Anies Baswedan). Padahal saat menjawab pertanyaan sebelumnya, Anies Baswedan menyebut perusahaan swasta adalah sebuah solusi. 

emoticon-Big Grinemoticon-Big Grinemoticon-Big Grin


sumur : "Lain teringat lain disebut, bertukar angguk dengan ilallah"



Anies emang lebih cocok sebagai seorang retorikawan....(dan presiden ),walau statemen2nya membingungkan emoticon-Big Grin

Konsep2nya bagus walau gak singkron dgn realisasinya.....
Sikap aristrokat bicara sebagai penggerak....jadinya ini...... feodal....





0
8.2K
95
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.