namaku374
TS
namaku374
Kebakaran Hebat Yunani Bak Medan Perang, Mayat-mayat Berserakan

Rabu, 25 Juli 2018 - 03:24 WIB
views: 33.952


emoticon-Hot Newsemoticon-Hot NewsATHENA - Kebakaran hutan di Yunani yang berlangsung sejak Senin lalu telah meluas ke berbagai wilayah dan telah menewaskan 74 orang. Situasi kebakaran terlihat mengerikan seperti medan perang, di mana banyak jasad manusia berserakan di jalan serta banyak rumah dan kendaraan terbakar

Wilayah yang dilanda kebakaran hingga Rabu (25/7/2018) mencakup berbagai wilayah sekitar Athena, termasuk Mati, Rafina, dan Kineta

Giorgos Stabelos, seorang warga di pesisir Rafina, mengaku sedang duduk di ruang tamu rumahnya pada Senin malam. Dia kaget ketika menonton berita di televisi bahwa kebakaran hebat telah melewati Jalan Marathonos dan menuju ke kawasan pantai di wilayah Mati, sekitar 29 km timur Athena, di mana putranya sedang berada di wilayah tersebut.

Dia bergegas keluar dari rumahnya dan melompat ke sepeda motor. Pada awalnya, dia tidak bisa menemukan jalan yang jelas karena kepulan asap tebal.

Stabelos mencoba beberapa jalan sampai dia menemukan celah. Dia berjalan menuruni bukit, dan kaget ketika dia melihat jasad korban yang hangus terbakar di trotoar. Saat dia mendekati pantai, dia melihat lebih banyak jasad berserakan di tanah.

Menurut pejabat setempat, 74 orang ditemukan tewas di daerah-daerah resor. Sekitar 187 orang lainnya, termasuk 23 anak-anak, terluka dan lebih dari 700 orang diselamatkan.

"Di sebelah kursi itu, ada mayat," kata Stabelos, sambil menunjuk ke kursi di dekatnya. "Di sana ada lebih banyak mayat."

Berdiri di tepi pantai, dia mengenang hal yang memilukan. "Ada seorang wanita mencari ibunya yang berumur 91 tahun. Saya pikir dia telah tenggelam."

Beruntung, putranya yang dia cari tidak terluka. Namun, para tetangganya banyak yang jadi korban.

Para polisi dan petugas penyelamat masih bertugas di lokasi kebakaran untuk mencari para korban. Mereka sudah menemukan 26 jasad, termasuk anak-anak.

"Mereka telah mencoba menemukan rute pelarian, tetapi sayangnya orang-orang ini dan anak-anak mereka tidak datang tepat waktu," kata Nikos Economopoulos, kepala Palang Merah Yunani, kepada stasiun televisi Skai.

"Secara naluriah, melihat akhir hayat sudah dekat, mereka berpelukan," ujarnya.

Perdana Menteri Alexis Tsipras mengatakan negaranya sedang mengalami tragedi yang tak terkatakan. Dia mengumumkan tiga hari berkabung.
Kebakaran di Mati adalah yang terburuk sejak 2007 ketika api menghancurkan Semenanjung Peloponnese selatan dan menewaskan lusinan orang.

Mirip Medan Perang


Andreas Panagiotaros, seorang dokter gigi berusia 38 tahun dan penduduk wilayah Mati, mengaku sedang berada di flatnya ketika pertama kali mendengar dentuman keras pada Senin malam. Dentuman keras itu berasal dari tabung propana dan mobil telah meledak setelah disambar kobaran api.

"Ketika saya pertama kali keluar, ada mobil-mobil yang ditinggalkan di mana-mana," katanya. Dia mengalami luka kecil di dahi dan wajahnya berjelaga.

"Masalahnya adalah semua orang panik," ujarnya. Panagiotaros ikut membantu tim penyelamat mengevakuasi orang-orang yang melarikan diri dari bencana hebat tersebut.

"Saya pribadi melihat dua mayat di sini di samping sepeda motor," katanya. "Ini adalah gambar yang tidak akan pernah saya lupakan dalam hidup saya. Tidak tertahankan untuk menyadari bahwa 20 menit sebelumnya orang ini masih hidup," imbuh dia.

Selama lebih dari dua dekade tinggal di daerah itu, kebakaran hutan tidak pernah sampai ke lingkungan tempat tinggalnya. "Ini mengingatkan saya pada medan perang; langit berwarna abu-abu dan penuh api," katanya.

Di seluruh desa, orang mengais-ngais melewati puing-puing rumah. Mereka menyelamatkan beberapa koper dan tas penuh barang.


Kebakaran Luas di Yunani, Mobil Meleleh, Mayat Berpelukan Terpanggang

VIVA – Kebakaran besar yang terjadi di Yunani telah menewaskan 74 orang dan melahap habis sebuah resor dan area semak maupun hutan. Kebakaran bahkan menyebabkan orang-orang yang berada dalam mobil terjebak. Sebagian ada yang bertahan hidup dengan melompat dari tebing yang tinggi untuk menghindari jilatan api yang disebarkan udara panas. Puluhan mobil rusak di jalanan kota pesisir timur Athena bahkan meleleh karena panas. Sementara mayat-mayat dilaporkan tergeletak di sisi jalan.

Bahkan di satu area ditemukan 26 orang tewas dalam keadaan saling berpelukan. Mereka di antaranya anak-anak yang ditemukan di dekat puncak tebing yang menghadap ke pantai. Diduga mereka berakhir di sana setelah mencari rute pelarian.

"Secara naluriah, melihat akhir hidup yang mendekat, mereka berpelukan," kata Kepala Palang Merah Yunani, Nikos Economopoulos.

Orang lain yang beruntung mampu melompat dari tebing untuk bertahan hidup dan bergegas ke laut dari pantai.

"Kami pergi ke laut karena api mengejar sampai ke air. Api itu membakar punggung kami dan kami menyelam di air," kata Kostas Laganos, seorang korban selamat kepada Reuters.

Dia membandingkan insiden ini seperti kehancuran kota Pompeii.

Menurut juru bicara regu pemadam kebakaran, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat. Belum diketahui berapa banyak orang yang masih belum ditemukan karena hingga kini perahu-perahu masih menyisir pantai mencari korban lainnya. 

Memang diketahui bahwa kebakaran hutan tidak jarang terjadi di Yunani. Musim dingin yang relatif kering dan musim panas yang sangat panas bisa memantik kondisi kebakaran besar.  
Yunani telah mengeluarkan seruan aksi nasional membantu mengatasi kebakaran meluas di sejumlah wilayah. Siprus, Spanyol, Italia, Kroasia dan Portugal telah menawarkan bantuan setelah Yunani mengatakan pihaknya membutuhkan bantuan tim udara dan darat dari Uni Eropa.

  Al-Fatihah buat kita yang Muslim. emoticon-Sorrysemoga yang ditinggalkan diberikan ketabahan emoticon-Sorryemoticon-Sorry
1
24.6K
135
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.