iskrim
TS
iskrim
Orang Kantor Boleh Berbangga, Orang Usaha Boleh Berbahagia


[ HT# 346 ]
emoticon-I Love Kaskus

Siapa sih yang tidak ingin kerja di kantoran. Pakaian selalu rapih, bersih, klimis, gaji tetap, full ac, wangi, di lingkungan yang terjamin, keberadaannya tentu membuat setiap orang ingin bekerja di kantor. Orang kantoran boleh berbangga karena bekerja terjadwal dan terstruktur, tapi orang yang punya usaha sendiri lebih berbahagia, kok bisa?

Begini, sebenarnya ini adalah curcol pengalaman saya sendiri setelah sekitar 15 tahunan kerja kantoran tapi kini lebih memilih usaha sendiri, tapi untuk urusan yang berhubungan dengan kerjaan kantor akhirnya saya lebih memilih jadi freelancer sebagai profesi ke dua sambilan saya.




Kantoran Vs Usahawan

Yup, awalnya saya juga sebagai seorang karyawan kantoran, dulunya saya sangat berbangga hati dan yakin dengan masa depan saya, tapi seiring perjalanan waktu dan tantangan yang saya hadapi di kantoran sepertinya tenaga, fikiran, waktu berharga ini habis di kantor-di tempat orang lain, kerja keras untuk orang lain, dan habis umur saya untuk mengukur jalan, bermacet-macet lara, ketemu keluarga udah gak semangat, stress, yang pada akhirnya orang rumah yang kena pelampiasan. Uff, kebahagiaan semu sepertinya.

Ketika usia mengabdi saya di kantoran menginjak sekitar 10 tahunan, dan pernah pengalaman berpindah dibeberapa jenis kantor dan karakter di dalamnya saya mulai berfikir, akankah saya harus seperti ini, terus bekerja dengan orang lain? dibawah telunjuk orang lain? dimana kebahagiaan hakiki yang harusnya saya dapatkan? Saya sangat menyadari ketika usia ini tidak lagi muda, ketika usia ini tidak lagi dianggap produktif oleh atasan maka cepat atau lambat saya akan di depak keluar! Hanya tinggal menunggu waktu saja. Sedihnya lagi seperti teman saya yang dikeluarkan tanpa ada penghargaan sama sekali, padahal dulunya dia cukup berprestasi di departemennya.

Dari situ saya mulai berfikir keras dan memutar otak, sebelum nasib saya seperti teman saya tadi maka pada akhirnya jalan keluar satu-satunya adalah saya harus menciptakan lapangan kerja sendiri. Sebuah pilihan tepat rupanya, disini saya benar-benar bisa menikmati hidup, tak diatur atasan, hidup sekarang bukan di bawah telunjuk orang lain lagi yang notabene bukanlah saudara dan terkadang sering meremehkan, belum lagi persaingan antar karyawan yang tidak sehat didepan mata membuat kepala ini jadi pening karena masih harus memikirkan detlen yang kadang tak masuk akal.

Senangnya punya usaha sendiri dan bisa mengatur pendapatan dan pencapaian target, itu semua saya sendirilah yang mengatur dan menentukannya, kerja di rumah, bisa ketemu keluarga, pergi-pulang sesuka saya, makan-senang-senang dimanapun dan kapanpun suka, meeting bisa dimana saja, ibadah lebih teratur dan lebih baik, liburan..ahh, kapanpun saya bisa...bukankah ini yang diimpikan setiap orang?


Karena awalnya saya adalah seorang pekerja kantoran tapi saya tidak melupakan dunia kerja yang kaku tersebut, yup, saya lebih memilih untuk menjadi seorang freelancer di kantor terakhir saya dan beruntung atasan tidak keberatan. Sebagai usahawan kini profesi saya semakin lengkap karena profesi sebagai freelancer tetap saya jalani untuk menambah pundi-pundi pemasukkan dikala usaha saya sepi, termasuk membuat tulisan di beberapa blog dan di forum tercinta ini, Kaskus sebagai penyalur hobi yang menghasilkan. Jadi keduanya bisa sama-sama berjalan dan melengkapi, iyes!


Enak kerja kantoran apa usaha sendiri?



Kalau disuruh memilih enak mana bekerja di kantor atau usaha sendiri, maka seiring perjalanan waktu saya saat ini tentu saja saya memilih bekerja dengan usaha sendiri. Bukan cuma 'enak' tapi lebih dari itu, saya 'lebih bahagia', 'lebih bebas'. Yup, seperti yang saya jalani sekarang ini. Tapi jujur semua itu selalu ada tantangan dan resikonya, ada kurang dan lebihnya juga apalagi di awal membangun usaha, saya sendiri perlu tiga tahun bersabar agar usaha saya stabil dan mulai menunjukkan hasil yang signifikan. Pernah saya alami sehari hanya ada pemasukan Rp 50.000 itupun kotor, mendapat uang palsu dikala usaha sepi, tapi saya tetap bersyukur dan berfikir positif dan atas buah kesabaran kini omset saya kini sehari minimal 1-2 juta, bisa dikatakan stabil, bahkan kalau sedang ramai sehari bisa mencapai 9-10 juta (maaf bukan untuk pamer tapi sekedar share dan inspirasi buat teman-teman disini).

Kalau bicara tantangan dan peluang menurut saya semua tergantung bagaimana jenis usaha kita, memenuhi kebutuhan pasar dengan melihat trend, fokus, dan tentukan dengan jelas target impian apa yang ingin dicapai. Itulah yang menimbulkan semangat saya untuk terus berkerja dan berkarya.

Kalau bicara arus kas usaha, harus benar-benar jelas dan terperinci serta bertanggung jawab. Laporan keuangan harian, bulanan dan akhir tahun lengkap tertulis dalam buku besar. Tahun-tahun awal keuntungan saya jadikan modal usaha lagi agar lebih lengkap dan menarik konsumen. Tips dari saya jika salah satu produk dagangan datang dari sales jika ada uang lebih lebih baik cash keras saja, selain harga lebih murah sales biasanya akan rajin menawarkan produk lainnya dan perlu diingat jadikan sales sebagai mitra usaha, ini akan membangun sebuah hubungan usaha yang kuat dimasa depan.



Kalau kita ngantor

Bekerja di kantor memang menyenangkan, hidup serasa teratur dengan gaji tetap dan pembukuan keuangan rumah tangga yang tidak terlalu rumit sampai dengan akhir bulan, kalau ada lebih ya, Alhamdulillah. Sayangnya keteraturan di dunia perkantoran membuat hidup saya seperti robot, datar, di zona nyaman yang semu. Lama-lama menjenuhkan. Yup, setinggi apapun prestasi, semewah apapun bangunan kantormu, dan seluas apapun pergaulan di kantor tetap kita berada di bawah 'perintah' atasan, dibawah telunjuk atasan! Padahal itu semua bukan milik kita, jadi apa yang harus dibanggakan? Bagi saya yang bekerja di bidang kreatif ini membuat hidup saya lama-kelamaan merasa jenuh, karya saya seraya sangat dibatasi, dan kaku.

Saya sangat menyadari mungkin tidak semua sependapat dengan pemikiran saya, dan saya amini. Ada yang memang hidupnya benar-benar nyaman dengan keteraturan yang ada, bangga menjadi karyawan tetap atau kontrak dan memang itu hak dan pilihan. Saya tidak bisa memaksa. Tapi penting untuk disadari dan diingat adalah sebaik dan senyaman apapun seorang karyawan punya masa 'ekspired' karena kompetisi di dunia kerja sangat kejam.


Bagaimana dengan usaha sendiri?



Lalu bagaimana dengan dunia wirausaha sendiri? Saya sadar tulisan ini memang bersifat subyektif, ini berdasarkan pengalaman saya sendiri. Sebagai seorang 'mantan' karyawan yang taat pada atasan akhirnya saya mengambil keputusan besar, hijrah di dunia wirausaha.

Seperti diawal penjelasan diatas tadi awalnya saya sama sekali tak pernah membayangkan menjadi seorang wirausaha itu seperti apa. Dengan bermodalkan ilmu sekolah, kantor, dan ikut forum dan komunitas saya tidak lagi meraba-raba, usaha saya bentuk dan kemas sedemikian rupa sesuai dengan keinginan saya.

Dengan sombongnya saya pernah 'menolak' tawaran kerja sebagai PNS, padahal saya dulu pernah bekerja juga di sebuah instansi pendidikan dan ada peluang untuk diterima, dimana status saya jika masuk PNS saat itu rasanya sudah cukup lumayan, tapi apa mau dikata panggilan jiwa tidak mengarah kesana, dan akhirnya bisa ditebak, saya dengan bangga mendeklarasikan diri sebagai seorang wirausaha.

Dunia wirausaha sebetulnya tidak begitu beda dengan kerja kantoran. Hal yang paling membedakan dan paling terlihat adalah saya tidak lagi berada di gedung tinggi dan mewah, kerja tidak diatur orang lain, tapi semenjak saya menjadi wirausahawan hidup saya jadi lebih bebas untuk menentukan waktu kerja, saya sendiri yang menentukan arah usaha, dan menentukan seberapa besar keuntungan yang ingin saya capai, pilihan ada ditangan saya, usaha ini ada ditangan saya, dan saya sendirilah bos yang merangkap karyawan, otomatis gajipun jadi dobel, hehe. Besar atau kecil sebuah usaha tapi saya tetap berada dipucuk pimpinan, sayalah bosss bagi diri sendiri, iyes!

Ternyata memang inilah kehidupan yang saya idam-idamkan, hidup lebih fleksibel, bebas bergerak, dengan pakaian yang non formil membuat ide-ide kreatif saya justeru semakin tumbuh dan dinamis, tidak dikotak-kotakkan. Dan tanpa meninggalkan pekerjaan kantoran saya pun mengambil posisi sebagai freelancer.


Menjadi usahawan bukan juga tanpa resiko, kerja di kantor pun beresiko, tapi berwirausaha lebih bahagia karena saya yang mengontrol dan mengatur hidup saya sendiri, bukan orang lain.

Kalau kita ingin jadi usahawan ubahlah mindset kita dulu agar harus bisa sukses, perilaku, fikiran, pergaulan harus dalam lingkungan yang mendukung dan saling support. Jadilah usahawan yang cerdas, suka menambah teman baru, dan update teknologi. Saya sendiri menggunakan rumus piramida untuk membangun usaha saya agar kuat. Melebar dibawah yang artinya menjalin hubungan bisnis yang kuat untuk menuju hasil pada satu titik kesuksesan pada pucuk piramida.

Tapi jika seorang karyawan, saya melihat mereka menggunakan rumus terbalik, piramida yang menghadap terbalik, ini sangatlah rawan dan mudah goyah, tapi itulah kenyataannya, semoga disini maksud saya bisa dipahami.


Tulisan ini bukan untuk mengajak teman-teman untuk keluar dari dunia kerja kantoran, tapi ini sekedar 'curcol' saya berdasarkan pengalaman setelah pernah bekerja dan beralih untuk fokus mendirikan usaha. Bagaimana dengan anda, apa pengalaman hidup anda selama ini di dunia kerja?

"Orang kantor boleh berbangga dengan penampilan dan lingkungannya, tapi orang punya usaha sendiri paling bahagia dalam hidupnya." - iskrim

"Sebagai orang yang bertanggung jawab, saya harus menjadi seseorang yang berarti, sekecil, seperti dan menjadi apapun itu." - iskrim



Sebuah renungan sebelum saya menutup tulisan kali ini yang saya cuplik dari quote nya oom Bob Sadino:

"Orang pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan. Orang bodoh berjuang keras untuk sukses biar bisa bayar para pelamar kerja."


... dan oom Chandra Putra Negara:

“hidup anda sekarang ditentukan oleh masa lalu anda. hidup anda di masa depan ditentukan oleh anda sekarang!!“




emoticon-Hai

BACAAN KEREN ISKRIM LAINNYA NIH, GAN

[ HT# 240 ]



Lelah, Sebuah Berkah yang Jarang Kita Sadari
(Nikmati Selagi Bisa)


[ HT# 340 ]



Menguji Kesetiaan Sebuah Hubungan, Sampai Kapan Setiamu?





guk



MAMPIR GAN, DI STUDIONYA ISKRIM
Web Blog: iskrim.com
Web WP: dulandroid.com
FB: Facebook/iskrim
Instagram: iskrimkaskus
Line: Iskrimkaskus

█║▌│█│║▌║││█║▌│║▌║█║║▌║││█║▌││█
ISKRIM .com - BERITA JADI CERITA
Copyright © 2017 - 2018 www. iskrim. com | All Rights Reserved
Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS




sumur : iskrim. com | sotoshop : iskrim



KOMENTAR NTAPS KASKUSER Part 1

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:




...
Diubah oleh iskrim 13-07-2018 22:48
anasabilaswiitdebby4iinch
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
50.7K
288
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.