rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Jokowi: Rekam Jejak dan Kerja Keras Jadikan Indonesia Anggota DK PBB

Presiden Jokowi saat memberikan keterangan atas keberhasilan Indonesia menjadi anggota DK PBB(Foto: Biro Pers Setpres)

Jakarta – Terpilihnya Indonesia menjadi anggota DK PBB (Dewan Keamanan) tidak tetap pada pada sidang yang digelar Majelis Umum PBB, di New York, Amerika Serikat, Jumat (8/6/2018) malam WIB, merupakan sebuah hasil kerja keras dalam jangka panjang dari diplomat-diplomat Indonesia.

Hal ini ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6/2018) siang. “Kampanye Indonesia ini dilakukan, tadi saya sudah sampaikan, dalam jangka panjang, dilakukan secara bersih, tidak menghambur-hamburkan uang, dan juga lebih mengedepankan rekam jejak dan visi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB,” ucapnya.


Presiden Jokowi juga menhatakan selain itu kondisi dalam negeri Indonesia yang demokratis, stabil, dan damai menjadi salah satu dari beberapa faktor penyumbang kemenangan Indonesia menjadi anggota DK PBB antara lain “Pertama, kondisi dalam negeri Indonesia ini memiliki kontribusi yang besar dalam kemenangan ini,” ujarnya.

Hal lainnya, lanjut Presiden, adalah rekam jejak dan kontribusi diplomasi Indonesia dalam turut menjaga perdamaian dunia. “Ketiga, independensi politik dan netralitas politik luar negeri Indonesia. Dan keempat, peran Indonesia dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada, termasuk di negara-negara yang sedang dilanda konflik,” papar Jokowi.


Langkah Utama Indonesia sebagai Anggota DK PBB


Presiden Jokowi juga menegaskan Indonesia ingin memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas dunia dengan memperkuat budaya penyelesaian konflik secara damai. Hal ini adalah langkah utama yang akan dilakukan Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB.

“Selain itu, Indonesia ingin memperkuat sinergi antara organisasi kawasan dan Dewan Keamanan PBB,” sambung Presiden.

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia ingin meningkatkan pendekatan komprehensif dalam menangani kejahatan lintas batas, termasuk di dalamnya adalah terorisme. “Kita ingin menyinergikan upaya menciptakan perdamaian dengan pencapaian agenda pembangunan 2030,” ucapnya.

Pada kesempatan ini Presiden Jokowi menyampaikan pesan khusus kepada Menteri Luar Negeri untuk memberikan prioritas kepada isu Palestina. “Isu Palestina akan menjadi prioritas bagi Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB,” tegasnya.

Selain itu dalam 6 bulan ke depan, Presiden Jokowi meminta agar Menteri Luar Negeri mempersiapkan secara baik untuk Indonesia duduk dalam Dewan Keamanan PBB, yang akan dimulai 1 Januari 2019 yang akan datang. “Kepercayaan dunia ini adalah tanggung jawab yang harus kita tunaikan dengan baik,” tandasnya.

Sumber
0
1.2K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.