Burung Dodo, buat pemerhati burung pastinya burung ini sangat familiar ya guys, burung yang hidup di pulau Mauritius di Samudra Hindia ini memang sangat lucu dan menarik. Tapi sayang katanya burung ini dianggap sudah punah disekitar abad tujuh belas. Pulau Mauritius sendiri sebenarnya sebuah negara kepulauan di barat daya Samudra Hindia, sekitar 900 km sebelah timur Madagaskar. Selain Pulau Mauritius, negara ini juga mencakup Kepulauan Cargados Carajos, Rodrigues dan Kepulauan Agalega. Mauritius termasuk dalam Kepulauan Mascarene, beserta Pulau Reunion milik Perancis 200 km sebelah barat daya Mauritius.



Pulau Maritius ini awalnya tidak memiliki penduduk asli, melainkan ditemukan oleh penjajah Eropa pada abad ke-16. Sejak saat itu bangsa Hindu, Cina, dan Eropa berdatangan ke sana dan membentuk budaya percampuran. Dari banyaknya manusia yang menempati pulau tersebut burung Dodo pun hanya bertahan 8 tahun untuk hidup di pulau Maritius.

Kerabat dekat dari burung Dodo adalah merpati nicobar yang masih bisa kita temukan, namun burung ini sendiri memiliki tinggi satu meter dan pemakan buah-buahan, serta sarangnya ada di tanah, baik itu untuk bertelur dan menjaga anak-anaknya.



Dodo sendiri memang mempunyai tubuh yang lucu, mirip seperti burung puyuh namun lebih gagah layaknya burung unta. Burung Dodo sendiri tak dapat terbang, bahkan masalah kepunahannya karena adanya manusia yang berada di pulau Maritius. Sebenarnya daging burung Dodo tidak enak, keras karena ia berotot namun yang menjadi masalah hewan yang dibawa oleh manusia, hewan ini sering kali mengacak sarang Burung Dodo seperti Anjing, Babi, Kucing, Tikus dan Monyet. Kepunahan burung Dodo sendiri para ilmuwan berfikir disebabkan karena Monyet dan Babi yang sering merusak sarang burung Dodo untuk bertelur.

Burung endemik ini memang menarik selain tak takut dengan kehadiran manusia burung ini awalnya dianggap sebelah mata, namun kini burung ini kembali di teliti lewat banyaknya kerangka yang ditemukan.



Hingga saat ini burung Dodo belum ada yang ditemukan masih hidup, tapi mungkinkah ada yang membawa burung ini ke kawasan asia tenggara atau sekitarnya melalui para penjajah eropa. Entahlah namun spesies burung ini memang sudah dinyatakan punah, namun bila ada yang menemukan burung jenis ini jangan diburu ya gan langsung laporkan untuk di lestarikan karena sudah dinyatakan punah, walau sudah resmi dinyatakan punah siapa tahu belum tentu benar-benar punah, masih banyak wilayah asri yang belum terjamah tangan manusia. Monggo serupuut dolo



Referensi tulisan dari

https://sains.kompas.com/read/2017/0...-mulai-terkuak