[RATW] Rasanya Berpuasa 17 Jam Saat Musim Panas di Beijing

Beranda

...

The Lounge
[RATW] Rasanya Berpuasa 17 Jam Saat Musim Panas di Beijing

thatwasfun

30-05-2018 07:16

[RATW] Rasanya Berpuasa 17 Jam Saat Musim Panas di Beijing

Nggak terasa puasa udah memasuki hari ke-14 alias 2 minggu pertama ya GanSist. Di edisi RATW kali ini, ane mau bahas tentang suasana berpuasa di salah satu kota besar negeri tirai bambu yakni Negeri Cina. Seperti tahun lalu, puasa di Beijing tahun ini juga jatuh di musim panas sehingga waktu berpuasa menjadi sangat lama yakni 16,5 jam atau hampir 17 jam. Kayak gimana ya suasana Ramadan di Beijing?

Meski jumlah umat muslim di Cina mencapai 23 juta jiwa (data Asosiasi Muslim Republik Rakyat China pada 2017), tapi itu hanya 1,8 persen dari total populasi yang mencapi 1,37 miliar jiwa Gan. Berpuasa di Beijing emang nggak semarak kayak di Jakarta, bahkan hanya terasa di beberapa kawasan.

Salah satunya di kawasan Masjid Niujie yang menyuguhkan takjil saat jam berbuka puasa. Menunya ada semangka, kurma, pisang dan air putih. Setelah salat magrib, di halaman belakang masjid dibagikan makanan berbuka, menunya adalah 2 potong "baozi" (sejenis bakpao), semangkuk kacang hijau, dan setangkup yoghurt. Para jamaah bisa mengambil piring alas yang dibagikan untuk diisi makanan berbuka it

Berbuka di Masjid Ninjie Beijing. Foto: Republika

Dari 72 masjid di Cina, Masjid Niujie adalah masjid paling tua di Beijing yang kira-kira usianya sudah lebih dari 1000 tahun, tepatnya di tahun 996 Masehi yakni masa Kaisar Tonghe dari Dinasti Lao. Bahkan masjid ini juga jadi yang paling besar dan megah dengan arsitektur perpaduan khas Cina dan Arab-Islam. Sekelilingnya juga dihiasi kaligrafi ayat-ayat suci Alquran dengan gaya kaligrafi Cina.

Foto: Wikipedia

Bangunan masjid ini emang lebih mirip kayak bangunan istana Cina zaman klasik dulu. Ternyata sejarahnya adalah saat pembangunan, Kaisar Lio memerintahkan pemuka muslim Niujie buat nggak mendirikan bangunan kecuali dengan corak khas tradisional. Akhirnya terbentuklah akulturasi antara Islam dan Cina di arsitektur masjid ini.

Kawasan Niujie adalah kawasan mayoritas muslim sehingga banyak ditemukan restoran halal atau qing zhen.Bahkan kawasan Niujie ini ternyata punya arti Jalan Sapi, karena mayoritas makanan yang dijual berbahan dasar sapi. Tapi bukan hanya daging sapi, para pedagang juga banyak yang menjual daging domba dan kambing yang juga halal. Kalau Agan datang ke sini saat jam menuju buka puasa, kawasan ini jadi sangat ramai sehingga suasana Ramadan menjadi sangat semarak. Ada ratusan penjual takjil yang menjual snack untuk berbuka puasa Gan, jadi bisa cobain banyak jajanan!

Kue keranjang. Foto: Pegipegi

Kue bola-bola. Foto: rotinrice.com

Beberapa jajanan yang bisa dicoba adalah yuanxiao atau bola-bola nasi dengan beragam isian; ada yang isi manis (bunga atau wijen) dan yang gurih (daging atau sayuran) dan niangao atau kue keranjang yang sering kita temui saat Imlek. Rata-rata penjual makanan juga menggunakan peci putih.

Selain menu makanan ringan, satu hal yang juga harus dicoba adalah mi daging sapi atau niuroumian di mana daging sapinya halal. Tapi yang banyak dijual restoran muslim di sini adalah menu makanan Northwestern Style atau makanan khas muslim Xinjiang yang ada di barat laut daratan Cina. Makanannya bernuansa Turki dengan dominasi daging sapi dan kambing yang dibakar seperti sate. Selain itu, juga ada sup daging sapi atau ayam bumbu saus yang dijual seharga 75-100 RMB (Rp150ribu).

Foto: Kumparan

Buat Agan yang mau jalan-jalan ke Beijing tapi tiba-tiba kangen makanan Indonesia saat Ramadan, KBRI Beijing juga mengadakan buka puasa bersama yang emang jadi agenda rutin saat bulan Ramadan Gan. Meski cuaca di Beijing terasa panas dan waktu berpuasa yang panjang, tapi insya Allah dengan niat dan asupan makanan sehat, berpuasa bisa tetap lancar.

Tertarik mau coba berpuasa di Beijing?

emoticon-Traveller