unicorn.phenex
TS
unicorn.phenex
FPI MINTA PUBLIK TAK KAITKAN BOM SURABAYA DENGAN AJARAN AGAMA
Jakarta, CNN Indonesia -- Front Pembela Islam (FPI) mengimbau kepada semua pihak agar tidak mengaitkan aksi bom bunuh diri di Surabaya dengan ajaran agama tertentu.

Hal itu menanggapi aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya dan menyusul kemudian di Sidoarjo, Minggu (13/5).

"DPP FPI menyerukan kepada semua pihak agar tidak mengaitkan segala bentuk teror dengan ajaran agama apa pun dan umatnya," demikian sikap FPI melalui siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, senin (14/5).


Menurut FPI, tidak ada agama apa pun yang mengajarkan umatnya melakukan teror pembunuhan terhadap umat agama lain.

FPI kemudian meminta kepada semua umat beragama agar selalu menjaga hubungan baik antarumat beragama. Semua pihak harus berSikap saling menghargai dan saling melindungi demi menciptakan Indonesia yang damai dan aman.

Di sisi yang lain, FPI turut mengecam aksi bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja di Surabaya.

"FPI menolak dan mengecam keras segala bentuk teror terhadap umat beragama apa pun rumah ibadahnya," seperti dikutip siaran pers.


FPI lalu meminta aparat keamanan agar lekas mengusut semua peristiwa yang terjadi di Surabaya secara profesional. Aparat keamanan pun mesti proporsional dan tidak melanggar hak asasi manusia dalam mengusut peristiwa aksi bom bunuh diri di surabaya.

Selain itu, FPI juga meminta pemerintah tidak membiarkan terjadinya penodaan terhadap agama apa pun.

"FPI menyerukan kepada pemerintah untuk tidak membiarkan segala bentuk penodaan terhadap agama apa pun dan oleh siapa pun demi keharmonisan hubungan antaraumat beragama di indonesia," seperti dikutip dari siaran pers.

Siaran pers FPI tersebut ditandatangani oleh Imam Besar Rizieq Shihab, Ketua Umum Ahmad Shabri Lubis, dan Sekretaris Munarman.


Sebelumnya, bom meledak di tiga gereja di surabaya, Jawa Timur pada Minggu pagi (13/5).

Bom pertama meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel pada pukul 06.30 WIB. Bom kedua meledak di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB. Lalu bom ketiha meledak di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB.

Akibat bom tersebut, hingga kini telah ada 11 orang meninggal dunia dan 40 orang luka-luka. Mereka yang terluka masih dirawat di RS Dr Soetomo.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di tiga gereja tersebut masih memiliki hubungan keluarga. Tito juga mengatakan pelaku bom meruapakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"JAD dipimpin oleh Aman Abdurrahman. Kelompok satu keluarga ini terkait JAD Surabaya. Aksi ini kita duga motifnya, ISIS ini ditekan oleh kekuatan dari Barat, Rusia, kemudian memerintahkan semua jaringan si luar untuk melakukan serangan di seluruh dunia," kata Tito, Minggu (13/5).

Denial at its finest

Ane cuma mau bilang “Radikalisme adalah pemicu dari gerakan teroris”.


tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
4.1K
76
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.