gill4nkAvatar border
TS
gill4nk
Peta Yang Kita Pelajari Selama Ini Kurang Akurat... Kok Bisa.???
Assalamu'alaikum Agan-agan kaskuser yang kalo baca tread sambil melek


emoticon-Ngakak



Mengingat ke pelajaran IPS saat SD ataupun Geografi Saat SMP/SMA .. kita pasti belajar tentang Peta ya kan gan.. bahkan kita belajar membuat peta itu sendiri...

Disana kita bisa mengenal letak semua negara... Dan jadi tau negara negara di bagian benua lain...


Spoiler for :



Peta yang selama ini kita pelajari, mungkin adalah peta yang paling populer di Bumi. Meski populer, ternyata peta yang dikenal sebagai peta 'Mercator' tersebut ternyata sama sekali tidak akurat. Hal ini dikarenakan Antartika, Greenland, dan daerah manapun yang makin mendekati kutub, akan terdistorsi ukurannya.

Mercator Map


Menanggapi hal ini, seorang seniman sekaligus arsitek asal Jepang bernama Hajime Narukawa membuat sebuah peta baru yang secara akurat merepresentasikan luas area dari tiap daerah di muka Bumi.

Hal ini dilakukannya dengan membagi permukaan Bumi yang bulat ke 96 segitiga yang telah didatarkan dan ditransfer menjadi bentuk tetrahedron.



Teknik ini membuat gambar yang merepresentasikan tiap area Bumi menjadi 'datar' namun dapat mempertahankan proporsi luas areanya. Hal inilah yang membuat sebuah peta Bumi dengan proporsi sempurna.



Namun jika Anda melihat peta dengan proporsi yang serupa dengan keadaan aslinya, Anda tak akan biasa. Pasalnya keindahan peta Mercator yang sering kita lihat sudah tak ada lagi, berganti dengan perpaduan lima benua dan antartika yang bentuknya terlihat tak lazim.

Meski demikian, hal ini menyelesaikan permasalahan peta salah kaprah yang terlanjur meluas selama 447 tahun terakhir. Atas prestasinya ini, Narukawa diganjar penghargaan Grand Award dari Good Design Award 2016, yang merupakan penghargaan tertinggi di Jepang dalam dunia desain.

Sebelumnya, peta Mercator yang kita kenal sebelumnya memaksa Bumi sebenarnya bulat untuk dijadikan peta berbentuk dua dimensi.



Dari sinilah ketidak akuratan muncul, di mana peta datar dua dimensi yang disebut "Proyeksi Mercator" ini membuat beberapa ukuran negara jadi terlihat lebih besar.

Coba bayangkan, seharusnya Bumi yang bentuknya bulat ini membuat berbagai negara mustahil untuk diperlihatkan dalam bentuk dua dimensi. Peta Mercator yang sudah populer sejak abad ke 16 ini, akhirnya membuat kita punya asumsi yang salah terhadap luas suatu negara. Asumsi ini makin kacau jika di peta kita melihat wilayah yang makin dekat dengan kutub Bumi.

Contohnya bisa kita lihat di beberapa negara seperti Inggris. Jika di peta, kita lihat negara Ratu Elizabeth tersebut terlihat cukup besar. Namun jika mengukur luasnya, Inggris tak lebih besar dari Jepang, Selandia Baru, Madagaskar, bahkan Sumatera. Greenland pun demikian. Terlihat sebagai pulau yang sangat besar dan punya ukuran yang hampir sama dengan Afrika, secara luas Afrika punya luas 14 kali Greenland


Nah itulah kesalahan dari peta yg biasa kita pelajari di sekolah gan... Sebenarnya gak terlalu salah jg sich.. hanya saja kurang akurat, karena tau sendirilah agan-agan.. kalau peta yg biasa kita lihat di atlas, itu di buat oleh para pelaut yg mengarungi bumi kala itu... Jd teknologi belum seperti sekarang.. hanya menggunakan insting dan ilmu perbintangan... Tp ane percaya kalo pelaut jaman dulu gak nganggap kalo bumi itu datar...

emoticon-Ngakak

Nah yang harus kita ambil hikmahnya adalah, yg berpikir bumi jelas bulat aja, ternyata masih ada salah... Apalgi kalo yg datar ...?
Yang ada ilmu selama 4 abad kebelakang jd sia2... Agan2 msti belajar IPS dan Geografi lg dari awal...

emoticon-Cape d...

Sekian dulu tread ane kali ini, semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita bersama


emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star

emoticon-Hai
0
26K
131
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & Teknologi
icon
15.5KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.