sam9172
TS
sam9172
Ayat-Ayat tentang berpikir, berakal dan berilmu
Spoiler for "Ayat-ayat yang membahas tentang Orang-Orang/Kaum yang berakal":


Spoiler for "Ayat-ayat yang membahas tentang Orang-orang/Kaum yang berpikir":


Spoiler for "Ayat-ayat yang membahas tentang Orang-orang/Kaum yang berilmu":


Spoiler for "Ayat-ayat yang membahas tentang Pengetahuan":


Dalam pembahasan ini, saya hanya ingin membahas sedikit dan ingin belajar juga dari agan-agan sekalian yang mungkin lebih tahu dari saya.

Pada awal-awal saya memberikan beberapa kutipan ayat yang berisi tentang hal-hal yang berbau tentang berakal, berpikir, berilmu dan pengetahuan. Untuk lebih detail tentang masing-masing ayat agan bisa mengeceknya sendiri.

Mungkin kelihatannya 4 hal tersebut terlihat berbeda, tapi coba kita telaah masing-masing.
Apa tujuan agan berpikir ?
1. Memecahkan masalah yang ada
2. Mendapatkan pengetahuan yang benar/Ilmu yang benar
Apa yang didapatkan agan setelah mendapatkan 2 hal tersebut ?
kebahagiaan
Dengan apa agan berpikir ?
akal

Berarti inti dari berakal, berpikir, berilmu dan pengetahuan bisa dianggap seperti ini. manusia berpikir menggunakan akal untuk bisa mendapatkan kebahagiaan dengan cara memecahkan masalah yang dihadapinya menggunakan ilmu/pengetahuan yang benar.

jadi menurut saya hal tersebut saling berhubungan satu sama lain jika kita telaah lebih dalam. Lalu kenapa hal tersebut dibahas dalam Al Quran?
Menurut ane pribadi, boleh agan setuju atau boleh tidak, mungkin orang-orang pada zaman dahulu yang tidak mau menganut islam sebagian besar adalah orang-orang yang tidak mau berpikir/menggunakan akalnya/tidak menggunakan ilmu/pengetahuannya.

islam disini yang saya bahas bkn hanya kaum yang berada pada zaman nabi Muhammad SAW tapi juga pada era semua nabi meskipun agama islam sendiri diresmikan oleh Allah sejak nabi Muhammad SAW namun menurut ane pribadi islam adalah agama dari sejak jaman manusia pertama ada yaitu Adam dan Hawa.

Agan pasti berpikir begini :
Tidak mungkin orang-orang zaman dahulu itu tidak berakal/tidak berilmu/tidak berpengetahuan karena terbukti ada beberapa penemuan peradaban pada zaman dahulu yang membuktikan bahwa orang-orang zaman dahulu itu juga pintar-pintar/hebat-hebat bahkan mungkin orang zaman sekarangpun bisa jadi tidak berpikir sejauh itu untuk ukuran orang zaman dahulu

Lalu kenapa Allah terus membahas tentang berpikir/berakal/berilmu/berpengatahuan tentang kaum-kaum para nabi?
Menurut ane pribadi, mungkin orang-orang zaman dahulu itu memang pandai-pandai/berilmu/ berpengatahuan. Namun penyebab orang-orang tersebut tidak mau menerima agama islam sebagai jalan hidup mereka bisa jadi beberapa hal terlepas dari ilmu, kepandaian, dan pengetahuan mereka. contoh :
A. Kaum Nabi Ibrahim
Kaum nabi Ibrahim mungkin bisa jadi sebenarnya mereka tahu bahwa Patung itu benda mati dan tidak sepatutnya disembah dan dijadikan Tuhan. namun kaum nabi Ibrahim tidak mau menerima kebenaran tersebut karena Patung yang dijadikan Tuhan pada masa nabi ibrahim itu pastinya dijual lebih mahal daripada patung biasa pada umumnya(secara logikanya). Dan menyembah patung itu sudah menjadi Tradisi/kebudayaan/kebiasaan yang sudah turun temurun. jadi ada 2 hal yang membuat kaum nabi Ibrahim tidak mau menerima kebenaran Islam:
1. Masalah perekonomian. mereka tidak bisa mencari nafkah lain selain dari menjadi pemahat patung Tuhan. mereka putus asa jika sampai tidak jadi pemahat patung Tuhan
2. Masalah kebudayaan/tradisi/kebiasaan nenek moyang. Hal ini adalah hal yang sangat susah sekali untuk dirubah dalam waktu singkat. Hal seperti inilah yang memicu munculnya akulturasi. Apalagi di nusanatara kita sering mendengar tentang kita harus menjaga dan melestarikan kebudayaan/tradisi. hal seperti inilah yang membuat semakin susah untuk menerima kebenaran.

B. Kaum Nabi Luth
Kaum nabi Luth adalah kaum yang dibinaskan karena dianggap mengalami penyimpangan seksual yaitu homo seksual(laki2 dgn laki2) dan lesbian (wanita dgn wanita). Kenapa kaum tersebut tidak mau menerima kebenaran tentang islam?
1. Masalah nafsu/kenikmatan. Manusia itu cenderung lebih mengedepankan nafsu/kenikmatan yang bersifat sesaat dibandingkan mengedepankan akal/pikiran/ilmu/logika. Kaum nabi luth adalah contoh kaum yang mengedepankan nafsunya dibandingkan logikanya/rasionalnya.

Sebenarnya islam bukanlah agama yang seharusnya diterima secara mentah-mentah dari orang tua, nenek moyang, masyarakat, atau pemuka agama/toko masyarakat. Namun adalah agama yang harus kita cari sendiri kebenarannya dengan logika dan pengetahuan/ilmu yang telah kita dapatkan disekolah, kampus, buku, internet, dll. Ketika kita sudah mengetahui kebenarannya maka kita harus mau menerima islam sebagai agama dan jalan hidup kita dan jgn mau dialihkan oleh nafsu kita, tradisi/kebudayaan nenek moyang kita, dll. Agan beragama itu demi kebahagiaan agan sendiri bukan demi orang-orang disekitar agan karena surga bukan didapatkan melalui perjuangan orang lain tapi perjuangan agan sendiri, jadi jangan mau agan beragama karena dikontrol/dikendalikan/ dipengaruhi orang lain karena salah dalam beragama itu urusannya adalah surga dan neraka.







0
15K
203
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
Supranatural
icon
15.6KThread10.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.