skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Mengungkap Misteri Topik Obrolan Karyawan Diwarung Kopi

Berdasarkan pengalaman saya yang kerap nomaden dari satu kota ke kota yang lain, ada satu fenomena unik yang kadang saya anggap bukan sebuah kebetulan. Biasanya, tidak begitu jauh dari kantor saya berdomisili secara temporer, selalu terdapat warung. Entah itu warung yang menjajakan makanan berat, sedang, atau ringan sekelas warung kopi.

Mungkin ini yang disebut sebagai hukum alam berdasarkan asas simbiosis mutualisme. Karyawan butuh makanan dengan harga miring. Bila perlu lebih miring dari otak pejabat yang gemar korupsi. Dan yang paling tidak kalah penting dari yang terpenting, warung tersebut bersedia menyediakan buku catatan dan pulpen. Buat apa? You knowlah. Mosok harus saya jelaskan. Keliatan kalo situ ndak gaul!

Disisi lain, pemilik warung butuh pembeli supaya dagangannya laris. Sebuah korelasi lingkungan yang berpadu secara harmonis. Dan jangan lupakan itu tadi, bersedia membuat jurnal pembukuan epic perihal deretan catatan hitam yang tak akan berubah warna sebelum para karyawan gajian.

Keberadaan warung, yang jika ditelaah lebih dalam lagi maknanya, selain sebagai solusi untuk meredam pemberontakan para cacing biadab didalam sistem metabolisme tubuh manusia, tempat tersebut juga acapkali menjadi saksi bisu uneg-uneg para karyawan yang tercecer dari sejarah peradaban sebuah kantor. Diwarung ini, seribu kisah dan topik obrolan tercipta dan mewarnai kehidupan karyawan yang biasanya berstatus golongan menengah kebawah. Karena yang level elit, tempatnya minimal di kafe. Kasian bisa mencret kalau dipaksa meneguk kopi dari warung dipinggiran jalan.

Lantas, topik obrolan apa saja yang biasanya diperbincangkan oleh para karyawan ketika jam istirahat tiba? Mari kita ungkap misterinya.

1. Membahas Tingkah Si Boss
Spoiler for ilustrasi:

Menjadi pimpinan sebuah perusahaan memang gampang-gampang susah. Bila aturan dari perusahaan ingin ditegakkan secara saklek dan ajek, maka resistans bisa saja muncul sebagai respons dari manusia Indonesia yang memang terbiasa hidup dengan aturan yang fleksibel.

Sedangkan jika menerapkan pendekatan yang soft, alamat diinjak-injak oleh bawahannya karena dianggap tidak tegas. Repot ya? Solusinya mungkin menempuh jalan tengah atau kompromistis dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Pada tahapan ini, terlepas apapun pola approach-nya yang diambil, pemimpin perusahaan tidak akan pernah lepas dari rasan-rasan karyawannya. Biasanya, yang disorot oleh karyawan begundal yang gemar bergosip ria ini adalah sisi negatif yang dianggap representasi dari sang pemimpin. Kondisi makin diperparah dengan membanding-bandingkan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya. Sakit ya? Maksudnya yang sakit itu yang suka membandingkan. Lah wong jelas tiap orang berbeda, kok maksain banget dibandingkan.

Bagi pembaca yang terhormat, dan kebetulan diberi cobaan menjadi sesosok pemimpin diperusahaan, minimal supervisor, mohon jangan patah semangat. Karena fenomena ini nyata adanya. Sikapi dengan positif sebab tidak semua bisa "terpuaskan" oleh kebijakan dari pimpinan. Woles aja vro!

2. Kepoin Karyawan Baru
Spoiler for ilustrasi:

Karyawan yang baru bergabung disebuah perusahaan, khususnya yang agak sedikit bening, tak luput juga dari sorotan perbincangan diwarung kopi. Pelakunya biasanya karyawan berstatus jones dengan stadium tingkat akut. Tersangka utama yang menghabiskan banyak sabun dikamar mandi.

Timbulnya rasa kepo memang manusiawi. Karena karyawan baru bisa saja menjadi magnet tersendiri dan menjadi tema perbincangan hangat diwarung kopi. Percayalah, lambat laun, seiring waktu yang terus bergulir, kadar kepo akan berkurang dengan sendirinya. Yang tabah ya jones.

3. Ngegosipin Sesama Karyawan
Spoiler for ilustrasi:

Tema dalam dunia pergosipan diwarung tidak hanya menyasar pada sosok karyawan baru. Sesama karyawan lama pun tak lepas menjadi menu obrolan sambil menikmati secangkir kopi panas dengan asap mengepul yang menebar aroma khas pengundang jailangkung.

Bila tanggal muda, secangkir kopi tidak akan menjadi hidangan tunggal yang tersaji dimeja lusuh penuh debu. Kadang ditemani pisang goreng, apem, kacang garing bungkusan dan aneka jajanan lain yang full MSG, pewarna makanan includedpengawetnya. Masa bodoh dengan urusan kesehatan. Lagian, itulah yang terjangkau dengan kapasitas dompet karyawan.

Karena perusahaan kadang tak lepas dari skandal, maka karyawan yang ditengarai ikut terlibat dalam pusaran tersebut bisa dipastikan ditelanjangi oleh rekan mereka sendiri sesama karyawan.

Dan jika skandal tidak terjadi, maka bagi komunitas yang doyan bergosip ini, selalu punya bahan untuk dijadikan tema obrolan. Mulai dari model rambut, warna kemeja yang dirasa kurang matching, sampai hal yang kadang unfaedah pun dibahas.

4. Meratapi Nasib Perihal Gaji
Spoiler for ilustrasi:

Mengeluh masalah disparitas gaji antar sesama karyawan menjadi pembahasan yang kesekian kali yang pernah saya dengar.

Pada dasarnya, informasi seputar gaji adalah bersifat privasi. Perusahaan pasti memiliki kriteria dan kebijakan intern yang terkadang membedakan besaran gaji yang diterima karyawan meski dalam level yang sama. Bagi yang tidak bisa menjaga privasi ini, tentu bisa menimbulkan polemik dan perasaan iri bagi karyawan yang lainnya.

Jadi, sebagai karyawan yang bijak, simpanlah privasi terkait gaji yang diterima saban bulan. Tak perlu rasanya mengumbar ke orang lain mengenai besaran gajinya. Cukup diri sendiri dan keluarga yang tahu. Karena selain resiko menimbulkan kecemburuan sosial, anda rawan dihutangi oleh teman.

5. Tertekan Karena Target
Spoiler for ilustrasi:

Bagi perusahaan semisal perbankan, jasa keuangan non bank atau lebih familier dengan sebutan leasing(meski istilah ini sebenarnya salah), memberikan tugas kepada karyawannya berdasarkan target dalam masa kerja selama satu bulan. Beban target dari perusahaan, pastinya sudah melalui serangkaian pertimbangan dari berbagai aspek. Dan lahirlah target yang rasional.

Kebanyakan dari karyawan, terutama yang bekerja dilapangan, sering menganggap target yang menjadi tugas mereka, disikapi dengan pemikiran yang skeptis. Alhasil, bukan mencari solusi bagaimana target terlampaui, justru terjebak dalam kondisi stagnasi dan dihantui oleh ketakutan.

Celakanya lagi, belum pula dijalani, sudah nggeremeng seperti kucing yang hendak "kimpoi". Fakta-fakta dilapangan tidak diurai dan dianalisa, namun sudah meng-kredilkan kemampuan diri sendiri.

6. Mengulas Tentang Politik
Spoiler for ilustrasi:

Perbincangan diwarung kopi oleh karyawan tidak melulu membahas kehidupan didalam bahtera besar bernama perusahaan. Hangatnya situasi politik di tanah air pun tak lepas dari karyawan yang serta-merta bermetamorfosis menjadi pengamat dadakan. Analisa super-duper ngawur pun kadang tak sadar terlontarkan dan sukses menciptakan debat kusir yang baru berhenti ketika jam istirahat telah usai.

Keadaan seperti ini merupakan fenomena yang wajar. Kadang, tanpa disadari kebanyakan dari kita hanya mengupas segala sesuatunya dari luarnya saja. Sementara substansi dan makna yang sesungguhnya bisa saja bertolak belakang dengan hasil pengamatan secara visual. Lagian, ngapain membedah kasus politik secara mendalam? Lah mikirin kerjaan saja gak habis-habis?


7. Informasi Seputar Skor Pertandingan Sepak Bola
Spoiler for ilustrasi:

Tidak hanya membahas tema yang berat, topik obrolan ringan seperti hasil skor pertandingan sepak bola pun tak luput dari perbincangan para karyawan diwarung kopi. Terutama yang dalam tubuhnya telah mengalir DNA judi. Padahal sudah jelas-jelas dilarang oleh bung Rhoma sang satria bergitar pendiri partai politik Idaman yang nggak lolos verifikasi. Sepertinya pada gak takut dijewer sama Ani.

Sedangkan karyawan alim yang mengharamkan segala jenis taruhan, biasanya hanya memperbicangkan seputar klub kesayangannya. Jika membahas hasil pertandingan semangatnya menggebu, bisa dipastikan klub favoritnya menang. Kebalikannya, jika raut mukanya suram seperti benang kusut, itu artinya klub tercintanya baru saja dihajar oleh lawan. Topik ini sedikit menghangat ketika perhelatan liga champions menuju babak semi-final kemaren. Apa kabar fans Barca?

8. Curhat Perkara Asmara
Spoiler for ilustrasi:

Warung kopi memang memiliki fungsi yang universal. Tidak terikat oleh satu pembicaraan dan topik. Bahkan perkara asmara pun menjadi bagian perbincangan yang kerap terjadi disana.

Ada yang curhat karena pasangannya posesif lah. Ada yang kesel karena pacarnya minta dibelikan hp baru. Dan masih banyak lagi kisah-kisah unik yang andai saja dikompilasikan dalam sebuah kodifikasi berbentuk novel, maka akan seperti sinetron tersanjung tanpa ujung.

Ragam variasi kisah asmara sering menghiasi obrolan sambil menikmati makanan khas ala warung pinggir jalan ini. Dan menariknya, warna-warni raut wajah pembicaranya menggambarkan suasana didalam hatinya.

Demikian topik-topik yang kerap menjadi bahan obrolan diwarung kopi. Diskusi diwarung yang seolah milik karyawan kasta proletariat ini memang sungguh mengasyikkan. Perbincangan yang terjadi mengalir secara natural dan jauh dari makna artifisial. Para pihak yang terlibat pun terlihat antusias dan dijamin tidak tertidur karena tidak ada fasilitas AC dan kursi empuk seperti di Senayan. Paling maksimal fasilitas yang dirasa mewah cuman wi-fi. Itu pun gak kenceng-kenceng amat. Karena disela-sela obrolan, ada saja yang iseng download. Entah itu mengunduh lagu, baca kaskus, atau downloadfilm. Biasanya yang di download film apaan? Ada yang bisa bantu jawab?


©Skydavee

Sumber gambar: google
Diubah oleh skydavee 08-05-2018 10:50
nona212
nona212 memberi reputasi
1
19K
132
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.