Akhir-akhir ini makanan olahan berbahan sayap ayam sedang di gandrungi oleh banyak orang. Kelembutan daging pada bagian sayap menjadi alasan pemilihan sebagai bahan dasar olahan. Daging ayam sangat mudah ditemui dimana-mana dengan berbagai jenis seperti daging ayam broiler, pejantan, dan kampung. Daging ayam broiler memiliki bentuk yang lebih besar dari jenis lainnya dan sering digunakan dalam berbagai olahan.









Itulah mengapa timbul pendapat mengkonsumsi bagian tersebut menimbulkan bahaya terutama kanker. Namun tidak diketahui secara pasti apakah hormon yang disuntikkan tetap ada saat ayam sudah di potong. Timbulnya kanker sendiri dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang sangat berpengaruh adalah genetik, sedangkan pengaruh faktor eksternal antara lain faktor biologis, fisik, dan kimiawi.
Suntikkan hormon pada ayam merupakan faktor kimiawi yang mungkin memicu timbulnya kanker. Selain karena hormon yang disuntikkan, kadar kolesterol yang tinggi pada ayam juga dapat menjadi salah satu faktor timbulnya kanker. Ada pula pendapat yang menyatakan jika daging ayam yang aman untuk di konsumsi adalah jenis ayam kampung. Karena proses pemeliharaannya yang tradisional. Meskipun belum ada penelitian yang sah tentang kaitan antara hormon yang disuntikkan pada ayam dengan timbulnya kanker, alangkah baiknya jika kita melakukan pencegahan dengan mengurangi konsumsi bagian ayam tersebut


Sumber bacaan :
Detik
National Geographic
Liputan 6
Kedokteran UNUD